Menilik Pandangan Prabowo dan Gibran Terhadap Pengelolaan Sumber Daya Alam
Sumber daya alam Indonesia sangat melimpah yang perlu pengelolaan secara optimal.
Momentum Hari Kemerdekaan pada bulan Agustus 2024 dimanfaatkan oleh Lembaga Galang Keberlanjutan atau biasa dikenal dengan Relawan GK dengan melakukan bedah buku dengan tema '𝐌𝐞𝐧𝐲𝐨𝐧𝐠𝐬𝐨𝐧𝐠 𝐏𝐞𝐦𝐢𝐦𝐩𝐢𝐧 𝐁𝐚𝐧𝐠𝐬𝐚 𝐏𝐞𝐝𝐮𝐥𝐢 𝐋𝐢𝐧𝐠𝐤𝐮𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐇𝐢𝐝𝐮𝐩'. Buku ini berupa pandangan Prabowo Subianto terhadap pengelolaan sumber daya alam.
Tasdiyanto, Staf Ahli Menteri KLHK mengatakan sumber daya alam Indonesia sangat melimpah yang perlu pengelolaan secara optimal. Apabila pengelolaan sumber daya alam ini berjalan baik maka kesejahteraan rakyat Indonesia akan terwujud.
- Begini Instruksi Prabowo ke Setiap Kementerian Demi Swasembada Pangan 4 Tahun ke Depan
- Sinyal Kuat Kembali Jadi Menkeu, Sri Mulyani Sebut Tak Ada Kementerian Penerimaan Negara
- Masuk Musim Hujan, Wamentan Sudaryono Dorong Petani Segera Menanam
- Di Depan Panglima Jilah, Prabowo Janji Bangun SMA Taruna Nusantara di Kalimantan
"Konsep pengelolaan secara mandiri menjadi warna baru yang ditawarkan bagi bangsa ini. Kita sering mendengar diksi bocor-bocor dari Pak Prabowo dan saya kira beliau paham betul bagaimana seharusnya mengelola sumber daya alam agar memberi kebermanfaatan bagi rakyat Indonesia," katanya, Selasa (20/8).
Irhash Ahmady Penulis Buku Mas Gibran dan Kepedulian Lingkungan menyebut bahwa buku ini menceritakan perjalanan hidup dan karir putra sulung Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka yang memulai dari bisnis, menjadi wali kota Solo dan juga menjadi wakil presiden terpilih 2024-2029.
"Secara politik memang diuntungkan karena posisi sang bapak yang menjadi presiden RI, namun sesungguhnya banyak kisah sukses yang menjadi latar mengapa Gibran layak menjadi Wakil Presiden," katanya.
"Pemahaman Lingkungan Mas Gibran cukup mumpuni, karena sebagai mantan Wali kota paham betul problem kota pasti pengelolaan sampah kota dan beliau mampu mewujudkan Solo sebagai kota bebas sampah dan menjadi role model dalam pengelolaan sampah kita," tambahnya.
Irhash Ahmady yang juga aktivis lingkungan ini menambahkan bahwa hal yang paling mengagetkan adalah gagasan Gibran tentang persoalan iklim. Dalam debat Cawapres lalu, dua diksi yang Gibran munculkan yakni Greenflation dan Carbone Capture and Storage mampu menghiasi diskursus public.
"Sebuah pandangan cerdas tentang adaptasi dan mitigasi perubahan iklim," sebutnya.
Kelik Wirawan Wahyu, Ketua Galang Kemajuan dan Keberlanjutan/ Ketua GK menyebut, bedah buku ini diselenggarakan sejalan dengan visi misi dan agenda Galang Kemajuan dan Keberlanjutan.
"Saya kira buku Probowo Gibran memberikan perspektif lain dari pemimpin baru Indonesia 2024-2029, khususnya di isu pengelolaan lingkungan dan sumberdaya alam," sebutnya.