Menteri Ferry segera sertifikasi lahan konservasi dekat warga
Adapun mensertifikasi lahan konservasi yang berdekatan dengan warga dimasukan dalam program pronas.
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional dan Wanadri menjajaki kerja sama dalam bidang lingkungan dan pemberdayaan ekonomi kemasyarakatan. Dalam kerja sama itu, Kementerian Agraria segera melegalisasi lahan konservasi yang berdekatan dengan warga, dan mendorong agar segera dilakukan sertifikasi.
Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursidan Baldan mengatakan, beberapa langkah yang akan masuk dalam program dikerjasamakan terkait pendidikan alam mensertifikasi konservasi dengan pembangunan buffer zone. "Ini kan konteksnya pelestarian hutan dan program bisa dijalankan di sana," ucapnya disela menghadiri acara bersama Wanadri di Kabupaten Bandung Barat, Minggu (30/1).
Adapun mensertifikasi lahan konservasi yang berdekatan dengan warga dimasukan dalam program pronas. "Kami akan dorong agar lahan milik warga disertifikasi melalui program pronas," ujarnya.
Terkait lahan yang hak guna usaha (HGU) nya habis, menurutnya itu berada kewenanganya berada di Kementerian Lingkungan Hidup. Meskipun begitu, pihaknya juga sudah mengeluarkan Peraturan Menteri (Permen) tentang pemanfaatan lahan yang terlantarkan bagian HGU yang tidak termanfaatkan untuk tanaman.
"Perlu dikoordinasikan dan ada dikerjasamakan seperti yang sudah berlangsung selama ini," jelasnya.
Apabila nantinya lahan yang ada dimanfaatkan untuk penyediaan pakan hewan atau pengembalaan, lanjutnya, pihaknya siap mendorong untuk dikerjasamakan dengan BUMN atau perbankan, atau csr nya diarahkan untuk pembangunan pagar dan sebagainya.
"Intinya lahan konservasi tetap terjaga dan masyarakat yang berada di perbatasan wilayah konservasi juga mampu merasakan manfaatnya," ujarnya.
Anggota Wanadri, Omay K Wiraatmadja menyatakan, Wanadri memiliki program besar di lahan konservasi di Gunung Kareumbi dan lingkungan masyarakat agar turut menikmati dan memanfaatkan. Sebagai organisasi yang berbadan hukum, juga memiliki koperasi dan yayasan berupaya untuk mensinergiskan antara pelestarian hutan dengan pengembangan usaha masyarakat yang berada di sekitar hutan.
"Program yang dijalankan baik jangka panjang maupun jangka pendek," tuturnya.
Omay mengungkapkan, saat ini pihaknya sudah bekerjasama dengan BKSDA Provinsi Jawa Barat dalam penguatan fungsi di Gunung Kareumbi, dalam rangka membantu negara dengan melakukan konservasi kawasan, menghijaukan hutan yang kurang bagus dan memulihkan ekosistem rusa lebih baik lagi.
"Kami juga berupaya untuk memulihkan mangrove mulai dari Bekasi hingga Cirebon yang kondisinya sudah rusak," jelasnya.