Mensos Risma Ingatkan Masyarakat Hati-hati Soal Informasi Bansos
Ia secara tegas menyatakan informasi semacam itu tidak benar. Bahkan untuk kasus peredaran form isian untuk mendapatkan bantuan dari suatu situs, sudah dilaporkan ke kepolisian. Risma meminta masyarakat menyaring informasi dan tidak ragu untuk menghubungi pusat-pusat informasi resmi.
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menekankan pentingnya masyarakat untuk cermat dan tidak mudah terpengaruh dengan berbagai informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Termasuk beredarnya informasi yang meminta masyarakat mengisi form untuk mendapatkan bantuan.
Ia secara tegas menyatakan informasi semacam itu tidak benar. Bahkan untuk kasus peredaran form isian untuk mendapatkan bantuan dari suatu situs, sudah dilaporkan ke kepolisian. Risma meminta masyarakat menyaring informasi dan tidak ragu untuk menghubungi pusat-pusat informasi resmi.
-
Apa yang dilakukan Risma ketika ada sengketa dalam bansos? "Kalau saya turun biasanya kalau itu ada dispute (sengketa), misalkan perselisihan, itu baru saya turun. Itu pun saya mengajak dari perguruan tinggi,"
-
Bagaimana cara membedakan Bansos milik Jokowi dengan Bansos Kemensos? Cara paling mudah mengetahui perbedaannya, Bansos milik Jokowi yakni pada tas kantong merah putih itu ada logo Istana Presiden RI. Sementara di versi Bansos Kemensos tertulis 'Bantuan Presiden Republik Indonesia Melalui Kementerian Sosial' namun tidak ada logo Istananya.
-
Bagaimana Raden Ario Soerjo meninggal? Lalu mereka disuruh turun kemudian dibawa ke hutan dan dihabisi nyawanya oleh PKI.
-
Kapan Ridwan Kamil mencoblos? Hal itu ia sampaikan usai mencoblos surar suara di TPS 45, Jalan Gunung Kencana, Ciumbuleuit, Kota Bandung, Rabu (14/2).
-
Bagaimana Rico Sempurna meninggal? Sempurna diduga dibunuh dengan cara dibakar usai memberitakan mengenai praktik perjudian yang ada di Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
-
Kenapa Risma jarang turun langsung bagikan bansos? Dia menyebut, akan turun langsung jika terjadi permasalahan di lapangan.
"Saya minta tolong masyarakat untuk berhati-hati. Tidak mungkin kementerian itu menggunakan situs-situs semacam itu. Pasti kementerian menggunakan situs resmi (dalam menjalankan kebijakannya)," katanya dalam keterangan tulis, Sabtu (10/7).
Kepala Biro Humas Kemensos, Hasim telah membuat laporan ke Polda Metro Jaya. Situs tersebut mengatasnamakan Kementerian Sosial dan mengedarkan form pendaftaran kepada masyarakat untuk mendapatkan bantuan Rp 300 ribu.
"Kami laporkan ke Polda Metro Jaya. Hanya saja setelah dikonseling ternyata websitenya sudah tidak ada. Kebetulan juga memang belum ada laporan dari korban. Dan ketiga kami sebelumnya sudah laporkan ke Kominfo dan kemudian ditindaklanjuti dengan dinonaktif oleh Kominfo," katanya.
Dengan demikian, lanjut Risma kasus ini tidak bisa dilanjutkan untuk penyelidikan maupun penyidikan. Pelaporan kepada kepolisian ini didasari dengan pertimbangan matang.
"Ini mencemarkan nama baik Kemensos dan mengganggu upaya bersama semua stakeholder terkait yang tengah bekerja keras dan serius mengawal kebijakan pemerintah dalam penanganan dampak pandemi," pungkasnya.
Reporter: Yopi M
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
PKL Terdampak PPKM Darurat Keluhkan Belum Dapat Bantuan dari Pemerintah
Periksa Sekda Bandung Barat, KPK Dalami Aliran Uang Bupati Aa Umbara
Mendagri Minta Kepala Daerah Manfaatkan APBD Untuk Bansos PPKM Darurat
PPKM Darurat, Pemerintah akan Salurkan Bantuan Beras untuk 20 Juta Orang
Ragam Bantuan Sosial Ini Mulai Cair di Juli 2021