Mentan Syahrul Jamin Stok Pangan Aman Selama PPKM Darurat
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo memastikan stok pangan nasional saat penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Pulau Jawa dan Bali aman. Apalagi masih ada cadangan tujuh juta ton beras dari tahun 2020.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo memastikan stok pangan nasional saat penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Pulau Jawa dan Bali aman. Apalagi masih ada cadangan tujuh juta ton beras dari tahun 2020.
Syahrul mengatakan secara umum kesiapan dan ketersediaan pangan nasional masih terkendali dengan baik di tengah pandemi Covid-19 dan penerapan PPKM Darurat Jawa dan Bali. Ia mengaku ketersediaan bahan pangan aman karena di bawah pengendalian Badan Urusan Logistik (Bulog).
-
Apa yang disita KPK dari Syahrul Yasin Limpo? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penyitaan terhadap aset milik terdakwa Syahrul Yasin Limpo (SYL) selaku mantan Menteri Pertanian (Mentan) yang terjerat kasus dugaan korupsi dan tengah menjalani persidangan. Adapun barang yang diamankan adalah sebuah mobil jenis minibus, yang ditemukan di daerah Sulawesi Selatan.
-
Kenapa Syahrul Yasin Limpo disangkakan TPPU? Dalam perkara ini, SYL juga telah ditetapkan menjadi tersangka TPPU lantaran diduga menikmati hasil uang haram yang didapat SYL dari 'malak' ke bawahannya di Kementerian Pertanian (Kementan)."Ya sangat sangat dimungkinkan ketika terpenuhi unsur kesengajaan. Turut menikmati dari hasil kejahatan yang itu nanti terbukti terlebih dahulu kejahatan korupsinya," ungkap Kabag Pemberitaan KPK, Ali Fikri di Gedung Merah Putih KPK, Kamis (2/5).
-
Apa yang disita dari Syahrul Yasin Limpo? Kali ini tim penyidik Lagi-Lagi menyita sebuah minibus merk Mercedes Benz yang sempat disembunyikan SYL."Mobil tersebut ditemukan di Perumahan Bumi Permata Hijau, Kelurahan. Rappocini, kecamatan. Rappocini, Kota Makassar, provinsi. Sulawesi Selatan dan diduga sengaja disembunyikan," kata Kabag Pemberitaan KPK, Ali Fikri kepada wartawan, Selasa (21/5).
-
Siapa yang menyita aset Syahrul Yasin Limpo? Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan penyitaan aset milik Eks Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) terkait Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
-
Apa yang dilakukan Syahrul Yasin Limpo yang membuat Kementan terlilit utang ke vendor? Ulah-ulah eks Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang selalu menuntut banyak minta, rupanya juga turut berimbas ke vendor Kementerian Pertanian (Kementan). Dia harus turut menanggung kemauan SYL karena diutangi oleh ASN Kementan yang hingga saat ini uang tersebut belum dibayarkan.
-
Kenapa YPP SCTV-Indosiar membantu Chairul? YPP SCTV-Indosiar hadir buat anak-anak seperti Chairul, karena kepedulian kita harapan mereka.
"Kita masih memiliki cadangan beras cukup kuat di seluruh Indonesia, baik yang ada pada pengendalian langsung oleh Bulog, semua RMU (Rice Mile Unit) maupun ada dalam penanganan Pemda, provinsi serta kabupaten," kata Syahrul kepada wartawan di Kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Sulsel, Kamis (8/7).
Mantan Gubernur Sulsel dua periode ini mengaku sudah ada perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk selalu mengecek ketersediaan pangan. Ia menegaskan presiden menaruh perhatian lebih terkait ketersediaan pangan.
"Ini hampir setiap minggu dicek oleh bapak presiden. Kemarin dalam virtual komunikasi dengan bapak presiden betul-betul meminta agar pengendalian pangan untuk kebutuhan nasional dan rakyat sepenuhnya di bawah kendali beberapa menteri untuk disiapkan dengan maksimal," tuturnya.
Terkait produksi beras, mantan Ketua Asosias Pemerintahan Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) ini mengatakan untuk tahun ini ditargetkan 15 juta ton. Ia menyebut tahun 2020 masih ada stok 7 juta ton.
"MT1 (musim tanam satu) kita menghasilkan 15 juta ton beras. Jumlah itu cukup untuk dikonsumsi oleh masyarakat," kata dia.
Saat ini, kata Syahrul, pihaknya fokus bagaimana pada musim tanam kedua petani bisa menghasilkan produksi lebih banyak lagi. Pasalnya, produksi pada musim tanam dua tersebut untuk memenuhi kebutuhan mulak Agustus hingga Desember 2021.
"Jadi satu-satunya kita harap adalah tidak boleh berhenti dalam kondisi Covid adalah kesiapan pangan dan akselerasi pangan yang ada secara nasional. Sehingga kita berharap darisanalah makanan, lapangan kerja tersedia, dan ekonomi dasar kita tetap berputar," ucapnya.
Baca juga:
Kapolri Minta Perusahaan dan Karyawan Non Esensial Taati Aturan PPKM Darurat
Menko Luhut Minta Pengadaan & Penambahan Kapasitas Oksigen Pasien Covid-19 Dipercepat
Wagub DKI: Cabut Izin Usaha jika Kembali Langgar PPKM Darurat
Pengguna Kereta Api Turun 33 Persen 5 Hari Penerapan PPKM Darurat
Alissa Wahid: Hati-hati dengan Narasi Takut Sama Tuhan, Bukan sama Negara
Rakor dengan Luhut, Anies akan Bahas Penambahan Kapasitas Rumah Sakit