Menengok kekuatan TNI AU di Lanud Abdulrahman Saleh
Lanud Abdulrahman Saleh memiliki tiga skuadron. skuadron udara 21, skuadron teknik 22, dan skuadron pemeliharaan 32.
Pangkalan Udara Abdulrahman Saleh, Malang, adalah markas TNI Angkatan Udara yang bertugas membantu mengamankan, serta memelihara wilayah Indonesia bagian timur. Lanud Abdulrahman Saleh memiliki tiga skuadron. skuadron udara 21, skuadron teknik 22, dan skuadron pemeliharaan 32.
Ketika 31 wartawan online, elektronik, dan cetak mengunjungi markas di bawah komando Marsekal Pertama TNI Hutomo itu, Lanud A Saleh terus melakukan perbaikan dan pengadaan pesawat tempur.
Tercatat pada tahun 2012, TNI AU menargetkan delapan pesawat tempur Super Tucano buatan Brazil untuk menggantikan 2 unit OV-10F Bronco yang sudah tidak dipakai sejak 2007 silam, dalam pengamanan udara wilayah timur.
"Rencananya akhir Agustus atau awal September nanti 4 pesawat super Tucano akan tiba di sini (Lanud A Saleh)," kata Komandan Lanud A Saleh, Marsekal Pertama TNI Hutomo kepada wartawan di Malang, Rabu (30/5).
"Pengiriman bertahap, sehingga total tahun ini kita akan memiliki 8 pesawat tempur taktis Super Tucano," lanjutnya.
Menurut Hutomo, Super Tucano sangat cocok menggantikan Bronco, pesawat tempur taktis buatan Rock Well, Amerika. Sebab, Super Tucano memiliki kemampuan serang air-to-air dan air-to-ground.
Skuadron 21, yang rencananya menjadi 'tempat tinggal' Super Tucano juga sedang mengalami perbaikan total. Jika dulunya hanya memiliki 2 shelter pesawat tempur, kini Skuadron udara itu sedang membangun 6 shelter tambahan.
Dan juga pembangunan sarana penunjang lainnya, seperti ruang simulator, ruang pengembangan teknologi, serta pengiriman 12 penerbang untuk menjalani training di Brazil (11/7).
Selain memiliki pesawat tempur taktis, Lanud Abdulrahman Shaleh juga menjadi pusat pemeliharaan dan perawatan pesawat setelah Bandung. Seperti pemeliharaan engine pesawat tempur Hawk, F16, Sukhoi, Hercules, dan Cassa.
Di skuadron 22, menjadi pusat pemeliharaan pesawat untuk kerusakan ringan hingga sedang. Pantauan merdeka.com, di skuadron teknik itu, beberapa pesawat sedang menjalani perawatan serta perbaikan. Seperti pesawat Hercules dan pesawat navigasi.
Komandan skuadron teknik 22, Letkol Rudolf Boulolo mengatakan, perawatan ringan pesawat mencakup inspeksi seluruh komponen pesawat, pembersihan, hingga perbaikan.
"Sedangkan perawatan sedang mencakup pemeriksaan kerusakan hingga pembongkaran," kata Rudolf kepada wartawan.
Tidak jauh berbeda dengan skuadron 22, skuadron 32 juga dikhususkan untuk menjadi pusat pemeliharaan pesawat.
Namun skuadron 32 lebih difokuskan sebagai 'rumah' pesawat Hercules pendukung operasi udara. Seperti pengangkutan satuan tempur, barang kargo, hingga pengisian bahan bakar pesawat tempur di udara.
"Lanud Abdulrahman Saleh merupakan lanud yang memiliki pesawat pengisi bahan bakar, setelah Bandung," kata Komandan operasi udara skuadron 32, Letkol Penerbang M Arifin.