Menelusuri jejak Toeti, pemilik lahan sengketa di Cengkareng
Sayang Toeti tidak bisa ditemui lantaran rumahnya sedang direnovasi.
Kisruh lahan terjadi di kawasan, Jalan Kamal Raya, Cengkareng, Jakarta Barat. Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jakarta Barat menyatakan, lahan bersengketa itu merupakan milik Toeti Noezia Soekarno.
Padahal tanah itu juga sudah dibeli Dinas Perumahan dan Gedung Pemprov DKI Jakarta dengan harga Rp 648 miliar. Merdeka.com, Jumat (1/7), menelusuri jejak Toeti di Kota Bandung. Diketahui, rumah Toeti berada di kawasan Jalan Dedes, Kelurahan Burangrang, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung. Saat disambangi rumah itu ternyata tengah direnovasi.
Rumah nomor 16 itu serba tertutup. Pelat seng besar hampir menutup separuh bangunan dua lantai. Petugas tidak ada yang menjawab saat coba disapa merdeka.com.
Tetangga yang rumahnya berhadap-hadapan langsung dengan rumah Toeti juga seolah tertutup. "Iya benar rumah Toeti, tapi saya enggak tahu lagi soal lain-lainnya," terang soerang ibu paruh baya kemudian masuk kembali ke dalam rumahnya.
Warga sekitar, Feri Subrata, mengamini rumah itu adalah milik Toeti. Dia menuturkan, rumah Toeti direnovasi sudah sejak enam bulan lalu. Selama masa renovasi, Toeti tidak tinggal di lokasi.
"Sudah enam bulan lah renovasi. Jadi tidak tinggal di sini," ucap Feri.
Meski begitu, Feri tidak mengetahui di mana Toeti sementara waktu saat rumahnya direnovasi.
"Pernah ketemu saat nengok rumahnya, tapi saya enggak nanya sekarang tinggal di mana," kata Feri yang rumahnya berada sejajar dengan milik Toeti.
Saat ditanya soal kepemilikan lahan di DKI Jakarta milik Toeti, Feri mengaku tidak mengetahui hal itu. Selama ini Toeti tidak pernah bicara banyak soal aset yang dimiliki.
"Saya enggak tahu kalau soal itu. Justru ini baru tahu," lanjut Feri.
Toeti sudah tinggal di rumah Jalan Dedes sejak 1960-an. Rumah itu kini dihuni Toeti dan cucu-cucunya.
"Tinggal di sana suka lihat sama cucunya. Sekarang rumah direnovasi biar bisa nampung banyak. Karena cucunya ada di sana," tutup Feri.