Menteri Yuddy mengaku tak kenal pelaku penipu CPNS
"Sama sekali tidak mengenal dan memiliki hubungan apapun dengan terduga pelaku saudara IR," kata Yuddy.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi mengaku tak mengenal pelaku Irwandi Renaldy (51) yang ditangkap Polda Metro Jaya. Irwandi Renaldy penipu yang menjanjikan seseorang menjadi pegawai negeri sipil (PNS)
"Sama sekali tidak mengenal dan memiliki hubungan apapun dengan terduga pelaku saudara IR," kata Yuddy dalam keterangannya kepada merdeka.com, Jumat (8/7).
Ia minta pihak Polda Metro Jaya menindak tegas dan memproses hukum pelaku sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
"Kementerian PANRB menghimbau kepada seluruh warga masyarakat agar tidak mempercayai pihak manapun yang menjanjikan dapat membantu mengurus ataupun memproses penerimaan CPNS," kata dia.
Lanjut dia, pihak dalam penyelenggaraan seleksi penerimaan CPNS dilaksanakan melalui proses dan mekanisme yang bersih, objektif, transparan dan akuntabel berdasarkan kualifikasi dan kompetensi. Seleksi CPNS dimaksud meliputi seleksi administrasi, Tes Kompetensi Dasar (TKD) dan Tes Kompetensi Bidang (TKB) dengan menggunakan Computer Assisted Test (CAT).
"Apabila ada informasi terkait penerimaan CPNS yang tidak bisa dipertanggungjawabkan sumbernya, apalagi terindikasi ada modus penipuan di dalamnya, dimohon segera melaporkannya kepada pihak Kepolisian atau langsung ke Kementerian PANRB atau melalui kanal pengaduan kami yakni email halomenpan@menpan.go.id dan/atau portal lapor.go.id," jelas dia.
Dia menambahkan, masyarakat harus berhati-hati dan waspada terhadap orang yang menjanjikan proses seleksi dan penerimaan CPNS. "Tidak ada pihak manapun yang dapat menjamin kelulusan dalam seleksi penerimaan CPNS. Silahkan akses informasi resmi berbagai kebijakan Kementerian PANRB melalui portal menpan.go.id," tandasnya.
Seperti diketahui, Polda Metro Jaya menangkap Irwandi Renaldy bin Ardjo Achmad Machrany (51), penipu yang menjanjikan seseorang menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Kepala Unit IV Subdirektorat Reserse Mobil Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Polisi Teuku Arsya Khadafi menuturkan, pelaku ditangkap setelah polisi mendapat laporan dari korban yakni Ari Ardiana yang dijanjikan masuk PNS.
Arsya menjelaskan, Irwandi berkenalan dengan Ari Ardiana sekitar akhir 2013. Irwandi menjanjikan korban bisa menjadi PNS di kementerian asalkan membayar mahar. Nilai mahar yang diminta cukup besar. "Dengan biaya Rp 22,5 juta per orang," ujar Arsya melalui pesan yang diterima merdeka.com, Kamis (7/7).
Baca juga:
KemenkumHAM bakal buka penerimaan 550.000 PNS tahun ini
Tipu CPNS, polisi ciduk pegawai honorer BPBD Binjai
Pemerintah buka penerimaan CPNS 2016, ini persyaratannya
KemenPAN-RB: Belum ada kebijakan penerimaan CPNS 2016
Kasus calo CPNS, Polisi ancam jemput paksa politikus Gerindra
3 Makelar jabatan pencatut nama wali kota Bandar Lampung ditangkap
Sebar info hoax soal CPNS, 17 situs dilaporkan ke Bareskrim
-
Apa yang terjadi pada PNS tersebut? Korban atas nama Yosep Pulung tewas usai ditikam Orang Tak Dikenal (OTK) di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, Kamis (4/4) kemarin.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana PNS itu ditikam? Peristiwa itu terjadi kira-kira pukul 09.28 WIT di Jalan Dekai- Sarendala, Kabupaten Yahukimo.
-
Kapan THR PNS Depok dicairkan? Pemberian THR bagi ASN Depok direalisasikan pada Selasa (26/3). Pencairan dilakukan setelah adanya Peraturan Wali Kota (Perwal) Nomor 15 tahun 2024 tentang Teknis Pemberian THR dan Gaji 13.
-
Apa yang terjadi pada anggota TNI di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya. Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.