Menteri Pendidikan Timor Leste Datangi UMN, Ini Tujuannya
Sejumlah penjajakan kerja sama dibahas dalam pertemuan tersebut
Menteri Pendidikan, Sains dan Kebudayaan Timor Leste José Honório da Costa Pereira Jerónimo mendatangi Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Tangerang, Jumat (19/7). Kunjungan ini diharapkan menghasilkan MoU kerja sama dan berkolaborasi.
- DPR Terbuka Wacana UN Kembali Diterapkan: Ada Kesan Tidak Ada Ujian Itu Enggak Semangat
- Kembangkan SDM Bidang Geologi, PPSDM Geominerba Teken Kerja Sama dengan Timor Leste
- 84 PTS Terancam Ditutup, Puan Minta Pemerintah Perhatikan Kelanjutan Pendidikan Mahasiswanya
- Ikuti Arahan Mendikbud, Kampus Negeri Ini Tunda Kenaikan UKT
Ketua Yayasan Multimedia Nusantara Teddy Surianto menjelaskan, tujuan kunjungan ini untuk memperluas kerja sama internasional.
Diharapkan juga kerja sama ini akan tetap menjunjung nilai nilai Tri Dharma antara lain pendidikan, pengabdian masyarakat dan penelitian.
"Menurut saya kerja sama ini penting karena di Indonesia sendiri ada dua persoalan yang cukup serius yaitu kemiskinan dan kebodohan, dua hal ini hanya bisa diselesaikan dengan pendidikan. Saya yakin dengan adanya pendidikan yang layak bisa membuat orang jadi lebih baik dan terdidik," tutur Teddy. Dikutip dari keterangan tertulis.
José Honório da Costa Pereira Jerónimo didampingi Konselor Embassy Timor Leste di Indonesia, Domingos Savio V dan delegasi.
Sedangkan dari UMN yang menyambut adalah Teddy, Rektor UMN Ninok Leksono, Wakil Rektor Bidang Akademik Friska Natalia dan sejumlah pejabat lainnya.
Kunjungan ini merupakan agenda diplomatis dari Menteri Pendidikan TimorLeste dalam rangka memenuhi undangan beberapa perguruan tinggi di Indonesia.
Teddy berharap dengan kerja sama ini bisa memberikan kesempatan pada mahasiswa Timor Leste yang ingin berkuliah di UMN ataupun vokasi MNP, karena menurut Teddy pendidikan merupakan suatu hal yang penting untuk dikembangkan, sehingga tidak hanya infrastruktur dan ekonomi saja.
"Kami juga memberikan kesempatan lain seperti pertukaran mahasiswa, pertukaran dosen, join-research. Selain itu jika ada unit bisnis yang ingin dikolaborasikan juga bisa, misalnya jika Timor Leste ingin membangun kampus yang berlandaskan ICT pihak UMN sangat bersedia untuk sharing," lanjut Teddy.
Pada pertemuan ini juga Ninok turut bangga dapat menyambut kembali kehadiran tamu-tamu dari Timor Leste. Ninok juga merasa kunjungan ini bertepatan dengan goals UMN saat ini yaitu menjadi world-class University.
"Saya harap dengan kunjungan ini bisa saling mendukung dari dua pihak, dan hal yang penting adalah spirit kita. Indonesia sendiri walaupun sudah terlihat maju tapi masih dibutuhkan pendidikan dan edukasi. Masih banyak hal yang perlu dikembangkan juga, maka saya harap dari kerja sama ini kita bisa sama-sama memberikan benefit yang besar untuk kedepannya," tutur Ninok.
Sementara itu, Jose tertarik untuk bekerja sama di banyak bidang terutama pada sektor pendidikan.
Selain itu menurutnya, tidak hanya untuk memperluas kerja sama tapi juga bisa bertumbuh bersama dengan UMN dan MNP.
"Sebuah kebanggan bagi saya bisa mengunjungi UMN, saya sangat berterima kasih sudah mau mengundang kami untuk berkunjung. Saya harap dengan kerja sama ini bisa membuka jalan untuk UMN agar bisa berkolaborasi dengan Perguruan Tinggi di Timor Leste. Walaupun Timor-Leste adalah negara yang kecil tapi kami sangat memperhatikan edukasi," ucap Jose.
Diskusi antar UMN, MNP dan Kementerian Pendidikan Timor Leste ini dibuka oleh Dalia Suzana Pereira Mesquita selaku Technical Advisor of Cooperation and Partnership.
Dalam diskusi, pembicaraan strategis untuk inisiasi kerja sama yang lebih konkret dibahas lebih dalam.
"Kami ingin menyiapkan sumber daya manusia yang memiliki spirit creativity dan inovasi untuk membangun Timor Leste, karena melihat saat ini kita sudah bisa bekerja sama dan melebarkan sayap hingga ke negara-negara ASEAN lainnya. Selama melakukan kerja sama dengan perguruan tinggi luar, kami secara internal perlu mengetahui apa yang perlu dikembangkan dari Timor Leste," tutur Dalia.
Untuk membuka diskusi ini, Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum dan Keuangan Andrey Andoko menjelaskan beberapa hal yang memiliki peluang untuk dikolaborasikan bersama.
"Kami dari UMN sendiri memang sedang memperkuat kerja sama dengan negara-negara ASEAN. Tentu kolaborasi yang bisa dilakukan adalah pertukaran baik mahasiswa maupun dosen bisa dari UMN atau MNP, dan bisa secara online, full time, atau hybrid," ucap Andrey.
Selain itu, UMN juga tertarik berkolaborasi di bidang big data dan cloud computing, serta cyber security. Jose juga menganggap cyber security hal yang penting karena diperlukannya keamanan untuk data-data negara.
Dari pihak MNP, Roy Anthonius Susanto tertarik untuk membantu Kementerian Pendidikan, Sains dan Kebudayaan Timor Leste agar bisa mengembangkan Vokasi Politeknik di Timor-Leste.
"Kami dari pihak MNP kebetulan ingin memperbarui kurikulum kami, menurut saya sangat menarik jika kita bisa merangkai kurikulum bersama. Bisa kolaborasi aktif untuk sama-sama membangun Vokasi Politeknik," ucap Roy.