Cegah Kecelakaan Maut, Jasa Marga Pasang Puluhan Pita Kejut di Tol Semarang-Batang
Terdapat 30 pita kejut yang dipasang di tiga ruas tol. Masing-masing di KM 350 hingga KM 360 serta di KM 400.
PT Jasa Marga Semarang - Batang memasang puluhan pita kejut (speed trap) untuk mengurangi risiko fatalitas kecelakaan di ruas jalan tol Semarang-Batang. Pemasangan pita kejut setiap titik agar pengemudi mobil dan sopir truk tidak gampang ngantuk bila melewati ruas tol karena menginjak pita kejut.
Direktur Teknik Jasa Marga Semarang-Batang, Daru Satrio mengatakan terdapat 30 pita kejut yang dipasang di tiga ruas tol. Masing-masing di KM 350 hingga KM 360 serta di KM 400.
"Kita ada 30 pita kejut di ruas titik tol tepatnya KM 350 sampai KM 360. Lalu juga di KM 400," kata Daru Satrio, Sabtu (28/12).
Kecelakaan di jalan tol terbanyak selama ini dipicu lantaran kejadian sopir mengantuk. Dia mencatat, ada 40 kecelakaan di ruas jalan tol Semarang-Batang.
"Ini tantangan kita karena mayoritas kecelakaan karena human error atau mengantuk," ungkapnya.
Maka dari itu, pihaknya terus melakukan sosialisasi juga dilakukan berulang kali dengan melakukan safety campaign di beberapa titik rest area.
"Kita edukasi, rutin cek kesehatan penting karena lebih aware terhadap resiko kecelakaan. Jadi memang kami sudah melakukan sosialisasi safety campaign ke sopir truk dan pengemudi. Itu sudah dus kali kami lakukan pada rest area 360 dan rest area 369," ujarnya.
Tidur Singkat saat Mengemudi
Direktur Lalu Lintas Polda Jateng, Kombes Pol Sonny Irawan mengatakan microsleep kondisi tidur singkat yang terjadi tanpa disadari, biasanya berlangsung kurang dari 30 detik, namun dampaknya sangat fatal.
Selain itu microsleep dapat menyebabkan pengemudi kehilangan konsentrasi bahkan kendali penuh atas kendaraannya, sehingga berpotensi menimbulkan kecelakaan.
"Microsleep sering dialami oleh mereka yang kurang tidur, sedang stres atau kelelahan, atau memiliki gangguan tidur,” kata Sonny.
Perjalanan jauh menjelang libur Nataru kerap membuat pengemudi memaksakan diri untuk tetap berkendara meski tubuh lelah. Padahal, kondisi tersebut dapat membahayakan keselamatan di jalan raya.
"Jika merasa mengantuk atau lelah saat berkendara, berhentilah sejenak di rest area atau tempat istirahat terdekat. Jangan pernah memaksakan diri karena keselamatan Anda adalah prioritas utama," tandasnya.