Mendikbud Tegaskan Ujian Nasional Tak Bisa Dihapus
Mendikbud Tegaskan Ujian Nasional Tak Bisa Dihapus. Muhadjir Effendy mengatakan, setiap tahun selalu melakukan evaluasi. Semua yang dirasakan kurang berusaha disempurnakan dengan perbaikan di tahun berikutnya.
Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) sudah tidak lagi menimbulkan keresahan nasional bagi anak-anak, seperti tahun-tahun sebelumnya. Pelaksanaannya terus mengalami perbaikan dalam tiga tahun dilaksanakan.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan, setiap tahun selalu melakukan evaluasi. Semua yang dirasakan kurang berusaha disempurnakan dengan perbaikan di tahun berikutnya.
-
Apa gunanya ujian sekolah? Dengan ujian sekolah, maka setiap pelajar dapat mengetahui hingga mengukur masing-masing kemampuannya dalam setiap mata pelajaran.
-
Kenapa kelas BPJS dihapus? Irsan mengatakan, untuk penyesuaian iuran ini masih perlu diskusi lebih lanjut.
-
Kapan Desy Ratnasari menjalani ujian S-3 nya? Ujian tersebut berlangsung pada 7 Juni 2024.
-
Bagaimana cara menghadapi ujian hidup? Terus diterpa badai dan cobaan hidup membuat kita senantiasa lebih tangguh menghadapi berbagai pelik.
-
Kapan doa menghadapi ujian biasanya dibaca? Tujuannya tak lain adalah untuk melihat seberapa dalam pemahaman setiap peserta atas suatu pelajaran tertentu.
-
Kapan kelas BPJS dihapus? Sehingga, Rizzky memastikan besaran iuran sekarang masih tetap sama dengan apa yang sudah berlaku selama ini."Untuk iuran masih tetap, karena tidak ada penghapusan kelas otomatis untuk iuran, ini masih mengacu kepada Perpres yang masih berlaku yaitu Perpres 64 tahun 2020 jadi masih ada kelas dan iuran masih sama," kata Irsan di kantor Kemenkes, Jakarta, Rabu (15/5).
"Sudah berjalan dengan baik, terutama tidak lagi menimbulkan semacam keresahan nasional, anak-anak sekarang mengikuti ujian nasional dengan enjoy, senang, menggembirakan tidak berat dalam tekanan," kata Muhadjir Effendy di sela meninjau UNBK di Kota Malang, Selasa (25/3).
Lewat suasana Ujian Nasional yang seperti sekarang ini, kata Menteri Muhadjir, diharapkan akan muncul motivasi intrinsik dari masing-masing anak. Walaupun selama ini juga banyak yang mengkritik, katanya anak-anak tidak lagi serius mengerjakan Ujian Nasional karena tidak lagi menjadi penentu kelulusan.
"Tidak begitu kan. Justru kita ingin menggali niat murni dari anak itu yang lebih penting. UN ini kita ingin tahu betul kemampuan anak, bukan kemampuan anak yang dipaksakan. Karena itu untuk memetakan kondisi pendidikan kita secara nasional," jelasnya.
Muhadjir juga menegaskan, bahwa UN tidak bisa dihapuskan atau dihilangkan karena amanat undang-undang. Karena yang dilaksanakan UN bagian dari evaluasi nasional.
"Selama undang-undangnya mengharuskan ada evaluasi nasional ya tidak bisa (dihapus). Soal nama mungkin boleh diganti, dari dulu namanya berganti-ganti. Dulu pertama 1965 namanya Ujian Penghabisan, setelah itu Ujian Negara, Ebtanas (Evaluasi Tahap Nasional), UAN (Ujian Akhir Nasional) dan sekarang Ujian Nasional (UN). Namanya saja, kemasannya, tapi isinya sebetulnya evaluasi," jelasnya.
Sementara, harus dilaksanakan evaluasi secara nasional untuk menetapkan standar dan mengetahui standar tersebut tercapai atau tidak. Kemudian dipetakan antara yang belum tercapai harus ditangani secara sungguh-sungguh.
"Terus kita tingkatkan, agar ada pemerataan secara nasional," jelasnya.
Baca juga:
Sandiaga Wacanakan Hapus UN, Kemendikbud Ingatkan Amanat Undang-Undang
Wacana Penghapusan UN Dikritik JK, Sandiaga Tegaskan Pendidikan Belum Merata
Sandiaga Berencana Hapus UN, Wapres JK Nilai Berbahaya
KPAI Tanggapi Sandiaga: Konsep UN Sekarang Sudah Berubah dari Sebelumnya
Sandiaga Mau Hapus UN, Mendikbud Ungkap Pentingnya Ujian Nasional
Kubu Jokowi Duga Wacana Sandiaga Hapus UN Untuk Curi Suara Pemilih Pemula