Merayakan tradisi Natal dalam bingkaian budaya Indonesia
Tradisi dalam merayakan hari Natal pun berbeda-beda di masing-masing daerah di Indonesia. Masing-masing punya ciri khas.
Indonesia memiliki beragam suku, budaya, dan adat istiadat yang masih kuat di sejumlah daerah. Hal itu pula yang dirasakan para pemeluk agama Nasrani dalam merayakan hari Natal.
Tradisi dalam merayakan hari Natal pun berbeda-beda di masing-masing daerah di Indonesia. Masing-masing punya ciri khasnya tersendiri.
-
Apa arti warna hijau di Hari Natal? Hijau melambangkan kehidupan baru, pertumbuhan, keabadian, dan harapan.
-
Apa yang dirayakan dalam puisi Natal ini? Natal adalah saat untuk merayakan kasih sayang, saling berbagi, dan mengenang kelahiran Sang Penebus.
-
Apa yang dirayakan pada Hari Anak Nasional di Indonesia? Setiap tahun, tanggal 23 Juli diperingati sebagai Hari Anak Nasional di Indonesia, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perlindungan dan pemenuhan hak-hak anak.
-
Bagaimana NU memandang ucapan selamat Natal? Dalam perspektif NU, mengucapkan selamat natal bukanlah tindakan yang bertentangan dengan syariat Islam asalkan dilakukan dengan niat tulus untuk mempererat hubungan antar umat beragama.
-
Dimana puisi Natal ini menggambarkan suasana Natal? Di gereja-gereja, lilin-lilin menyala Umat berdoa, bersyukur akan anugerah-Nya Di ruang keluarga, bau kue natal menyegarkan Keluarga bersatu, merayakan kemuliaan-Nya
-
Apa sebenarnya makna Natal yang sesungguhnya? The true heart of Christmas is one of wonder and warmth. May any festive stress you feel fade away and be replaced with this. Merry Christmas!
Seperti beberapa daerah berikut ini yang dilansir merdeka.com dari situs kebudayaan.net, Selasa (24/12):
1. Yogyakarta
Nuansa kebudayaan Yogyakarta sangat kental terasa saat kaki kita menginjak daerah ini. Termasuk dalam perayaan Natalnya. Para pendeta memimpin ibadah saat Natal dengan memadu padankan kebudayaan Jawa yakni memakai beskap dan blangkon serta menggunakan bahasa Jawa halus.
Ada juga pertunjukan wayang kulit yang biasanya bertema kelahiran Yesus Kristus. Di kota istimewa ini, juga dikenal tradisi saling mengunjungi rumah tetangga atau saudara laiknya hari raya Idul Fitri. Anak-anak pun pulang dengan membawa angpau.
2. DKI Jakarta
Ibukota DKI Jakarta juga tak mau ketinggalan dalam mempertahankan tradisi Natal. Seperti di daerah Kampung Tugu, Semper Barat, Kecamatan Koja, Jakarta Utara ini. Kampung Tugu yang dikenal sebagai pemukiman warga keturunan Portugis merayakan Natal dengan cara rabo-rabo. Rabo-rabo adalah bermain musik keroncong dan menari bersama sambil berkeliling kampung mengunjungi sanak saudara.
Sebelum melakukan rabo-rabo, warga berziarah dulu ke kuburan di samping gereja. Setiap penghuni rumah yang dikunjungi, wajib mengikuti rombongan sampai ke rumah orang yang terakhir didatangi.
Puncaknya, tradisi mandi-mandi. Warga Kampung Tugu berkumpul di rumah keluarganya, lalu saling mencoret muka dengan bedak putih. Ini diartikan sebagai simbol untuk membersihkan diri dari segala kesalahan yang telah lalu.
3. Bali
Pulau Bali memang lebih banyak pemeluk agama Hindu. Namun bukan berarti pemeluk agama Kristen di Pulau Dewata ini sedikit. Banyak juga pemeluk agama Kristen di Bali yang tetap mengembangkan tradisi Natal.
Dalam merayakan Natal, mereka memakai pakaian khas daerah seperti kebaya, selendang, kain kamen, dan destar. Warna-warna yang biasa dipakai adalah hitam dan putih. Gerejanya biasanya dihias dengan ornamen khas Bali yang bernama penjor, yaitu batang bambu yang dihias dengan janur.
4. Sumatera Utara
Hampir serupa dengan perayaan Idul Adha umat Islam, pemeluk agama Kristen di Sumatera Utara juga menyembelih hewan kurban pada saat Natal. Tradisi menyembelih hewan ini diartikan sebagai bentuk kebersamaan dan gotong royong.
Hewan kurban ini biasanya dibeli setelah mereka menabung bersama-sama beberapa bulan sebelum perayaan Natal. Jika hasil patungan banyak, warga bisa membeli kerbau untuk disembelih. Jika hanya sedikit, maka hanya bisa menyembelih babi. Tradisi Marbinda ini menjadi ruang untuk mempererat tali silaturahmi antarkelompok dan antar agama.
5. Toraja
Setiap Natal tiba, Pemda Toraja menggelar Festival Budaya dan Pariwisata bernama 'Lovely December'. Festival ini dibuka dengan pemotongan kerbau belang pada awal Desember dan berakhir tanggal 26 Desember dengan arak-arakan yang disebut lettoan.
'Lovely December' bukan hanya untuk pemeluk agama Kristen. Tapi masyarakat umum pun bisa ikut di dalamnya. Di festival ini, para pengunjung dapat menikmati karnaval, bazaar Natal, kontes kerbau, aneka acara adat, pentas seni, pameran kerajinan tangan, dan kuliner. Masyarakat Toraja juga menghias rumah, kantor, dan gereja.
6. Manado
Berbeda dengan daerah yang lain, di Manado, perayaan Natal sudah digelar jauh-jauh hari yakni mulai 1 Desember. Perayaan ini disebut pra Natal. Selama itu, para pejabat Pemda melakukan Safari Natal yang setiap harinya mereka mengikuti ibadah di setiap kecamatan yang berbeda.
Ada juga perayaan pawai keliling kota. Rangkaian perayaan Natal ini berakhir pada Minggu pertama Januari dengan tradisi kunci taon. Dalam tradisi ini, warga melakukan pawai keliling dengan menggunakan kostum-kostum unik.
7. Ambon
Natal di Ambon identik dengan bunyi sirine kapal dan lonceng gereja yang dibunyikan serentak pada tengah malam 24 Desember. Momen ini juga identik dengan pertemuan keluarga besar.
8. Flores
Di Flores, Natal dirayakan dengan ledakan meriam bambu di hampir semua sudut kota pada malam Natal. Pemuda dan pemudi di daerah ini biasanya begadang semalaman pada 24 Desember sambil bermain kembang api dan minum moke (sejenis minuman keras khas Flores).
9. Papua
Daerah ujung Indonesia ini punya tradisi barapen atau bakar batu dalam merayakan Natal. Barapen yaitu sebuah ritual kuliner lokal untuk mengolah babi. Tradisi ini dilakukan sebagai ungkapan kebahagiaan Natal. Selain itu, banyak tempat yang dihias dengan dekorasi bertemakan kelahiran Yesus. Lagu-lagu Natal pun diputar selama 24 jam.
Baca juga:
DKI kerahkan ribuan Satpol PP amankan amankan Natal
Antisipasi teror, polisi sisir gereja di Bogor
Satu jam Gegana sisir ruangan, Gereja GBIS Solo aman dari bom
Kisah Bung Karno ngamuk dan 'Sinterklas hitam'
Ini hadiah Natal terindah bagi Ahok