Menolak lupa kasus penyiraman Novel Baswedan yang masih jalan di tempat
Enam bulan sudah kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior Novel Baswedan berlalu. Namun, hingga kini siapa pelaku dan otak penyiraman belum juga diketahui.
Enam bulan sudah kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior Novel Baswedan berlalu. Namun, hingga kini siapa pelaku dan otak penyiraman belum juga diketahui.
Penyelidikan yang dilakukan kepolisian pun seakan jalan di tempat. Meski Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian beberapa waktu lalu sempat merilis sketsa wajah terduga penyerang Novel, nyatanya hingga kini belum ada yang ditangkap. Sampai saat ini upaya pengungkapan pelaku masih sebatas penyelidikan dan pemeriksaan saksi-saksi.
Polisi beralasan, belum ditemukannya pelaku karena sketsa wajah masih harus disempurnakan. Dari pemeriksaan, dua saksi memiliki pendapat berbeda soal sketsa wajah terduga pelaku.
"Jadi ada dua saksi yang mempunyai pendapat yang berbeda. Wajahnya berbeda makanya tetap kita sinkronisasi untuk sketsa," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono, Selasa (3/10).
Jalan di tempatnya kasus Novel menuai reaksi dari masyarakat. Koalisi Masyarakat Sipil Peduli KPK mendatangi Gedung Merah Putih KPK di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (11/10) kemarin. Mereka mempertanyakan kelanjutan kasus penyiraman Novel Baswedan yang hingga kini masih mandek. Mereka menolak lupa pada kasus penyiraman Novel.
-
Bagaimana Novel Baswedan mendapatkan informasi tentang keinginan Agus Rahardjo untuk mundur dari KPK? “Tetapi detailnya saya gak tahu, jadi saya waktu itu sedang sakit di Singapura sedang berobat. Ceritanya, tentunya saya tidak langsung ya. Jadi cerita itu saya denger-denger, dari Pegawai KPK lain yang bercerita. Jadi mestinya yang lebih tahu, pegawai yang ada di KPK,” ucapnya.
-
Kapan Air Terjun Nyarai terbentuk? Di sini, kamu bisa menikmati gemuruh air dan kolamnya yang terbentuk sejak ratusan tahun lalu.
-
Apa yang dikatakan oleh Novel Baswedan tentang cerita yang ia dengar mengenai kasus e-KTP? “Iya saya memang pernah dengar cerita itu, saya saat itu ada di Singapura, sedang berobat,” kata Novel saat ditemui, Jumat (1/12).
-
Kapan KPK menahan Mulsunadi? "Untuk kebutuhan penyidikan tim penyidik melakukan penahanan MG untuk 20 hari pertama terhitung tanggal 31 Juli 2023 sampai dengan 19 Agustus 2023
-
Apa yang disita dari Hasto Kristiyanto oleh penyidik KPK? Handphone Hasto disita dari tangan asistennya, Kusnadi bersamaan dengan sebuah buku catatan dan ATM dan sebuah kunci rumah.
-
Mengapa Novel Baswedan percaya bahwa revisi Undang-undang KPK tahun 2019 bertujuan untuk melemahkan KPK? “Sekarang kan semakin jelas kan. Apa yang banyak dikatakan orang termasuk saya, bahwa Undang-undang KPK revisi UU KPK yang no 19 itu adalah untuk melemahkan KPK. Jadi terjawab,” katanya.
Novel Baswedan ©2017 merdeka.com/istimewa
Mereka tidak hanya menagih kepada pimpinan KPK tapi juga Presiden Joko Widodo agar segera menuntaskan kasus ini. Mereka tidak melihat adanya respons yang cepat dari pimpinan KPK atas kasus tersebut.
"Dan kita belum tahu perkembangan terkini seperti apa. Sudah banyak informasi yang ditemukan dan diketahui baik oleh aparat penegak hukum dan publik terkait penyiraman Novel," kata perwakilan koalisi, Lalola Esther di Gedung KPK, Jakarta, kemarin.
Dia menegaskan publik tak boleh dibiarkan lupa terhadap apa yang menimpa Novel. Menurut Lalola, enam bulan merupakan waktu yang sangat lama dalam menuntaskan kasus pidana umum penyerangan terhadap seseorang.
"Ini sebetulnya tindak pidana yang sifatnya sangat umum dan jadi aneh Bareskrim Polri yang sangat cepat dalam menangani tindak pidana umum tapi dengan perkara ini berlarut-larut sampai bulan keenam," katanya.
Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Simandjuntak menyayangkan sikap pimpinan KPK yang dinilainya tidak serius dalam membantu upaya pengungkapan penyerangan terhadap Novel.
"Saya sayangkan sikap pimpinan KPK yang absen dan tidak terlalu serius dalam kasus ini. Ini baru kasus Novel Baswedan. Saya enggak tahu kalau yang lain-lain yang diserang apakah pimpinan KPK membela karyawan-karyawan ini. Pimpinan KPK harus terang dan jelas dalam bersikap," katanya di lokasi yang sama.
Koalisi Masyarakat Sipil Peduli KPK dukung Novel Baswedan ©2017 Merdeka.com/Dwi Narwoko
Dia juga menagih janji Presiden Joko Widodo untuk mengungkap siapa dalang di balik penyerangan Novel. Jika memang Presiden serius ingin memberantas korupsi, maka kasus penyiraman Novel juga harus diusut tuntas. Karena itulah TGPF (Tim Gabungan Pencari Fakta) harus segera dibentuk.
"Kenapa harus TGPF? Karena saya pesimis polisi mau menuntaskan kasus ini sehingga TGPF menjadi penting," katanya.
"Yang paling dibutuhkan political will dari Presiden dan Komisioner KPK," tambah Dahnil.
Dia kecewa kepada kepolisian yang tak kunjung menuntaskan kasus ini. Pelaku penyerangan belum juga tertangkap sampai enam bulan sejak kejadian.
"Apabila kita lihat model kasus ini sebenarnya mudah saja untuk diungkap. Clue-clue sudah banyak disampaikan," katanya.
Harapan pelaku penyerangan segera ditangkap juga datang dari para pegawai lembaga antirasuah yang tergabung dalam Wadah Pegawai KPK. Mereka juga menyayangkan lambannya penuntasan kasus ini.
"Kami tidak pernah meninggalkan Novel. Novel tak pernah sendirian. Kita selalu berhubungan dengan beliau, dengan keluarga beliau. Kami juga selalu meng-update kondisi kesehatan dan tidak pernah letih meminta kepada Presiden sesuai janjinya akan mengusut tuntas pelaku penyerangan ini," kata perwakilan Pengurus Wadah Pegawai KPK, Aulia.
Novel Baswedan usai operasi mata di Singapura ©2017 Merdeka.com
Menurutnya, jika kasus ini tak segera dituntaskan maka ancaman yang sama juga bisa menimpa para pegawai KPK dan aparat penegak hukum lainnya. Sebab pelaku penyerangan masih berkeliaran dengan bebas di luar sana.
Novel pun 'hadir' dalam aksi itu melalui video call. Novel berpesan kepada pimpinan dan pegawai KPK agar tidak kehilangan keberanian dalam mengungkap kasus korupsi. Korupsi adalah permasalahan sangat besar di negeri ini yang harus terus diperangi.
"Kepada semua pihak yang konsen dengan kasus ini kita semua tetap harus semangat, tetap harus berani untuk melawan korupsi," kata Novel saat melakukan video call dengan wartawan di Gedung Merah Putih KPK.
Novel Baswedan meminta polisi segera menangkap pelaku penyiraman. Dia berharap Presiden Joko Widodo membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta untuk mengungkap dalang di balik kejadian yang menimpanya enam bulan lalu. Aksi penyerangan terhadapnya disebut sebagai aksi barbar yang mengancam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.
Dia berterima kasih kepada semua pihak yang ikut mendukung dan memberinya semangat. Saat ini Novel masih berada di Singapura. Dalam waktu dekat dia akan menjalani operasi tahap dua untuk mata kirinya.
Baca juga:
Kasus penyiraman Novel mandek, pimpinan KPK hingga Jokowi dikritik
Pengungkapan kasus penyerangan Novel mandek, KPK tetap koordinasi dengan Polri
Melalui video call, Novel berpesan KPK harus tetap berani
Kasus penyiraman Novel Baswedan mandek, Koalisi Masyarakat Sipil tagih penuntasan
Menanti Jokowi turun gunung percepat penuntasan kasus Novel
Polisi tunggu Novel Baswedan baikan untuk lanjutkan pemeriksaan
Kasus penyiraman Novel lima bulan mandek, Jokowi diminta tegur Kapolri