Menteri Puan: Kalau perempuan pimpin KPK, itu dahsyat
Puan menyambut baik tantangan Taufiequrachman Ruki kepada kaum perempuan untuk menduduki jabatan pimpinan KPK jilid IV.
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani bersama kelompok Saya Perempuan Antikorupsi (SPAK) merayakan Hari Kartini di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Puan yang berkemeja batik coklat tiba sekitar pukul 09.00 WIB, disambut pelaksana tugas (Plt) Ketua KPK, Taufiequrachman Ruki.
Dalam acara tersebut, Puan menegaskan bahwa korupsi merupakan penyakit yang terus menghantui Indonesia. Menurut Puan, untuk memberantas kejahatan luar biasa, kaum perempuan memiliki peran penting, baik sebagai ibu maupun sebagai istri.
"Bagaimana kemudian mental bangsa ini diubah atau kemudian dijaga, karena itu berawal dari keluarga, yang tentu mendidik di rumah itu dan secara kultural adalah ibu. Bagaimana kita membangkitkan atau menyadarkan keluarga kita khususnya kepada anak-anak kita harus ada budaya malu dalam melakukan suatu hal yang kemudian menyesatkan dan merugikan masyarakat," kata Puan di gedung KPK, Jakarta, Selasa (21/4).
Putri Megawati Soekarnoputri ini mengatakan, emansipasi wanita yang diusung oleh RA Kartini bukan bertujuan untuk berlomba mendominasi ataupun didominasi oleh pria. Menurutnya, kaum perempuan bisa bersinergi dengan kaum pria untuk melakukan yang terbaik membangun karakter bangsa yang dimulai dari keluarga.
"Jadi tentu saja penting sekali peran perempuan sebagai tiang negara dan tentu saja kesinambungan dan juga partnership perempuan dan laki-laki. Bukan soal dominasi satu sama lain, tapi bagaimana kemudian hal itu bisa bersinergi dalam membuat suatu revolusi mental atau karakter building yang dimulai dari keluarga," jelasnya.
Puan menambahkan, peran perempuan Indonesia mulai menunjukkan peningkatan di berbagai bidang. Dia mencontohkan di lingkungan eksekutif di mana delapan perempuan duduk di kabinet kerja.
Puan pun menyambut baik tantangan pelaksana tugas (Plt) Ketua KPK Taufiequrachman Ruki kepada kaum perempuan untuk menduduki jabatan pimpinan KPK jilid IV. Menurut Puan, akan lebih menarik jika seorang perempuan menjadi salah satu pimpinan di lembaga antirasuah tersebut.
"Kalau memang ada pimpinan KPK perempuan, itu jabatan strategis yang memberikan pengaruh dahsyat untuk republik," tegasnya.
Pada kesempatan itu, Puan meresmikan Gerakan Nasional Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) dengan melepaskan 200 balon SPAK yang melambangkan jumlah agen SPAK telah lahir di 13 Provinsi di Indonesia.
Dalam kegiatan itu turut hadir Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya dan Sinta Nuriyah Wahid dan enam perempuan tangguh yang memasang Banner SPAK raksasa berukuran 17x14 meter dari atas gedung KPK.