Merapi kembali erupsi, ratusan warga Boyolali dan Sleman mengungsi
Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dengan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Senin (21/5) kembali mengalami letusan freatik. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Boyolali, Bambang Sinungharjo mengatakan, suara gemuruh terdengar dari Pos Babadan yang berjarak 4 kilometer dari puncak saat letusan.
Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dengan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Senin (21/5) kembali mengalami letusan freatik. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Boyolali, Bambang Sinungharjo mengatakan, suara gemuruh terdengar dari Pos Babadan yang berjarak 4 kilometer dari puncak saat letusan.
"Hujan abu terjadi di sekitar Merapi sejauh 7 kilometer ke arah tenggara-selatan. Letusan freatik sebelumnya terjadi jam 17.50 WIB dengan durasi 3 menit dengan Amax 50 mm. Suara gemuruh terdengar dari Pos Babadan saat letusan. Saat ini seismik kembali tenang," ujarnya.
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Apa yang dimaksud dengan Naskah Merapi-Merbabu? Dikutip dari Wikipedia, naskah-naskah Merapi-Merbabu adalah kumpulan naskah yang ditemukan di kawasan pegunungan Merapi dan Merbabu, Jawa Tengah. Naskah-naskah ini umumnya ditulis dalam aksara Buda.
-
Apa yang dimaksud dengan Sarisa Merapi? “Jadi Sarisa Merapi berasal dari kata ‘sari salak dari lereng Merapi’ dan berdiri sejak 2016 dengan saat ini sudah memiliki 20 jenis olahan salak,” kata Rini kepada Merdeka, beberapa waktu lalu.
-
Dimana Gunung Merapi terletak? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Apa yang ditemukan di lereng Merapi-Merbabu sebagai bukti peradaban kuno? Bukti-bukti itu terlihat dari banyaknya candi dan prasasti yang ditemukan.
Bambang meminta masyarakat tenang dan tetap waspada. Meski dinyatakan aman dan terkendali, namun ratusan warga terpaksa mengungsi. Hingga saat ini ada 362 jiwa dari dukuh Stabelan Desa Tlogolele, Kecamatan Selo yang telah meninggalkan rumah.
Menurut Bambang, warga di desa tersebut masih trauma dengan peristiwa erupsi tahun 2010 lalu. Apalagi rumah mereka hanya berjarak 3,5 kilometer dari puncak Merapi.
"Malam ini tim BPBD telah mengunjungi lokasi. Kita membagikan masker dan logstik. Jumlah pengungsi untuk saat ini 362 jiwa, dengan rincian, bayi Usia 0-5 tahun sebanyak 35 jiwa, lansia 12 jiwa, remaja 41 jiwa, orang tua 39 jiwa," pungkas Bambang.
Terpisah, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menerangkan, sekitar 298 warga dari Dusun Kalitengah Lor, Kalitengah Kidul, dan Srunen di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman juga mengungsi. Mereka menempati Balai Desa Glagaharjo.
Hujan abu vulkanik jatuh di sekitar Gunung Merapi seperti wilayah Kabupaten Sleman Yogyakarta meliputi Kecamatan Cangkringan (Desa Glagaharjo, Desa Kepuharjo, Desa Umbulharjo), Kecamatan Pakem (Desa Purwobinangun, Desa Hargobinangun, Desa Kaliurang), dan Kecamatan Ngemplak (Desa Widomartani). Di wilayah Kabupaten Klaten hujan abu vulkanik jatuh di Kecamatan Kemalang (Desa Balerante dan Desa Panggang).
"Masyarakat diimbau untuk tetap tenang. Tidak terpancing pada isu-isu mengenai letusan Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat diimbau mengikuti arahan dari Pemda setempat. Pemerintah akan terus hadir membantu masyarakat," terangnya.
Baca juga:
Status Merapi waspada, radius 3 km dari puncak gunung dikosongkan
Usai tiga kali letusan freatik, warga lereng Gunung Merapi mengungsi
Merapi erupsi, BPBD pastikan kondisi Boyolali aman
Letusan freatik, warga lereng Gunung Merapi diminta waspada
Gunung Merapi kembali mengalami letusan freatik
Merapi kembali erupsi, hujan abu di sekitar puncak gunung