Mengantisipasi Dampak Kenakalan Pelajar Saat PTM Terbatas
Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), Ubaid Matraji menilai mestinya sebelum bergegas menggelar PTM terbatas, sekolah bukan hanya diasesmen oleh Dinas Pendidikan setempat. Akan tetapi perlu dilakukan pendampingan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendorong sekolah yang berada di wilayah dengan PPKM Level 1-3 untuk bergegas menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Penyebabnya mereka khawatir akan dampak buruk pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang selama ini dijalankan sejak pandemi Covid-19 merangsek ke Tanah Air.
Pemikiran seperti itu tampaknya tak dipahami oleh 34 pelajar dari SMKN 1 Jakarta (Budi Utomo). Alih-alih memanfaatkan kesempatan PTM terbatas, para pelajar tersebut justru bernafsu untuk tawuran.
-
Dimana Seto belajar membatik pertama kali? Keberadaan kampung batik Jono di Kecamatan Temayang membuat pihak sekolah memilih batik sebagai pelajaran muatan lokal.
-
Apa yang dilakukan siswa SLB YPAC di hari pertama sekolah? Sejumlah siswa di SLB Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) antusias mengikuti kegiatan di hari pertama masuk sekolah
-
Kapan Toko Mahasiswa pertama kali didirikan? Toko Mahasiswa berdiri pada tahun 2003. Menjalankan sebuah toko sembako ternyata tak semudah apa yang mereka bayangkan. Baru tujuh hari beroperasi, mereka sudah kena tipu pembeli.
-
Kenapa kata-kata orang tua penting di hari pertama sekolah? Bukan hanya sekedar untaian kata, ini juga bisa menjadi bentuk cinta, doa serta harapan terbaik dari orang tua agar anak-anaknya meraih masa depan yang cerah.
-
Mengapa orang tua siswa SLB YPAC hadir di hari pertama sekolah? Orang tua siswa juga hadir mengantar anak mereka untuk mengenal lingkungan sekolah serta berinteraksi dengan pihak sekolah dan guru.
-
Kapan tawuran pelajar pertama di Jakarta terjadi? Tercatat tawuran itu terjadi pada 29 Juni 1968, di mana dalam catatan tersebut tawuran terjadi antara siswa SMA (Sekolah Menengah Atas) dengan siswa dari STN (Sekolah Tehnik Negeri) dan menimbulkan sebanyak 8 orang korban.
Mereka diamankan di Taman Skateboard, Jalan M Yamin, Kelurahan Babakan, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang pada Senin malam (30/8). Mereka diamankan saat hendak menggelar tawuran usai pelaksanaan PTM terbatas.
"Dari hasil interogasi, pelajar dari sekolah SMKN 1 Jakarta sebelumnya benar telah melaksanakan sekolah tatap muka dan pulang 11.00 WIB," ungkap Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Deonijiu De Fatima, Selasa (31/8).
Bukan hanya mengamankan mereka, polisi juga mengamankan 36 pelajar lain dari Tangerang. Dalam tempo semalam saja, polisi mengaku mengamankan 70 pelajar.
Dari hasil penggeledahan di lokasi, polisi menemukan delapan senjata tajam yang dibawa oleh lima siswa dari Jakarta dan Kota Tangerang. Dari 70 yang diamankan, polisi membebaskan 65 pelajar. Sementara lima pelajar yang diduga menjadi dalang dari tawuran tersebut masih diamankan. Kelimanya juga kedapatan menjadi lakon yang mendistribusikan senjata tajam.
"Total itu ada 70 pelajar yang kita amankan dari semalam ya. Nah lima di antaranya itu masih diamankan di Polsek Benteng karena bawa senjata tajam," ungkapnya.
Pendampingan PTM Terbatas
Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), Ubaid Matraji menilai mestinya sebelum bergegas menggelar PTM terbatas, sekolah bukan hanya diasesmen oleh Dinas Pendidikan setempat. Akan tetapi perlu dilakukan pendampingan.
Pendampingan diperlukan untuk memastikan mulusnya pelaksanaan PTM terbasa. Pendampingan bukan hanya untuk memastikan keamanan pendidik dan peserta didik, meliankan juga faktor lain, seperti potensi tawuran pelajar.
"Yang lebih penting adalah bagaimana melakukan pendampingan terhadap sekolah-sekolah sebelum PTM. Jadi tidak sekedar melakukan asesmen, tapi pendampingan bisa dengan dinas bisa juga dengan partisipasi masyarakat," ujar Ubaid kepada Liputan6.com, Kamis (2/9).
Ubaid pun menyarankan agar asesmen bukan hanya terhadap sekolah melainkan melibatkan semua unsur sekolah guna mengantisipasi potensi buruk buntut jalannya PTM terbatas.
"Ada pertemuan dulu dengan orang tua, ada komunikasi dulu dengan masyarakat dan peserta didik. Sehingga PTM dalam situasi pandemi tidak sekedar masuk, tapi guru, anak, masyarakat harus paham. Nah itu yang gak dilakukan," katanya.
PTM Melibatkan Polisi
Polda Metro Jaya sebetulnya telah mengerahkan personel untuk ditempatkan pada sekolah di Jakarta yang melaksanakan PTM terbatas mulai Senin, 30 Agustus 2021.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan dinas terkait, termasuk Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk mengetahui sekolah mana saja yang menggelar PTM terbatas.
"Sedang kita koordinasikan dengan Diknas dan pendataan sekolah-pendataan yang melakukan PTM," ujar Sambodo saat dihubungi Liputan6.com, Minggu (29/8).
Namun pelibatan personel dari Polda Metro tersebut ditujukan hanya untuk mengantisipasi kemacetan lalu lintas yang terjadi pada hari pertama pelaksanaan PTM terbatas di sekolah.
Reporter: Yopi Makdori
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Persiapan PTM, Wali Kota Tangerang Tinjau Pelaksanaan di Jakarta
INFOGRAFIS: Pertimbangkan 5 Hal Ini Sebelum Putuskan Anak Ikut Sekolah Tatap Muka
Persiapkan PTM di Madrasah, Kemenag Tangsel Verifikasi Sarana Prokes
PTM di Kabupaten Bogor Terganggu Vaksinasi Belum Merata & Persiapan Prokes di Sekolah
Didampingi Wamenag dan Anies, Wapres Tinjau PTM di Pesantren Darunnajah
Tetapkan PPKM Level 3, Ini Aturan Sekolah Tatap Muka dan Ganjil Genap di Kota Cirebon