Menkes sebut kelangkaan hanya terjadi pada vaksin impor
Menurut Menkes, untuk rumah sakit milik pemerintah dipastikan tidak ada yang menggunakan vaksin palsu.
Semua rumah sakit yang terindikasi menggunakan vaksin palsu beralasan membeli vaksin dari distributor CV Azka Medika. Hal ini karena beberapa bulan lalu sempat terjadi kelangkaan vaksin.
Namun hal ini dibantah oleh Menkes Nila Djuwita Moeloek. Menurut Nila, kelangkaan hanya terjadi untuk vaksin impor yang memang selama ini banyak digunakan oleh rumah sakit swasta.
"Tidak ada kelangkaan vaksin lokal, yang ada kelangkaan vaksin impor. Saya dapat SMS dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), mereka mengeluh karena ada vaksin langka, tapi maksudnya vaksin impor," ujar Menkes di Gedung Kemenkes, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (19/7).
Menurut Menkes, untuk rumah sakit milik pemerintah dipastikan tidak ada yang menggunakan vaksin palsu. Selama ini rumah sakit pemerintah hingga ke Puskesmas menggunakan vaksin yang dibuat oleh PT Bio Farma.
Bio Farma sendiri diketahui merupakan BUMN yang bergerak di bidang farmasi. Selain menyediakan vaksin untuk kebutuhan dalam negeri, Bio Farma juga mengekspor vaksi buatan ke 130 negara.
"Dan yang bisa bedain vaksin asli dengan palsu itu hanya BPOM, dokter itu susah bedain vaksin asli dengan vaksin palsu," ujar Nila.
Sebelumnya dokter Indra Sugiarno Sp, salah satu dokter anak di RS Harapan Bunda ditetapkan sebagai tersangka karena memberikan vaksin palsu pada sejumlah bayi yang menjadi pasiennya. Lewat kuasa hukum Indra, Fahmi M Rajab menyatakan kliennya tak pernah tahu vaksin yang pakainya selama ini palsu. Sebab, vaksin palsu tersebut didapatkan dari sales inisial S.
Sebagai dokter, dia hanya memakai. Sebab, sebagai dokter Indra tak berhak menentukan vaksin asli atau palsu karena bukan kewenangannya.
"Indra sebelum dapat vaksin itu, ditanya juga. Pada Januari ada kekosongan vaksin. Ada beberapa pasien yang cari vaksin ke dokter Indra. Tapi ada kekosongan, akhirnya dokter Indra mencari sales yang dari perusahaan yang biasa menyuplai obat. Permasalahannya, obat itu bukan dari perusahaan tersebut. Tapi dari sales pribadi yang menawarkan. Dokter Indra sempat nanyakan, ini asli atau enggak? Ini asli katanya," kata Fahmi.
Dokter Indra menggunakan vaksin palsu sejak bulan Januari lalu. Dia berdalih, kliennya mencari vaksin karena kebutuhan pasien.
"Februari dokter Indra mencari karena ada kebutuhan pasien. Baru dapet vaksin itu. Dia gunakan ke pasien-pasiennya," tandasnya.
-
Apa itu Menjes? Menjes adalah makanan berbahan dasar kedelai yang lazim ditemukan di Jawa Timur, Indonesia.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Kapan Awaloedin Djamin meninggal? Awaloedin Djamin meninggal dunia pada usia 91 tahun, tepatnya pada Kamis, 31 Januari 2019 pukul 14.55 WIB.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
Baca juga:
Menkes sebut distributor vaksin resmi pemerintah adalah PT Biofarma
Ketua MPR: Pemberian vaksin palsu kejahatan luar biasa
Puluhan orangtua korban vaksin palsu ngadu ke DPR
Demi keamanan, Kapolri Tito minta nama RS vaksin palsu tak diumumkan
IDI Banten siapkan sanksi bagi dokter terlibat vaksin palsu
Vaksin palsu, Menkes diminta kembalikan fungsi kefarmasian ke BPOM