3 Fakta Belasan Buruh Migran Asal Jatim Dideportasi dari Timor Leste, Diajak Kerja Tetangga Berujung Tak Digaji
Mereka tak menyangka akan ditipu tetangganya sendiri
Mereka tak menyangka akan ditipu tetangganya sendiri
3 Fakta Belasan Buruh Migran Asal Jatim Dideportasi dari Timor Leste, Diajak Kerja Tetangga Berujung Tak Digaji
Belasan pekerja migran Indonesia (PMI) asal Jawa Timur yang dideportasi dari Timor Leste karena melanggar aturan keimigrasian setempat. Mereka bekerja di Bumi Loro Sae itu tanpa izin dari pemerintah negara setempat.
Bujuk Rayu Tetangga
Kasus ini bermula saat 11 pekerja buruh migran asal Kabupaten Tulungagung dan Trenggalek diajak oleh tetangganya untuk bekerja ke Timor Leste.
"Pak Iswanto juga tetangga di desa,” ujar Yusuf Alma Arif, salah satu buruh migran yang dideportasi dari Timor Leste, Kamis (18/7/2024), dikutip dari ANTARA.
Sebelas buruh migran ini mengurus dokumen sendiri dengan biaya talangan dari Iswanto, termasuk tiket perjalanan. Mereka berangkat pun berangkat ke Timor Leste dengan visa kunjungan.
Ia juga berjanji memberikan gaji Rp5 juta kepada Yusuf dan 10 rekannya.
Janji Iswanto ternyata hanya pemanis bibir. Baru dua pekan bekerja, kontrak mereka diputus. Padahal seharusnya kontrak berlangsung selama satu tahun. Kesebelas buruh migran ini pun dipulangkan tanpa gaji atau pesangon.
"Kami sempat terlantar selama dua pekan,” ungkap Yusuf.
Kisah Tragis Buruh Migran
Telantar
Usai dideportasi dari Timor Leste, para buruh migran ini sempat telantar di Atambua, NTT, selama dua pekan. Beruntung mereka ditolong oleh Hariyanta, ketua Paguyuban Jawa di NTT. Hariyanta kemudian menghubungi Sekda Kabupaten Tulungagung untuk memfasilitasi kepulangan mereka.
Mereka juga sempat dijamu oleh Komandan Kodim 1604 Kupang, Kolonel Wiwit Jalu Wibowo, yang juga berasal dari Tulungagung.
Pulang dengan Selamat
Sepuluh dari 11 PMI asal Tulungagung yang dideportasi dari Timor Leste akhirnya tiba di kampung halamannya pada Kamis (18/7) malam sekitar pukul 23.30 WIB. Kepulangan mereka dari NTT Ke Tulungagung difasilitasi Pemkab setempat.
Sesampainya di Pendopo Tulungagung, mereka langsung dijamu oleh Pj. Bupati Tulungagung Heru Suseno dan diberi santunan berupa bahan makanan pokok.
"Kami semua lega saudara-saudara bisa pulang dengan selamat tak kurang suatu apa," ujar Heru, Jumat (19/7/2024) dini hari.
Sementara satu PMI asal Trenggalek langsung diantar tim Disnaker Trenggalek menuju daerah asalnya.