Menteri PAN-RB sebut banyak PNS jadi korban politik
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB), Asman Abnur, menyayangkan adanya Pegawai Negeri Sipil (PNS) menjadi korban politik. Alasan mereka ikut lantaran dikucilkan karena tidak mendukung kepala daerah terpilih saat Pilkada digelar.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB), Asman Abnur, menyayangkan adanya Pegawai Negeri Sipil (PNS) menjadi korban politik. Alasan mereka ikut lantaran dikucilkan karena tidak mendukung kepala daerah terpilih saat Pilkada digelar.
Asman menuturkan, pihaknya kerap mendapat laporan terkait kondisi tersebut saat berkunjung ke Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur, Jumat (18/11). "Saya sering mendapat laporan, karena tidak mendukung kepala daerah terpilih dalam Pilkada lalu, mereka (pejabat daerah) 'di kotak'. Padahal mereka masih muda dan potensial," ungkap Asman.
Kondisi menimpa sejumlah pejabat di beberapa daerah itu, menurut Asman, karena mereka menjadi korban politik di daerahnya. "Sehingga kemampuan mereka tidak bisa dimanfaatkan dalam pemerintahan. Padahal mereka punya beban moral. Jadi, meski masih muda, rambutnya sudah memutih," candanya.
Menurut Asman, selama persoalan politik belum bisa dipisahkan dengan pemerintahan, masih banyak pejabat daerah terlibat Pilkada. "Sayang, kita belum menemukan cara memisah masalah politik dengan pemerintahan," ungkapnya.
Namun, kembali dia menegaskan, PNS tidak boleh berpolitik. Pejabat di lingkungan pemerintahan harus bisa profesional sesuai Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014, tentang aparatur sipil negara.
"Kemudian sesuai UU Nomor 23/2014, tentang otonomi daerah serta Peraturan Pemerintah Nomor 53/2010, tentang disiplin pegawai negeri sipil," tandasnya.
-
Di mana PNS itu ditikam? Peristiwa itu terjadi kira-kira pukul 09.28 WIT di Jalan Dekai- Sarendala, Kabupaten Yahukimo.
-
Kenapa Kemenpan-RB memperketat tes CPNS? Azwar Anas juga memastikan tes CPNS tahun ini akan lebih ketat. Salah satunya, dengan memasang dua kamera Face Recognition. Hal itu dilakukan agar tidak ada lagi joki CPNS."Tahun ini kita perketat dengan membuat Face Recognition baik di depan saat pendaftaran maupun di dalam di depan komputer. Sehingga tidak terjadi lagi seperti di kasus kejadian kemarin ada joki yang masih bisa masuk," bebernya.
-
Apa yang terjadi pada PNS tersebut? Korban atas nama Yosep Pulung tewas usai ditikam Orang Tak Dikenal (OTK) di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, Kamis (4/4) kemarin.
-
Kenapa NISN penting? Nomor tersebut menjadi pembeda antara satu siswa dengan siswa lainnya di seluruh sekolah Indonesia maupun Sekolah Indonesia di Luar Negeri.
-
Bagaimana cara Kemenpan-RB memperketat tes CPNS? Tahun ini kita perketat dengan membuat Face Recognition baik di depan saat pendaftaran maupun di dalam di depan komputer. Sehingga tidak terjadi lagi seperti di kasus kejadian kemarin ada joki yang masih bisa masuk," bebernya.
-
Apa motif penusukan PNS itu? Kini Polres Yahukimo terus melakukan pendalaman, hingga penyelidikan guna mengungkap kejadian tersebut untuk mengetahui motif penikaman yang dilakukan OTK terhadap korban seorang PNS itu," ungkapnya.
Baca juga:
Pesan Wakapolda ke PNS DKI: Kalau punya jagoan, dukung dalam hati
Anas Effendi hadir kampanye Djarot, Bawaslu duga langgar kode etik
Sekda DKI nilai Sumarsono dan Ahok beda style pimpin Jakarta
Aher keluarkan keputusan gubernur buat sikat PNS pungli
Ada PNS fiktif di kementeriannya, Menkes janji telusuri & tertibkan
PAN-RB terima 7.327 pengaduan, di antaranya soal kenaikan gaji PNS