Pemukim Israel Kutip Kitab Suci Saat Ditanya Mengapa Ingin Tinggal di Gaza, Ini Kata Mereka
Para pemukim Israel mengungkapkan keinginannya untuk tinggal di Gaza.
Saat matahari bersinar terik di pemukiman Kibbutz Be’eri Israel, Avi memandang jauh ke kawasan yang sangat dia inginkan untuk tinggal.
Avi, seorang kepala keluarga dari tiga orang anak mengatakan kepada Sky News tentang rencana mereka pindah ke Gaza.
-
Dimana warga Gaza Palestina diperintahkan untuk mengungsi? Penduduk Palestina diperintah untuk melarikan diri lebih jauh ke selatan menuju Jalur Gaza, sebuah wilayah pesisir yang sempit.
-
Di mana pengungsi Gaza tinggal? Enam belas anggota keluarga Masri berbagi tenda di sebuah kamp dekat Universitas al-Aqsa dengan sekumpulan lalat dan terkadang ular.
-
Mengapa Israel menyerang Gaza? Serangan ini adalah balasan menyusul roket militan Hamas Palestina.
-
Kenapa Israel menyerang Gaza? Israel sendiri masih terus melakukan serangan ke Gaza, Palestina.
-
Apa yang dikatakan Menteri Israel soal warga sipil di Gaza? Menurut Eliyahu, di Gaza tidak ada warga sipil yang tidak bersalah.
-
Kenapa warga Palestina di Gaza diserang? Serangkaian serangan demi serangan terus diluncurkan oleh tentara Israel. Akibatnya, sudah banyak warga Palestina yang meninggal dunia. Bahkan mirisnya, korban termasuk anak-anak.
Avi tidak sendirian, sekitar puluhan warga Israel ingin masuk ke Gaza dan mengklaim tanah itu sebagai milik mereka.
Mereka berbondong-bondong datang ke sebuah konferensi tentang pemukiman kembali warga Gaza di Kibbutz Be’eri dengan mengibarkan bendera Israel sebagai dukungan atas gagasan bermukim di Gaza.
Sky News mewawancarai Reshit, putri dari seorang tentara Israel yang telah menghabiskan waktu berbulan-bulan di Gaza dan sekarang ditempatkan di Lebanon.
"Karena ini tanah air kami," jawabnya saat ditanya alasan ingin tinggal di Gaza.
"Di dalam Taurat disebutkan bahwa ini adalah rumah kami, ini adalah tanah kami, dan kami memiliki hak penuh untuk tinggal di sana,” ujar gadis itu, seperti dilansir Sky News pekan lalu.
Moral Israel
Ketika ditanya bagaimana dengan nasib warga Palestina, Reshit menjawab, "Kita harus membunuh mereka semuanya dan jika pemerintah tidak mau melakukannya maka kita harus mengusir mereka. Ini tanah kita dan kita pantas mendapatkannya."
Seorang warga Israel lainnya, Boris yang mengaku sebagai aktivis Likud partai politik Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menjelaskan, “Sepanjang sejarah, negara yang kalah perang berarti kehilangan tanahnya."
Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir yang cukup vokal muncul untuk memberikan dukungannya, menyetujui bahwa warga Palestina harus dikeluarkan dari Gaza.
Tokoh penting lainnya yang menghadiri konferensi tersebut adalah Ariel Kallner, seorang anggota parlemen untuk Likud, yang memberi dukungannya terhadap rencana para pemukim untuk menetap di Gaza.
Mickal Frucktman, salah seorang demonstran yang anti-gagasan itu marah besar ketika melihat politisi Likud hadir di acara tersebut. Dia mengatakan hadirnya Kallner sama saja memberikan dukungan atas gagasan ini.
"Apa yang ingin mereka lakukan adalah ilegal dan akan menyebabkan masalah yang luar biasa. Itu akan benar-benar menghancurkan moral Israel, jika masih ada sedikitpun yang tersisa. Dan masih ada 101 sandera yang ditahan," kata Frucktman yang berunjuk rasa tak jauh dari tempat itu.
Di kejauhan sana suara bom kembali terdengar di Gaza.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti