Mengapa anak sekarang lebih akrab dengan pembantu daripada orangtua?
Dalam video berjudul 'Mums and Maids #igiveadayoff' yang diunggah ke Youtube mayoritas pengasuh lebih tahu tentang anak.
Bagi sebagian wanita yang bekerja, menitipkan anak pada pembantu (pengasuh) seringkali menjadi pilihan yang tidak bisa ditawar. Kesibukan dalam dunia pekerjaan, membuat seorang ibu harus merelakan anaknya untuk diasuh oleh seorang pembantu. Tak dipungkiri jika di massa pertumbuhan, sang anak terlihat lebih dekat dengan 'si mbak' bukan kepada ibu kandungnya.
Menanggapi hal itu, Pemerhati anak, Arist Merdeka Sirait mengatakan, kondisi seperti itu memang sering terjadi dalam kehidupan berkeluarga. Arist melanjutkan, kurangnya kasih sayang dari orangtua, membuat anak semakin menjauh dan memilih lebih dekat dengan pengasuhnya.
"Fenomena seperti itu jangan disesalkan. Kenapa anak-anak lebih dekat dengan pengasuhnya? Itu karena setiap hari dia bersama si pengasuh. Kasih sayang lebih banyak dicurahkan oleh pengasuh daripada orangtua. Sementara perhatian orangtua kurang kepada anak," kata Arist saat dihubungi merdeka.com, Jumat (25/4).
Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) ini menjelaskan, anak yang kurang perhatian dari orangtuanya bisa saja mengikuti perilaku dari pengasuhnya. Para pengasuh yang pada umumnya berpendidikan rendah dikhawatirkan akan menurunkan, menularkan atau mengajarkan ilmunya pada anak-anak.
"Dengan sendirinya akan seperti itu, walaupun diajarkan sama orangtua dia akan memilih belajar sama pengasuhnya. Itu akan berpengaruh sama pendidikan anak" kata Aris.
Dia melanjutkan, perasaan lain yang juga kerap muncul adalah perasaan cemburu jika anak nantinya menjadi lebih dekat dengan pembantu daripada ibunya sendiri. Terlebih jika sejak usia sangat dini, antara 2-3 bulan, mereka sudah diasuh pembantu.
"Bahkan ada anak yang tidak mengenal orangtuanya karena orangtuanya terlalu sibuk bekerja dan tidak pernah di rumah," ucapnya.
Arist berpesan, untuk menghindari hal-hal tersebut sebaiknya orang tua khususnya seorang ibu harus bisa meluangkan waktu dalam sehari untuk si anak meskipun banyak kesibukan setiap harinya.
"Pesan saya, sekalipun kita punya pembantu alternatif tetap memberikan waktu paling tidak 30 menit untuk memeluk, menggendong, memberikan makan, memandikan anak. Itu penting sekali menurut saya, agar si Anak tidak lupa ibunya," pungkasnya.
Sebelumnya, Video berjudul 'Mums and Maids #igiveadayoff' yang diunggah ke situs berbagi video YouTube mendapat tanggapan beragam dari para ibu di dunia. Video berdurasi 1 menit 47 detik tersebut, mencoba menguji seberapa dekat seorang ibu dengan anaknya, yang selama ini diasuh oleh pembantu rumah tangga (PRT).
Hasilnya, jawaban sebagian PRT tersebut lebih tepat ketimbang orang tua. Sebanyak 74 persen jawaban PRT cocok dengan jawaban anak majikannya. Wawancara tersebut dilakukan terhadap orang tua dan PRT di Singapura.
"Pertanyaan yang sulit. saya tidak punya petunjuk," jawab salah seorang tua saat ditanyakan siapa teman dekat anaknya.
Beberapa pertanyaan yang diajukan antaranya, siapa teman dekat sang anak, apa pelajaran favoritnya, hingga apa yang dilakukan ketika mengalami mimpi buruk.
Dari data yang dimiliki igiveadayoff.org, Singapura memiliki 225.500 PRT, di mana 40 persen di antaranya tidak mendapatkan hari libur dan digantikan dengan uang. Di Singapura terdapat beberapa PRT yang berasal dari Asia Tenggara seperti Indonesia, Filipina, dan Myanmar.
-
Kenapa ikatan ibu dan anak sangat kuat? “Although the bond between a mother and her child is invisible, it’s stronger than any man-made material in existence.” – Ivana Davies- “Meskipun ikatan antara ibu dan anaknya tidak terlihat, itu lebih kuat dari materi buatan manusia mana pun yang ada.” – Ivana Davies
-
Kapan Hari Ibu di Indonesia dirayakan? Sejarah Hari Ibu di Indonesia, yang diperingati setiap tanggal 22 Desember, memiliki akar kuat dalam peristiwa Kongres Perempuan Indonesia pertama di Yogyakarta pada tahun 1928.
-
Kapan Hari Ibu dirayakan di Indonesia? Indonesia merayakan Hari Ibu setiap tanggal 22 Desember.
-
Di mana ibu tikus dan anaknya mengobrol? Pada suatu hari, seorang ibu bersama anaknya dari bangsa tikus sedang asik mengobrol di atas selokan.
-
Siapa yang berjuang demi anak? “Pada awal kehidupan, orangtua tentu harus membesarkan anaknya, mengasuh, mengajari. Tapi, pada titik tertentu, orangtua justru harus mengajari anaknya kehidupan dengan melepaskan.”
-
Siapa yang membunuh istri dan anak-anak Soeparwi? Sono mengaku dialah yang membunuh Soeminah dan kedua anaknya sebelum akhirnya melakukan usaha percobaan bunuh diri dengan menghirup gas.
Baca juga:
Ternyata PRT lebih mengenal anak daripada orangtua
Video kontroversial tunjukkan PRT lebih baik dari ibu
Remaja tega lempar bayi baru lahir dari lantai sembilan asrama
5 Tips agar anak bisa mengontrol kemarahan dengan lebih baik
Jangan tirukan anak kecil saat bicara!