Melihat Sentra Kerajinan Batik di Pusat Kota Jakarta, Jadikan Ruang Edukasi dan Tempat Pengembangan Batik Kontemporer
Rumah batik itu awalnya didirikan untuk mengedukasi masyarakat sekitar tentang pembuatan batik dan pelestariannya.
Di tengah hiruk pikuk Kota Jakarta dengan segala modernisasinya, ada sebuah tempat yang menjadi rumah bagi para seniman batik untuk terus menjaga wastra asli Indonesia itu. Tempat itu adalah Rumah Batik Palbatu, yang beralamat di kawasan Menteng dalam, Kecamatan Tebet, Jakarta, Selatan.
Rumah Batik Palbatu berdiri pada 2 Oktober 2013. Pendirinya bernama Budi Hary. Rumah batik itu awalnya didirikan untuk mengedukasi masyarakat sekitar tentang pembuatan batik dan pelestariannya.
-
Bagaimana Batik Betawi berkembang di Jakarta? Mengutip situs Indonesia Kaya, melihat antusiasme pasar batik di Jakarta yang menjanjikan, pengusaha batik Tionghoa mendatangkan perajin dari kota batik Pekalongan dan Solo untuk membangun industri batik di Jakarta.
-
Dimana lokasi dari Batik Tulis Kebon Indah? Batik Tulis Kebon Indah, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten yang jadi klaster UMKM BRI
-
Dimana Museum Batik Pekalongan terletak? Museum yang terletak di Jalan Jetayu No.1 Panjang Wetan, Pekalongan buka setiap hari, Senin-Minggu pukul 08.00-15.15 WIB.
-
Apa keunikan Batik Tulis Kebon Indah? Batik khas Ngembel, Desa Kebon, Kecamatan Bayat, Klaten, terpantau unik dan berbeda dari yang lain.Setiap helai batiknya menggunakan warna alami dari tumbuhan, dengan motif yang juga dekat dengan lingkungan yakni aneka ragam hayati.
-
Dimana acara promosi Batik digelar? Dari Gedung Floating Island yang berlokasi di tepi Sungai Han, tepuk tangan riuh membahana terdengar dari audiens pada saat Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Korea, Gandi Sulistiyanto beserta istri, Susi A. Sulistiyanto, berjalan dengan elegan di atas panggung catwalk sambal mengenakan Batik.
-
Dimana lokasi Museum Batik Yogyakarta? Museum Batik Yogyakarta beralamat di Jalan Doktor Sutomo No. 13A, Bausasran, Kecamatan Danurejan, Kota Yogyakarta.
Lalu seperti apa awal mula didirikannya sentra batik ini? dan apa saja kegiatan yang ada di dalamnya? Berikut selengkapnya:
Ingin Dirikan Kampung Batik di Jakarta
Budi Hary mengatakan bahwa berdirinya Rumah Batik Palbatu dimulai pada tahun 2010. Saat itu ia bersama teman-temannya punya gagasan untuk mendirikan kembali kampung batik di Jakarta yang kini telah punah.
Pada tahun 2011 mereka membuat sebuah sentra batik bernama Kampung Batik Palbatu. Seiring berjalannya waktu, banyak orang yang mengunjungi sentra batik itu. Namun keberadaannya belum mendapat dukungan dari berbagai pihak.
“Akhirnya kami ubah namanya pada tahun 2013 menjadi “Rumah Batik Palbatu”. Tepatnya pada tanggal 2 Oktober yang bertepatan dengan Hari Batik Nasional,” kata Hari dikutip dari kanal YouTube BRIN Indonesia.
Rumah Edukasi
Hary mengatakan, Rumah Batik Palbatu berbeda dengan rumah batik kebanyakan. Di sana, mereka lebih menekankan pada edukasi. Menurutnya, masih banyak orang di luar sana yang belum bisa membedakan mana batik asli dan mana batik tiruan. Ia melihat di Jakarta masih banyak orang yang menjual batik tiruan.
“Apa sih batik tiruan itu? yaitu batik yang tidak melalui proses canting menggunakan malam panas, tapi melalui proses printing, baik itu dengan mesin ataupun dengan sablon,” kata Hary.
Lebih Banyak Gunakan Kain Katun
Untuk kain yang digunakan, Hary lebih banyak menggunakan kain katun dan sedikit kain sutra. Menurutnya, kain katun lebih banyak digunakan karena lebih terjangkau baik dari sisi harga dan stok bahan bakunya.
Sementara itu bahan pewarnanya ada dua jenis, yaitu pewarna sintetis dan pewarna alami. Bermula dari pembuatan kain batik, kini Rumah Batik Palbatu melakukan inovasi dengan menghasilkan berbagai macam produk.
“Sekarang kita sudah memproduksi baju, kemeja, ada juga syal dan beberapa produk tas dan turunannya yang lain,” kata Hary.
Libatkan Teman-Teman Difabel
Di Rumah Batik Palbatu, Hary sengaja melibatkan teman-teman difabel untuk ikut memproduksi batik. Ia berharap dengan memproduksi batik mereka bisa memiliki kemandirian ekonomi.
Salah satu pembatik difabel itu adalah Ika Marianingsih. Ia pertama kali belajar membatik di Rumah Palbatu pada tahun 2017.
“Saya mendapat dorongan dari Pak Hary, ayo kita membatik terus untuk teman dengar maupun teman tuli ayo bekerja sama. Kita tidak boleh membedakan antara teman tuli dan teman dengar. Kita di sini jalan bareng-bareng,” kata Ika dikutip dari kanal YouTube BRIN Indonesia.
Kembangkan Batik Kontemporer
Dalam membuat batik, Hary dan kawan-kawannya mengembangkan seni batik kontemporer. Melalui batik kotemporer, Hary ingin sesuatu yang berbeda dan mengincar target pasar yaitu anak-anak muda.
Melalui batik hasil karya di Rumah Batik Palbatu, Hary berharap anak muda lebih mencintai batik dan ikut melestarikannya. Dia pun membuka pintu lebar-lebar bagi siapapun yang ingin belajar membatik
“Posisi kami di Jakarta bagi kami sangat menguntungkan karena mudah dijangkau. Ini memudahkan bagi yang ingin belajar karena memang tidak cukup hanya satu hari,” kata Hary dikutip dari ANTARA.