Mengintip pembuatan batik tulis Danar Hadi di Solo
Tempat pembuatan batik Danar Hadi berada di belakang Museum Batik, Jalan Slamet Riyadi no 261, Solo.
Siapa yang tak tahu batik Indonesia bermerek Danar Hadi, yang telah mendunia dan memiliki outlet di beberapa kota besar di tanah air. Harga yang dibandrol pun bervariatif dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
Merdeka.com berkesempatan untuk melihat proses pembuatan batik tersebut yang berada di Museum Batik, Jalan Slamet Riyadi no 261, Solo, Jawa Tengah. Di Museum tersebut terdapat galeri batik dari berbagai negara dan karya Danar Hadi, baik tulis ataupun cetak.
Tempat pembuatan batik Danar Hadi berada di belakang museum. Tempat tersebut menyerupai pabrik yang cukup luas. Proses pembuatan batik tulis tersebut tidaklah mudah dan memerlukan waktu yang lama.
Tahap pertama adalah menggambar sketsa di kain putih polos. Sketsa tersebut dilakukan oleh orang yang ahli dan rata-rata kaum pria.
"Kalau ada desain baru dari para tukang sketsa mesti disetujui dulu oleh bapak. Kalau bapak setuju baru diproses," ujar pemandu museum, Januar, Senin (21/10).
Memasuki tahap kedua, kain yang telah digambar sketsa barulah ditulis atau istilahnya dicanting. Proses pencatingan pun bisa memakan waktu hingga 2 minggu.
"Satu kain bolak balik lama. Karena butuh ketelitian agar tidak salah," ujar salah satu tukang canting yang telah 30 tahun menjadi pembatik.
Para pencanting umumnya wanita. Tak ada pria yang terlibat diproses tersebut.
Bila penulisan motif batik selesai masuklah tahap pewarnaan. Proses pewarnaannya pun terbilang rumit karena harus detail motif dan warna dasar.
Jika proses itu selesai barulah kain batik itu jahit dikonveksi yang juga berada di sekitaran museum. Setelah menjadi baju atau kain lainnya, baru diberi label merek dan mulai dipasarkan.