Menlu Retno panggil perwakilan China, protes kapal terobos Natuna
Menurutnya, ada tiga pelanggaran yang dilakukan pihak China saat menerobos Kepulauan Natuna.
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengaku telah memanggil Kuasa Usaha Sementara Kedubes Tiongkok untuk membahas terkait pelanggaran wilayah yang dilakukan kapal penjaga pantai (coast guard) Angkatan Laut China di Kepulauan Natuna, Provinsi Kepulauan Riau. Pertemuan digelar sekitar pukul 10.30 WIB di kantornya.
"Jadi begini, tadi pagi saya sudah panggil. Dalam pertemuan tadi saya sampaikan protes kita terhadap tiga hal atau tiga pelanggaran," tegas Menlu Retno usai mendampingi Wapres JK menerima kunjungan kehormatan Menlu Australia di Kantor Wapres, Jakarta Pusat, Senin (21/3).
Dijelaskannya, tiga pelanggaran yang dilakukan pihak China saat menerobos Kepulauan Natuna yaitu pertama pelanggaran terhadap hak berdaulat atau juridiksi Indonesia di Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) dan di landas kontingen. Kedua, pelanggaran terhadap upaya penegakkan hukum yang dilakukan oleh aparat Indonesia di wilayah ZEE dan di landas kontingen.
"Ketiga, adalah pelanggaran terhadap laut teritorial Indonesia," sambung Menlu Retno.
Selain memprotes tiga pelanggaran di atas, Retno mengaku menegaskan pentingnya penghormatan terhadap lingkungan laut internasional yang terdapat dalam Konvensi Hukum Laut 1982. lebih lanjut, dia juga menekankan bahwa Indonesia bukan merupakan Claimant state dari konflik di laut Tiongkok Selatan.
Sebagaimana sebelumnya terjadi perkembangan konflik klaim wilayah teritori di laut China Selatan yang melibatkan enam negara, empat negara anggota ASEAN (Malaysia, Philipina, Vietnam dan Brunei) dengan China dan Taiwan. Bagi Indonesia, sekalipun tidak termasuk Calimant State ada bagian dari pulau Natuna apabila China memaksakan klaim teritori akan masuk wilayah China, maka konflik di Laut China Selatan akan melibatkan Indonesia.
"Jadi itu sudah saya sampaikan, nota diplomatik juga sudah saya sampaikan kepada kuasa usaha sementara Tiongkok di Jakarta," paparnya.
Kendati sudah memprotes hal tersebut kepada Kuasa Usaha Sementara Tiongkok, Menlu Retno belum bisa memastikan apakah akan ada penyelesaian di tingkat diplomasi international mengingat antara Indonesia dengan China selama ini telah melakukan kerja sama yang cukup intensif dalam berbagai bidang.
"Kita lihat saja. Belum ada respons, ada beberapa pembahasan di situ tetapi belum kondusif tetapi yang jelas ini upaya penegakkan hukum yang dilakukan Indonesia di wilayah ekonomi ekslusif dan landas kontinenter terkait isu itu," ujarnya.
Baca juga:
JK soal kapal AL China langgar wilayah: Itu urusan Menteri Susi
Menteri Susi ancam gugat China ke mahkamah hukum laut internasional
China tak merasa salah ganggu penangkapan ilegal fishing di Natuna
Menteri Susi sebut klaim China atas wilayah Natuna tak diakui dunia
Ini penampakan nelayan yang coba diselamatkan AL China dari TNI AL
Ini peta lokasi bentrok TNI AL & AL China di Laut Natuna
-
Apa yang disampaikan Retno Marsudi kepada Komisi I DPR RI? "Kita masih akan berjumpa lagi Insyallah pada satu kali lagi yang saya dengar, tapi pertemuan hari ini merupakan salah satu pertemuan terakhir kita. Untuk itu, betul-betul dari lubuk hati yang paling dalam saya mengucapkan terima kasih banyak," kata Retno.
-
Siapa yang memberikan hadiah peta jadul Indonesia kepada Retno Marsudi? Lebih mengharukan, secara khusus, beliau memberi saya peta Indonesia tahun 1890 yang sengaja beliau peroleh pada saat beliau berkunjung ke Belanda minggu lalu,"
-
Kapan Sri Mulyani dan Retno Marsudi bertemu? Kemarin (1/8), akhirnya kita bertemu saat rapat bersama di Istana Merdeka... Always glad to meet my bestie,",
-
Di mana Sri Mulyani dan Retno Marsudi bertemu? Kemarin (1/8), akhirnya kita bertemu saat rapat bersama di Istana Merdeka... Always glad to meet my bestie,",
-
Bagaimana Retno Marsudi dan Lolwah Al-Khater bisa berteman? Terungkap, pertemanan keduanya rupanya telah terjalin sejak beberapa tahun silam. Keduanya tak lain dipertemukan dalam forum internasional saat tengah menjadi perwakilan negara masing-masing.
-
Hadiah apa yang diberikan Lolwah Al-Khater kepada Retno Marsudi? Lebih mengharukan, secara khusus, beliau memberi saya peta Indonesia tahun 1890 yang sengaja beliau peroleh pada saat beliau berkunjung ke Belanda minggu lalu,"