Menkominfo sebut penanganan berita hoax tak cukup dengan pemblokiran
Memberikan pendidikan dan ilmu dalam menggunakan media sosial menjadi pilihan pemerintah untuk menangani banyaknya berita bohong di media sosial. "Kita fokusnya bukan kepada menghukum orang, fokusnya adalah bagaimana melakukan literasi. Kita fokusnya tidak boleh kepada hal hal yang represif," ujarnya.
Menyehatkan orang sehat bukan menyembuhkan orang sakit, prinsip ini yang dijadikan landasan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudi Rudiantara, dalam menangani berita bohong di media sosial. Menurut Rudi, penanganan situs yang mengandung berita bohong atau hoax tidak cukup dengan pemblokiran.
Pemerintah, yang diwakili oleh Menkominfo memandang, penanganan berita bohong di media sosial harus difokuskan ke penggunanya. Rudi menuturkan, masih banyak masyarakat yang awam dalam menggunakan media sosial.
"Pemerintah lebih fokus kepada literasi, bukan di hilir. Bukan masalah blokir, blokir itu akan capek karena akan muncul lagi. Tapi kita ke hulu. Istilahnya kalau di hilir itu menyembuhkan orang sakit, tapi kalau di hulu bagaimana kita membuat orang sehat. Bagaimana masyarakat lebih tahu lagi memanfaatkan media sosial untuk hal positif, bagaimana beretika di media sosial, itu yang dilakukan oleh pemerintah," ujar Rudi di kawasan Thamrin, Jakarta, Minggu (8/1).
Sama halnya dengan menyehatkan orang sehat, Rudi menegaskan memberi hukuman bagi pelaku penyebar berita hoax merupakan tindakan yang tidak diinginkan oleh pemerintah. Pasalnya, menurut Rudi pemberian hukuman bagi pelaku penyebar hoax tidak berdampak spesifik terhadap pelaku.
Memberikan pendidikan dan ilmu dalam menggunakan media sosial menjadi pilihan pemerintah untuk menangani banyaknya berita bohong di media sosial.
"Kita fokusnya bukan kepada menghukum orang, fokusnya adalah bagaimana melakukan literasi. Kita fokusnya tidak boleh kepada hal hal yang represif, harus kepada yang sifatnya edukatif dan literasi. Itu lebih bermanfaat," tukasnya.
Seperti diketahui, beberapa waktu belakangan di tahun 2016, intensitas berita bohong atau hoax cukup tinggi. Beberapa isu dihembuskan misalnya, Jokowi Undercover yang dimuat menjadi buku, pertemuan Basuki Tjahaja Purnama dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian sambil meminum minuman keras, dan penggerebekan teroris sebagai pengalihan isu.
Gerah dengan segala berita bohong, kelompok masyarakat yang menamakan dirinya masyarakat Indonesia anti hoax melakukan kegiatan sebagai deklarasi melawan hoax. Dalam kegiatannya turut hadir Menteri Komunikasi dan Informatika Rudi Rudiantara, presenter Olga Lydia, vokalis Nidji, Giring. Kegiatan ini berlangsung serentak di 6 kota, Surabaya, Semarang, Solo, Wonosobo, dan Bandung, termasuk di Jakarta.
Baca juga:
Aksi masyarakat tolak berita hoax di CFD, Menkominfo & artis datang
Kemenkominfo catat ada 43.000 media 'abal-abal' beredar di Indonesia
Pemerintah diminta lempar informasi akurat, jangan jadi sumber hoax
Badan Siber Nasional diminta jangan jadi 'tukang atur'
Politikus PKS sebut berita hoax marak muncul saat Pilkada DKI 2012
-
Kata-kata lucu apa yang dibagikan di media sosial? Kata-Kata lucu yang dibagikan di medsos bisa menjadi hiburan bagi orang lain.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Apa yang Soeharto katakan tentang berita hoaks yang mengarah ke Tapos? Memberitakan dengan tujuan negatif, karena mereka tidak mengetahui keadaan yang sebenarnya dari Tapos ini," jelas Soeharto dikutip dari akun Instagram @jejaksoeharto. Karena memikirkan ini peternakan dari Presiden, padahal bukan peternakan Presiden, ini sebenarnya punya anak-anak saya yang saya mbonceng untuk mengadakan riset dan penelitian," kata Soeharto menambahkan.
-
Bagaimana cara mengetahui bahwa berita tersebut tidak benar? Melansir dari reuters, The Economist tidak menerbitkan sampul yang menggambarkan Presiden AS Joe Biden bermain catur dengan Vladimir Putin, dengan judul yang memperingatkan tentang perang nuklir yang “tak terelakkan” antara keduanya.
-
Apa yang sebenarnya terjadi di foto-foto yang beredar di media sosial tentang Bandung yang dipenuhi salju? Berdasarkan hasil penelusuran, foto tersebut merupakan hasil suntingan dan telah beredar dari tahun lalu.
-
Siapa yang kerap mengunggah kesehariannya di media sosial? Setelah menikah dengan Harvey Moeis dan memiliki 2 anak, Sandra kerap mengunggah kesehariannya di media sosial.