Mengintip Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan Kalimantan Utara
Di taman KKMB kini hidup 35 Bekantan yang semula hanya sejumlah 6 ekor.
Siang itu, matahari kota Tarakan begitu menyengat kulit setiap pengunjung yang hadir di Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan (KKMB), Kalimantan Utara. Mata Bruno beserta kelompoknya tak henti mengindik setiap pengunjung yang datang ke dalam taman seluas 20 hektare tersebut.
Sebagai hewan Bekantan yang dikenal pemalu, Bruno tak lantas menunjukkan batang hidungnya secara terang-terangan kepada pengunjung. Ia hanya mampu mengintip dari semak hutan Mangrove.
Sudah beberapa bulan terakhir Bruno dikenal sebagai Bekantan jantan pemegang hak kekuasaan di KKMB setelah berhasil menaklukan Michael seekor Bekantan jantan yang jauh lebih tua darinya.
"Jadi mereka ini bertarung dan siapa yang menang akan menjadi pemimpin di sini," kata Pengelola KKMB Syamsul Aris saat ditemui Merdeka.com, Sabtu (26/12).
Dia menyampaikan, Bekantan merupakan hewan pemalu yang biasa hidup berkelompok. Kelompok yang dipimpin Bekantan pemenang akan lebih berkuasa.
"Jadi mereka akan lebih banyak pengikutnya. Pengikutnya banyak juga yang betina," terangnya.
Di taman KKMB kini hidup 35 Bekantan yang semula hanya sejumlah 6 ekor. Sebagian dari mereka merupakan pemberian dari masyarakat.
Meski dikenal sebagai jagoan di wilayah kekuasaannya. Bruno tak lantas gampang ditemukan. Dirinya tetaplah pemalu sama seperti hewan berhidung mancung lainnya ini.
"Bekantan ini sangat pemalu, kalau ada pengunjung mereka enggan turun meski kita siapkan makanan pisang. Kalau makanan pokoknya pucuk mangrove," ujar Syamsul.
Meski begitu, Syamsul tahu betul bagaimana menyiasati Bruno dan kawan-kawan bisa turun dari persembunyiannya dan dapat dilihat secara dekat oleh pengunjung.
Tak hanya itu, Syamsul juga sudah fasih setiap gelagat yang dilakukan Bekantan di KKMB. Ia menceritakan, persaingan kelompok Bruno dan Michael memaksa mereka yang kalah harus terasingkan.
"Kami biasanya menyingkirkan dahulu pengunjung dari lokasi kami memberi makan. Setelah mereka turun, barulah kita izinkan masuk agar bisa melihat lebih dekat."
"Uniknya, kelompok Michael ini enggak akan makan sebelum Bruno dan lainnya selesai. Ini karena mereka kalah dalam pertarungan," terangnya.
Syamsul menambahkan, Bekantan merupakan hewan yang memiliki jumlah reproduksi sedikit. Sehingga, keberadaan mereka perlu terus dijaga.
Dengan adanya KKMB, Ia berharap jumlah Bekantan bisa terus bertambah. Dirinya tak ingin pengabdiannya berpuluh-puluh tahun terhenti karena punahnya monyet hidung besar tersebut.
KKMB kata dia, menjadi salah satu tempat konservasi yang bisa dikunjungi masyarakat untuk bisa melihat hewan khas Kalimantan itu.
"Saya sudah dari kecil di sini (KKMB). Jadi, sudah tahu betul soal mereka. Kalau libur di sini ramai makanya suka pada malu enggak turun," tuntasnya.
Baca juga:
Kemeriahan parade budaya jelang Festival Iraw Tengkayu
Menengok kawanan bekantan di hutan mangrove Tarakan
Jelang Festival Iraw Tengkayu, parade kebudayaan hiasi Kota Tarakan
Mengenal lebih dekat Festival Iraw Tengkayu khas Tarakan
Menuju kota wisata, Tarakan percepat pembangunan infrastruktur
Pemkot Tarakan beri penghargaan ke sejumlah SKPD, BUMN dan swasta
Hidupkan sektor UMKM, Pemkot Tarakan fasilitasi sistem online
-
Kenapa Nagita muncul di poster kampanye tersebut? Sebagai seorang yang masih ada darah Sulawesi Utara (yaitu) Manado, tentu bangga bisa mewakili daerah untuk membangun," tulisnya. "Namun untuk postingan yang mengatasnamakan saya sebagai Calon Wakil Gubernur, saya menyatakan belum pernah mencalonkan diri atau ajakan untuk mencalonkan," sambungnya.
-
Apa yang menjadi bentuk perhatian pemerintah untuk nelayan Tarakan? Hal itu menjadi salah satu bentuk perhatian pemerintah untuk profesi tersebut. "Kalau orang bicara nelayan itu pekerjaan tantangan, riskan bahaya. Kalau badai kita hanya mengandalkan kapal saja. Kemudian hasil. Kalau di tarakan alhamdulillah tarakan selalu dorong berikan perlindungan sosial nelayan, karenan salah satu rentan bahaya dan musibah," ujar Rustan dari Kesatuan Nelayan Tradisional Tarakan.
-
Siapa yang memimpin upaya untuk mempromosikan batik Tarakan? "Awalnya kami hanya ada dua sampai tiga pembatik, lalu kami gelar pelatihan dengan berbagai pihak sehingga tumbuh pembatik di Kota Tarakan. Memang di sini semuanya pemula, bukan turun temurun," ujar Ketua Dekrasnada Kota Tarakan, Sitti Rujiah.
-
Kapan promo KURMA berakhir? Nasabah dapat memanfaatkan promo ini hingga 30 April untuk 1.500 nasabah pertama.
-
Apa yang ditampilkan oleh Tari Landok Sampot? Sesuai dengan namanya "Landok Sampot" tarian ini menampilkan gerakan perkelahian antar 2 pemuda dengan senjata berupa sebilah bambu. "Landok" yang berarti Tari, sedang "Sampot" berarti libas atau pecut.
-
Kapan Mahfud MD melanjutkan kampanye di Semarang? Cawapres Mahfud MD melanjutkan kampanye di Semarang, Jawa Tengah, Selasa 23 Januari 2024.