Menkes: Eropa Alami Lonjakan Kasus Covid Karena Mobilitas Terlalu Agresif
Menkes mengatakan arahan dari Presiden Jokowi adalah prioritas kesehatan dan ekonomi harus berjalan seimbang. Kemudian, momentum vaksinasi terus dipercepat.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, sejumlah negara di Eropa kembali mengalami lonjakan kasus Covid-19. Penyebabnya, karena mobilitas yang terlalu dilonggarkan.
Selain itu, kemungkinan adanya strain virus. Diketahui, mutasi virus corona B.1.1.7 sempat diumumkan masuk ke Indonesia awal Maret lalu oleh Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kenapa Kemenkes memvaksinasi monkeypox? Kementerian Kesehatan juga akan melakukan vaksinasi monkeypox terutama pada populasi yang berisiko
-
Bagaimana adenovirus menyebar? Adenovirus menular melalui batuk, bersin, kontak langsung dengan penderita, atau menyentuh benda yang terkontaminasi virus. Adenovirus juga dapat menyebar melalui feses penderita, misalnya saat mengganti popok.
-
Bagaimana cara virus herpes menular? Meskipun masing-masing tipe virus cenderung menyerang area tertentu, kedua jenis virus dapat menginfeksi bagian tubuh yang berbeda melalui kontak langsung dengan kulit atau membran mukosa yang terinfeksi.
-
Bagaimana cara penyebaran virus campak? Campak disebabkan oleh virus paramyxovirus, yang menyebar melalui tetesan pernapasan dan sangat menular.
-
Kenapa ilmuwan meneliti virus purba di Himalaya? Penelitian itu memberi gambaran singkat tentang bagaimana virus beradaptasi dengan perubahan iklim selama ribuan tahun.
"Beberapa negara eropa sudah terjadi kenaikan kasus kembali, kita amati terjadinya karena ada strain baru yang sudah ada di Indonesia sejak Januari dan adanya mobilitas yang terlalu agresif pembukaannya," katanya di akun sekretariat presiden, Jumat (26/3).
Maka dari itu, lanjut Budi, arahan dari Presiden Jokowi adalah prioritas kesehatan dan ekonomi harus berjalan seimbang. Kemudian, momentum vaksinasi terus dipercepat.
"Arahan Bapak Presiden coba dicari titik keseimbangan agar hasil yang sudah bagus karena PPKM mikro dan vaksinasi kita tidak kehilangan momentum perbaikannya. Dengan demikian kita diharapkan terus turun dan tidak mengalami lonjakan seperti di Eropa," tuturnya.
Lebih lanjut, Budi berpesan kepada masyarakat yang sudah divaksinasi tetap memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Sebab, bisa tetap bisa terkena virus corona meski tidak akan parah hingga masuk rumah sakit.
"Jadi vaksinasi tidak membuat kita kebal tidak mungkin terkena tapi masih bisa terkena. Tapi karena antibodi baik segera cepat sembuh dan tidak harus ke RS tapi masih bisa menularkan. Karena itu tetap memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sehingga adanya strain baru pun tidak usah kita khawatirkan," pungkasnya.
Baca juga:
Kemenkum HAM: 235 Napi di Nusakambangan Terpapar Covid-19 Karena Sulit Jaga Jagak
LIPI: Monitor Mutasi Virus dengan WGS Harus Tetap Intensif
Pemerintah Pastikan Penyaluran Bansos Tetap Disalurkan Meski Mudik Ditiadakan
3.251 Warga Brasil Meninggal karena Covid-19 Hanya dalam Sehari
LIPI: Mutasi N439K Sebabkan Virus Covid dapat Menghindari Antibodi