Menristek Sebut Terapi Plasma Konvalesen Tak Ada Efek Samping Berbahaya
Uji klinis fase 1 yang menunjukkan hasil bahwa terapi ini lebih baik jika diberikan kepada pasien yang tingkat keparahannya penyakitnya sedang, bukan dalam kondisi berat. Saat ini terapi Plasma Konvalesen sedang memasuki uji klinis tahap dua dengan melibatkan lebih banyak rumah sakit, yakni sebanyak 29
Menteri Riset dan Teknologi, Bambang Brodjonegoro menyampaikan update terkait perkembangan uji klinis terapi Plasma Konvalesen yang diperuntukkan bagi pasien Covid-19. Terapi ini dikatakan sudah melalui uji klinis fase 1 dan dinyatakan aman.
"Update mengenai salah satu terapi yang sedang kita coba upayakan menjadi salah satu terapi utama dalam penanganan pasien Covid-19, yaitu melakukan Plasma Konvalesen yang sudah melakukan uji klinik fase 1 di RSAD. Di mana salah satu kesimpulannya adalah terapi ini aman, tidak ada efek samping yang membahayakan," kata Bambang melalui siaran langsung yang diunggah oleh akun Youtube FMB9ID_IKP pada Selasa (20/10).
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Uji klinis fase 1 yang menunjukkan hasil bahwa terapi ini lebih baik jika diberikan kepada pasien yang tingkat keparahannya penyakitnya sedang, bukan dalam kondisi berat. Saat ini terapi Plasma Konvalesen sedang memasuki uji klinis tahap dua dengan melibatkan lebih banyak rumah sakit, yakni sebanyak 29.
"Sebagai produk tambahan dari plasma konvalesen, saat ini lembaga Eijkman sedang mengembangkan alat untuk mengukur kadar antibodi spesifik Covid-19 yang ada dalam darah pasien. Nah utamanya memang untuk mengukur kualitas dari plasma darah yang diberikan oleh donor," katanya.
Selain itu, alat ukur kadar antibodi ini juga dapat digunakan pasca vaksinasi. Gunanya adalah untuk mengecek apakah vaksin yang diberikan dapat memunculkan daya tahan tubuh atau imun yang cukup tinggi. Alat ini juga berguna untuk memperkirakan berapa lama imun orang tersebut dapat bertahan. Hal ini berguna untuk perencanaan vaksin di kemudian hari.
"Masalah vaksin ini tidak hanya masalah tahun 2021, ini akan berkelanjutan ke tahun 2022, 2023 karena ada kemungkinan diperlukannya revaksinasi atau booster karena kemungkinan vaksin ini tidak menimbulkan daya tahan yang selamanya," katanya.
Selain terapi Plasma Konvalesen, Bambang juga mengaku tengah mendorong riset di bidang imunomodulator atau suplemen yang gunanya spesifik menjaga daya tahan tubuh terhadap Covid-19.
"Saat ini sudah dilakukan uji klinis di rumah sakit Wisma Atlet, bekerja sama dengan PT Kalbe Farma. Harapannya dari imunomodulator yang berbahan herbal Indonesia ini, kita bisa mendapatkan paling tidak satu jenis imunomodulator yang secara resmi bisa dikatakan sebagai suplemen yang cocok untuk Covid-19. Saat ini kami masih menunggu hasil dari BPOM," tuturnya.
Reporter magang: Maria Brigitta Jennifer
Baca juga:
Menkes Terawan Sebut Vaksin Covid-19 Sementara untuk Usia 18-59 Tahun
Sinopharm akan Produksi 1 Miliar Dosis Vaksin di 2021
PBB Siapkan 520 Juta Jarum Suntik untuk Vaksin Covid-19
Pentingnya Merangkul Budaya Muluskan Sosialisasi Vaksin
Uji Coba Kontroversial Vaksin di Inggris, 40 Relawan akan Ditulari Virus Corona