Menko Polhukam bertemu dewan keamanan Rusia bahas penanganan teroris
Hadir dalam pertemuan itu Menhan, Kepala BIN, Kabareskrim, Kepala BNPT dan Kepala BNN.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Jenderal (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan mengadakan pertemuan bilateral dengan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Nikolai Patrushev. Selain hukum, keamanan, dan politik, pertemuan tersebut juga membahas kerja sama di bidang militer.
"Inti pembicaraan meneruskan dan menindaklanjuti menyangkut kerja sama militer, intelijen, cyber, narkoba, hukum," kata Luhut di kantornya, usai pertemuan, Selasa (9/2).
Dalam pertemuan yang juga dihadiri Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Kepala BNPT Saud Usman Nasution, Kabareskrim Komjen Anang Iskandar, dan Kepala BNN Komjen Budi Waseso. Rusia juga menawarkan penggunaan peralatan militer. Selain itu, negara beruang merah tersebut ingin membantu Indonesia dalam latihan penanganan teroris.
"Mereka menawarkan peralatan militer mereka untuk bisa dimanfaatkan. Mereka manfaatkan mengenai kerja sama dalam bidang penanganan teroris," ujarnya.
Luhut menjelaskan, sejumlah alutsista yang ditawarkan di antaranya, Sukhoi SU-35, kapal selam, dan helikopter Mi-17. Kepada Rusia, ia meminta agar negara tersebut juga melakukan transfer of technology.
"Tadi dia nawarin Sukhoi SU-35, kemudian kapal selamnya dia. Kemudian helikopter Mi-17. Tapi saya minta tetap ada ToT (Transfer of Technology)," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menhan Ryamizard Ryacudu menjelaskan, pertemuan yang berlangsung lebih dari empat jam tersebut salah satunya memang membahas rencana pembelian pesawat tempur Sukhoi SU-35 dari pemerintah Rusia. Pembelian alutsista, jelas mantan KASAD itu, dilakukan langsung antara kementeriannya dengan pemerintah Rusia.
"Kita beli setidaknya 8 hingga 10," ujarnya.