Menlu Sebut Kewajiban Kemanusiaan Jadi Alasan 7 WNA Ikut Dievakuasi dari Afghanistan
Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi menyatakan bahwa membawa warga negara asing (WNA) dalam misi evakuasi merupakan kewajiban kemanusiaan yang harus dilakukan.
Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi menyatakan bahwa membawa warga negara asing (WNA) dalam misi evakuasi merupakan kewajiban kemanusiaan yang harus dilakukan.
"Bantuan membawa wakil negara asing dalam misi evakuasi bukan pertama kali dilakukan. Ini merupakan kewajiban kemanusiaan yang harus dilakukan," kata Retno Marsudi saat jumpa pers yang diselenggarakan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (21/8) dini hari.
-
Siapa yang memberikan hadiah peta jadul Indonesia kepada Retno Marsudi? Lebih mengharukan, secara khusus, beliau memberi saya peta Indonesia tahun 1890 yang sengaja beliau peroleh pada saat beliau berkunjung ke Belanda minggu lalu,"
-
Kenapa Dewi Perssik merantau ke Jakarta? Ia memulai kariernya dari nol setelah mengambil keputusan untuk merantau ke Jakarta demi mewujudkan impiannya sebagai penyanyi.
-
Bagaimana prajurit Mataram akhirnya berjualan di Jakarta? Meskipun kalah perang, para prajurit yang kalah justru mulai berjualan di Jakarta dengan dua menu yaitu telur asin dan orek tempe.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Hadiah apa yang diberikan Lolwah Al-Khater kepada Retno Marsudi? Lebih mengharukan, secara khusus, beliau memberi saya peta Indonesia tahun 1890 yang sengaja beliau peroleh pada saat beliau berkunjung ke Belanda minggu lalu,"
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
Ada pun perwakilan asing yang turut serta dievakuasi adalah lima warga negara Filipina berdasarkan permintaan dari Pemerintah Filipina, serta dua warga negara Afghanistan dengan rincian, satu orang merupakan suami dari salah satu WNI dan satu orang lagi merupakan staf lokal perempuan yang bekerja di KBRI.
Selain itu, terdapat 26 WNI yang berhasil dievakuasi dalam kondisi baik, meski terdapat satu diplomat sedang berada dalam kondisi kurang sehat non-COVID dan akan segera memperoleh perawatan.
Tim Evakuasi Indonesia terdiri atas jajaran Kementerian Luar Negeri (Kemlu), TNI, dan BIN. Pesawat TNI Angkatan Udara berangkat dari Bandara Halim Perdanakusuma pada tanggal 18 Agustus 2021, sekitar pukul 06.00 WIB.
Rute yang ditempuh pesawat untuk mencapai Kabul, Afghanistan, yaitu melalui Aceh, Kolombo (Sri Lanka), Karachi (Pakistan), dan Islamabad (Pakistan) hingga tiba di Kabul pada tanggal 20 Agustus 2021, pukul 05.17 dini hari waktu setempat.
Untuk menjamin kelancaran proses ini, Indonesia dengan intensif berkoordinasi dengan Menteri Luar Negeri Turki, Menteri Luar Negeri Norwegia, pihak Belanda, Amerika Serikat, dan Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
"Pada kesempatan ini, saya ingin menyampaikan terima kasih atas kerja sama yang diberikan oleh pemerintah dan otoritas India, Sri Lanka, Pakistan, Amerika Serikat, NATO, Turki, Norwegia, dan Belanda," tutur Retno.
Hingga saat ini, Indonesia masih berperan dengan aktif dalam menjalin komunikasi bersama berbagai pihak yang berada di Afghanistan guna memantau kondisi terkini negara tersebut.
Menlu Retno berharap agar proses politik yang inklusif, dalam hal ini 'Afghan-led, Afghan-owned' masih memiliki peluang untuk dilakukan demi kebaikan rakyat Afghanistan.
"Indonesia terus berharap agar perdamaian dan stabilitas dapat tercipta di Afghanistan," ucapnya.
Baca juga:
Menengok Pengungsi Afghanistan di Bekasi
Puluhan WNI yang Dievakuasi dari Afghanistan Tiba di Jakarta
Pimpinan DPR Apresiasi Langkah Cepat Pemerintah Evakuasi 26 WNI dari Afghanistan
Cerita Dua Jam Evakuasi WNI dari Bandara Afghanistan
26 WNI Dievakuasi dari Afghanistan Tiba di Jakarta