Menkominfo Sebut Ribuan Konten Hoaks Pandemi Covid-19 Beredar di Medsos
Dia mengungkapkan, sesuai dengan amanat undang-undang, Kemenkominfo pun melakukan sejumlah langkah penanganan untuk menjaga ruang digital bersih di Indonesia. Diantaranya dengan melakukan cek dan ricek hingga rekonfirmasi terhadap informasi yang berkembang.
Menkominfo, Johnny G Plate menyebut ada ribuan hoaks yang beredar di dunia maya terkait pandemi virus Corona. Bahkan hoaks ini disebut mulai merambat ke sejumlah media sosial, diantaranya adalah Tik Tok.
Pernyataan Johnny ini disampaikannya seusai bertemu dengan Gubernur DIY, Sri Sultan HB X di Kantor Gubernur DIY, Kota Yogyakarta, Jumat (16/10).
-
Siapa Jhony Saputra? Merupakan Pengusaha Muda Jhony Saputra, yang disebut sebagai pengusaha muda berkecukupan, menjabat sebagai komisaris utama di PT Jhonlin Argo Raya (JARR), sebuah perusahaan yang tergabung dalam Jhonlin Group milik Haji Isam.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan HUT Kodam Jaya diperingati? Setiap tanggal 24 Desember diperingati HUT Kodam Jaya.
-
Siapa yang kuliah di Jogja? Perempuan yang tidak diketahui namanya itu kerap berdoa agar diberi kekuatan untuk selalu mencari nafkah demi keluarga. Terutama anaknya yang sedang menempuh pendidikan tinggi di Yogyakarta.“Anak saya juga kuliah di situ, di Jogja. Sekarang semester akhir, makanya saya ada di sini itu karena ya butuh biaya,” ucap perempuan tersebut.
-
Siapa Mbah Joget? Dilansir dari kanal YouTube Tri Anaera Vloger, Mbah Joget sendiri merupakan seorang penari atau ronggeng pada masa kolonial Belanda.
"Hoaks memang banyak terkait dengan pandemi Covid-19 ini. Ada 2.000 lebih sebaran yang ada di platform digital baik Facebook, Youtube, Twitter, Instagram, maupun yang baru di Tik Tok," kata Johnny.
Dia mengungkapkan, sesuai dengan amanat undang-undang, Kemenkominfo pun melakukan sejumlah langkah penanganan untuk menjaga ruang digital bersih di Indonesia. Diantaranya dengan melakukan cek dan ricek hingga rekonfirmasi terhadap informasi yang berkembang.
"Labeling akan ada beberapa atau bagian dari informasi yang berkembang sebagai hoaks atau disinformasi," ungkapnya.
Johnny menjabarkan, Kemenkominfo menjalin koordinasi dengan platform digital untuk men-take down konten-konten hoaks yang beredar. Sejauh ini sudah ada 1.800 konten hoaks terkait pandemi virus Corona yang di-take down.
"Saya sendiri berkomunikasi dengan pimpinan-pimpinan platform digital tidak hanya representatif yang ada di Indonesia tetapi di kantor pusat termasuk Amerika Serikat," urainya.
"Bulan yang lalu saya berkomunikasi dengan ibu Susan Wojcicki, CEO Youtube dan setelah itu apa namanya platform digital ini mengambil langkah cepat pembersihan di ruang digital," sambung Johnny.
Dia menambahkan, Kemkominfo memiliki rencana jangka panjang terkait penanggulangan konten hoaks. Kemkominfo menyiapkan beberapa program agar penyebaran hoaks atau disinformasi tak berkelanjutan yaitu lewat Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi.
"GNLD Siberkreasi itu bertugas melakukan diseminasi dan sosialisasi terkait dengan ruang digital Indonesia. Ini menjangkau lebih dari 70 juta rakyat dan bekerja bersama dengan lebih dari 108 lembaga, termasuk lembaga swadaya di dalamnya," tutup Johnny.
(mdk/fik)