Menkes Minta Pemda Gandeng Pencinta Alam Percepat Proses Penyelamatan dan Evakuasi
Budi menjelaskan, kemampuan mengenali medan yang lebih baik karena rutin ke lokasi tersebut, tentu begitu dibutuhkan agar proses penyelamatan lebih cepat. Selain itu, sistem digitalisasi juga penting disediakan untuk mendukung penguatan sistem cadangan tenaga kesehatan.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin meminta, setiap daerah khususnya di Sulawesi Selatan menggandeng para pencinta alam untuk bergabung dan memperkuat cadangan tenaga kesehatan yang tengah dicanangkan.
"Pengalaman para pencinta alam begitu dibutuhkan ketika terjadi bencana baik tanah longsor, gunung meletus dan sebagainya untuk mempercepat proses penyelamatan dan evakuasi," katanya di Makassar, Rabu (21/12).
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Kapan Gunawan tertinggal rombongan mudik? Di tengah perjalanan, Senin (8/4) sekira pukul 02.00 WIB saat sopir istirahat, ia pergi ke toilet. Namun saat kembali, mobil yang ditumpanginya sudah pergi.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Kapan Putri Gading meninggal? Kerangka ini ditemukan di Sevilla, Spanyol. Kerangka manusia berusia 5.000 tahun ditemukan di Sevilla, Spanyol.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan Gege meninggal? Joe atau Juhana Sutisna dari P Project mengalami duka atas meninggalnya putra kesayangannya, Edge Thariq alias Gege, pada pertengahan Mei 2024.
"Saat kejadian, kita tidak tahu jalurnya kemana, namun jika ada pencinta alam (relawan), bisa lebih mengenal medan sehingga dapat melakukan deteksi cepat ke kampung-kampung yang jumlah korbannya banyak yang tidak bisa diakses bagi orang seperti kita," tambah Budi seperti dilansir dari Antara.
Dia menjelaskan, kemampuan mengenali medan yang lebih baik karena rutin ke lokasi tersebut, tentu begitu dibutuhkan agar proses penyelamatan lebih cepat. Selain itu, sistem digitalisasi juga penting disediakan untuk mendukung penguatan sistem cadangan tenaga kesehatan.
Sistem cadangan kesehatan, kata dia, memang bukan hanya orang yang berpengalaman di bidang kedokteran tapi juga sejumlah relawan yang memiliki pengalaman. Untuk itu diperlukan sinergitas dengan semua pihak yang dinilai mampu memberikan kontribusi saat terjadi bencana.
Budi mengungkapkan, pentingnya menghadirkan sistem tenaga cadangan kesehatan ini. Menurutnya, pandemi Covid-19 yang sebelumnya menghantam dunia termasuk Indonesia harus benar-benar menjadi pengalaman untuk menyiapkan antisipasi.
"Ini yang ingin saya bangun sekarang. Apalagi jika sistem prosedur sudah jadi, alat-alatnya sudah ada sehingga saat ada kejadian langsung bisa digunakan. Jadi memang butuh pelatihan-pelatihan," tutupnya.
(mdk/fik)