Menengok tim elite 'densus anti begal' yang dibentuk polisi
Tim khusus ini bertugas memutus mata rantai kelompok begal yang marak terjadi akhir-akhir ini.
Akhir-akhir ini kasus pencurian kendaraan bermotor dengan kekerasan atau biasa disebut 'begal' marak terjadi di Jabodetabek. Akibat ulah kelompok yang kejam dalam menjalankan aksinya membuat warga resah.
Menyikapi hal itu polisi pun bergerak cepat dengan membentuk satuan khusus untuk memutus rantai kejahatan begal. Dalam tugasnya mereka diplot ke tempat-tempat yang selama ini rawan akan kejahatan begal. Sebut saja Tim Jaguar yang dimiliki Polres Depok.
Tak tanggung-tanggung tim Jaguar dilengkapi helm taktis antipeluru, body place rompi antipeluru, body protect pelindung siku dan lutut, serta borgol plastik, untuk menjalankan tugasnya. Bukan hanya di Depok, beberapa kepolisian di daerah lainnya juga membentuk satgas serupa.
Lalu tim apa saja yang dibentuk polisi untuk meredam aksi begal. Berikut rangkuman merdeka.com, Jumat (6/4):
-
Di mana showroom "Kerajaan Mobil" berada? Di Desa Glonggong, Kecamatan Dolopo, Madiun, terdapat sebuah showroom jual beli mobil yang cukup besar.
-
Apa yang dijual di Showroom Kerajaan Mobil Prabu Motor Ponorogo? Showroom jual beli mobil itu diyakini merupakan yang terbesar se-Pulau Jawa. Tak heran pengunjung showroom datang dari berbagai kota di Pulau Jawa, bahkan ada juga yang datang jauh-jauh dari luar pulau.
-
Apa merek motor pertama di Indonesia? Apa merek motor pertama di Indonesia? Motor pertama di Indonesia merupakan buatan Hildebrand & Wolfmüller, yang dimiliki oleh seorang berkebangsaan Inggris yang bernama John C. Potter.
-
Kapan lelang motor Omesh berakhir? Setelah nungguin sekitar 4 hari, akhirnya ada yang menang lelang dengan harga Rp 300 juta.
-
Kapan motor pertama tiba di Indonesia? Setelah menunggu satu tahun, akhirnya motor pertama tersebut tiba di Pelabuhan Semarang pada tahun 1893.
-
Motor apa yang pertama kali hadir di Indonesia? Kendaraan ini, yang merupakan produk dari Hildebrand & Wolfmüller, menjadi motor pertama yang hadir di Indonesia.
Tim Jaguar
Polresta Depok baru membentuk Tim Khusus Penjaga Gangguan dan Anti Kerusuhan (Tim Jaguar) untuk membekuk pelaku begal yang kerap beraksi di Kota Depok, Jawa Barat. Dalam dua bulan terakhir aksi begal meresahkan warga Depok.
Menurut Kepala Tim Jaguar Ipda Winam Agus, anak buahnya dipilih dari beberapa kesatuan di Polresta Depok yakni ada 10 anggota Sabhara, 3 anggota reserse, 3 anggota intelijen dan 3 anggota staf. Satgassus ini dinilainya ampuh menangkap para begal.
"Jadi fungsi dilebur jadi satu dilatih selama 2 bulan dari bulan Agustus sampai September. Latihan kita yaitu menembak, beladiri dan fitnes karena itu akan diperlukan tugas nanti untuk menghadapi begal, kejahatan jalanan dan tawuran antar warga," kata Winam saat ditemui merdeka.com di Kantornya, Selasa (3/2).
Selain dilengkapi ilmu bela diri mumpuni, tim Jaguar juga dilengkapi senjata yang dinilai mampu menambah kekuatan dalam menjalankan tugasnya. Alat-alat tersebut diantaranya helm taktis antipeluru, body place rompi antipeluru, body protect pelindung siku dan lutut, serta borgol plastik.
"Ada juga pistol listrik dan tameng apabila tawuran. Senjata standar sabhara dan gas air mata," ujarnya.
Sebelum beraksi, Tim Jaguar melakukan patroli di titik-titik rawan pelaku melakukan pembegalan di Jalan Juanda, Jalan Margonda Raya, Jalan Arif Rahman Hakim, Jalan Grand Depok City dan Jalan Pekapuran, Tapos. Bahkan, kata Winam, Tim Jaguar harus bersembunyi di titik rawan tersebut untuk tak diketahui pelaku begal.
Tim Patko
Aksi begal juga marak terjadi di Kediri, Jawa Timur. Sama seperti Polres Depok, banyaknya aksi begal Polres Kediri Kota baru meningkatkan keamanan dan membentuk pasukan khusus yang diberi nama Patroli Kota (PATKO).
"Dalam waktu dekat kita akan turunkan Patroli Kota (PATKO) roda dua dengan bersenjata laras panjang. Patroli ini akan fokus pada jalan-jalan di mana terdapat toko emas, bank dan daerah-daerah sepi yang kita anggap berpotensi terjadinya aksi begal," kata AKBP Bambang Widjanarko Baiin, pada merdeka.com, Rabu (4/3)
PATKO di bawah kendali Sat Sabhara ini telah dilengkapi peralatan yang dibutuhkan, dan saat ini terus melakukan berbagai pelatihan untuk meningkatkan kemampuan. Selain, mengedepankan fungsi Shabara, Polres Kediri Kota dalam mengantisipasi aksi begal yang lebih dikenal di kepolisian dengan istilah curas juga memanfaatkan fungsi Binmas.
"Salah satunya memberikan himbauan kembali kepada nasabah, mau apa tidak dikawal. Untuk ini kita juga sudah banyak membuat stiker himbauan, setiap polsek diberikan 200 dan kita akan tambah lagi," pungkasnya.
Tim Kancil
Satuan Polres Jakarta Barat menurunkan tim khusus untuk operasi begal yang marak terjadi belakangan ini. Operasi ini dilakukan untuk mencegah aksi begal dan kejahatan lainnya di wilayah Jakarta Barat.
"Ini adalah operasi curanmor atau anti begal," kata Kepala Tim Anti Begal AKP Eko Barmula kepada merdeka.com ketika mengadakan razia begal di Jl Daan Mogot, Jakbar, Rabu (3/3) malam.
Operasi anti begal dibentuk khusus oleh Polres Jakbar dengan 50 anggota reskrim. Kapolres Jakbar, Kombes M Fadil dan Kasat Reskrim AKBP Putu Putra Sadana sendiri memimpin operasi anti begal ini. Nantinya setiap Polsek disediakan satu unit mobil anti begal dan dua unit untuk Polres.
Lanjut Eko, operasi begal sudah dimulai sejak tanggal 28 Februari lalu dan terus dilakukan sampai kapan pun. Dari operasi ini pun sudah terjaring 14 pelaku begal yang berhasil diamankan.
Untuk wilayah operasi, Eko menerangkan, pihaknya memantau di tempat-tempat ramai seperti pasar, pemukiman, jalan raya dan tempat-tempat lainnya. Dalam operasi, biasanya Tim Anti Begal melakukan penggeledahan di badan, barang dan kendaraan. Hal ini dibuat karena begal biasanya membawa senjata dalam aksinya.