Mensos Risma Minta Jajarannya Turun ke Lapangan Pastikan Bansos Tepat Sasaran
Dirjen Penanganan Fakir Miskin (PFM) Asep Sasa Purnama mengatakan Risma tegas memerintahkan anak buahnya agar bantuan bisa tepat sasaran.
Menteri Sosial Tri Rismaharini meminta jajarannya mengecek penyaluran bantuan sosial ke masyarakat di masa pandemi Covid-19. Dirjen Penanganan Fakir Miskin (PFM) Asep Sasa Purnama mengatakan Risma tegas memerintahkan anak buahnya agar bantuan bisa tepat sasaran.
“Perintah Ibu Mensos kepada kami untuk cek ke lapangan dan memastikan, bantuan tepat harga, tepat kualitas dan tepat sasaran. Jadi beliau tegas bila terkait dengan akuntabilitas dan transparansi, termasuk dalam penyaluran bansos. Apalagi bansos ini kan sedang ditunggu masyarakat terdampak pandemi,” kata Asep, Kamis (29/7).
-
Apa yang dilakukan Risma ketika ada sengketa dalam bansos? "Kalau saya turun biasanya kalau itu ada dispute (sengketa), misalkan perselisihan, itu baru saya turun. Itu pun saya mengajak dari perguruan tinggi,"
-
Bagaimana cara membedakan Bansos milik Jokowi dengan Bansos Kemensos? Cara paling mudah mengetahui perbedaannya, Bansos milik Jokowi yakni pada tas kantong merah putih itu ada logo Istana Presiden RI. Sementara di versi Bansos Kemensos tertulis 'Bantuan Presiden Republik Indonesia Melalui Kementerian Sosial' namun tidak ada logo Istananya.
-
Bagaimana Raden Ario Soerjo meninggal? Lalu mereka disuruh turun kemudian dibawa ke hutan dan dihabisi nyawanya oleh PKI.
-
Kapan Ridwan Kamil mencoblos? Hal itu ia sampaikan usai mencoblos surar suara di TPS 45, Jalan Gunung Kencana, Ciumbuleuit, Kota Bandung, Rabu (14/2).
-
Bagaimana Rico Sempurna meninggal? Sempurna diduga dibunuh dengan cara dibakar usai memberitakan mengenai praktik perjudian yang ada di Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
-
Kenapa Risma jarang turun langsung bagikan bansos? Dia menyebut, akan turun langsung jika terjadi permasalahan di lapangan.
Risma juga berpesan agar penerima bansos menolak segala bentuk pungutan liar yang diminta. Hal itu disampaikan Risma saat sidak kepada penerima Bantuan Sosial Tunai (BST), Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)/ Program Sembako di RT 03/ RW 03 Kota Tangerang pada Rabu (28/7) kemarin.
Kepada Risma, seorang warga bernama Aryanih sebagai menerima BPNT mengaku dimintai uang kresek oleh pihak tertentu yang terkait dengan program bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos) tersebut.
"Seharusnya ibu tidak mau dimintai uang kantong kresek atau apa pun namanya oleh pihak tertentu, sebab hak ibu penuh dan tanpa pemotongan sedikit pun. Ibu jangan takut saya jamin ya, jadi tulis surat soal ini kepada saya," tegas Risma.
Warga bernama Maryanih juga mengeluhkan kompenen barang dalam bantuan BPNT tidak genap Rp200 ribu per bulan bila diuangkan.
"Tadi sudah dihitung oleh Bapak yang dari Satgas Pangan/Mabes Polri harga dari komponen yang diterima hanya Rp177 ribu dari yang seharusnya 200 ribu jadi ada Rp23 ribu. Coba bayangkan Rp23 ribu dikali 18,8 juta, " ujarnya.
Risma meminta agar membantu pemerintah untuk memastikan bantuan bisa sampai kepada penerima manfaat dan tidak ada tindak pemotongan oleh pihak siapapun.
"Tolong bantu kami untuk mengetahui apakah ada pemotongan atau tidak, kalau gini-gini terus tidak bisa selesai urusannya dan kapan warga mau bisa sejahtera," katanya.
Baca juga:
Dinsos DKI: 99.763 KK Masih Belum Dapat Bansos Beras
Kapolri Ingatkan Anak Buah Kawal Penyaluran Bansos Covid-19 Sampai ke Sasaran
Alasan KPK Tak Tuntut Eks Mensos Juliari Pidana Seumur Hidup: Mengacu Fakta Sidang
ICW Soal Tuntutan Juliari: Menggambarkan KPK Enggan Menindak Pelaku Korupsi Bansos
Kemensos Gandeng Karang Taruna Bagikan Vitamin dan Masker ke Masyarakat