Mengenal Tradisi Nengget, Upacara Berikan Kejutan agar Memperoleh Anak Ala Masyarakat Karo
Tradisi kuno dan unik dari Karo Sumut ini dilakukan dengan diam-diam dan bertujuan agar sebuah keluarga bisa segera memiliki anak laki-laki.
Tradisi kuno dan unik dari Karo Sumut ini dilakukan dengan diam-diam. HAl ini bertujuan agar sebuah keluarga bisa segera memiliki anak laki-laki.
Mengenal Tradisi Nengget, Upacara Berikan Kejutan agar Memperoleh Anak Ala Masyarakat Karo
Indonesia begitu kaya dengan ragam tradisi dan upacara adat istiadat yang sudah diwariskan oleh nenek moyang. Hal ini pula juga terjadi pada masyarakat Karo, Sumatra Utara yang memiliki tradisi unik dan sudah berlangsung cukup lama. Tradisi kuno itu bernama Nengget yang berasal dari kata "Sengget" yang berarti terkejut. Menurut masyarakat Karo, dengan cara mengagetkan sebuah keluarga tertentu bertujuan agar terwujud keinginannya dan segera memiliki anak laki-laki. Bukan hanya dikemas sebagai tradisi yang sudah berlangsung secara turun-temurun, Nengget sudah dianggap sebagai obat atau terapi yang mengubah nasib suatu keluarga.
Pelaksanaan Nengget cukup berbeda dari tradisi lainnya. Dilakukan secara diam-diam serta penuh keceriaan dan riang gembira. Seperti apa prosesnya dan makna dari tradisi Nengget? Simak ulasan informasinya yang dihimpun dari beberapa sumber berikut ini.
Asal-usul Nengget
Dihimpun dari beberapa sumber, asal-usul Nengget diperkirakan bermula dari konsep kekerabatan yang dianut oleh masyarakat Karo ialah Patrilineal atau mengikuti garis keturunan ayah. Dengan sistem ini, anak laki-laki cenderung lebih penting ketimbang anak perempuan.
-
Bagaimana tradisi ngarot dirayakan? Acara ini merupakan pesta adat setempat, yang rutin dilakukan setelah masa panen padi dan palawija. Sebelumnya Ngarot diadakan selama 2 hari pada 23-24 Desember 2023 lalu, dengan menampilkan sejumlah acara mulai dari menyembelih kerbau, mengadakan kesenian lokal hingga memamerkan hasil panen palawija.
-
Apa itu tradisi ngarot? Acara ini merupakan pesta adat setempat, yang rutin dilakukan setelah masa panen padi dan palawija. Sebelumnya Ngarot diadakan selama 2 hari pada 23-24 Desember 2023 lalu, dengan menampilkan sejumlah acara mulai dari menyembelih kerbau, mengadakan kesenian lokal hingga memamerkan hasil panen palawija.
-
Apa tradisi unik di Sumatera Selatan? Salah satunya adalah tradisi unik yang ada di Sumatra Selatan yakni saling bertukar takjil dengan tetangga di sekitar kampung tempat tinggal.
-
Kenapa Keteng-keteng digunakan di acara pernikahan dan kematian di Karo? Kini, Keteng-keteng sudah menjadi sarana hiburan di acara-acara macam pernikahan hingga kematian sebagai upaya penghiburan keluarga hajat.
-
Apa makna tradisi Marpege-pege bagi masyarakat Batak Angkola? Marpege-pege merupakan salah satu bentuk dari rasa solidaritas, saling membantu dan toleransi antar anggota keluarga dan masyarakat khususnya dalam upacara perkawinan.
-
Kenapa tradisi Ngobeng di Palembang dilakukan? Tradisi ini sangat tinggi maknanya karena bagian dari adab dalam melayani tamu ketika ada acara sedekahan atau kendurian dan pernikahan yang dilakukan secara lesehan kemudian membagi makanan.
Dengan merunut pada sistem Patrilineal, setiap keluarga Karo tentu sangat mendambakan anak laki-laki. Apabila dalam suatu keluarga belum bisa memiliki keturunan tersebut, mereka akan dipandang kurang beruntung dan tidak sempurna.
Agar bisa segera memiliki anak laki-laki, masyarakat Karo pun memberikan kejutan kepada pasutri untuk mendapat momongan. Dengan Nengget, diharapkan mampu memberikan semangat hidup dan mengusir roh-roh jahat.
Pelaku Tradisi
Mengutip budaya-indonesia.org, pelaku Nengget adalah turang dari masing-masing yang disengget. Kehidupan sehari-harinya disebut dengan "Rebu" yang artinya tidak bisa bertatapan langsung dan harus menjaga jarak.
Kenapa demikian? Menurut orang Karo adalah sebagai simbol rasa hormat, sopan, segan yang tinggi di antara mereka yang Rebu. Tak hanya itu, orang Rebu tidak ingin tinggal satu atap di rumah adat sendiri.
Lalu, yang dikategorikan sebagai Rebu ini adalah menantu perempuan atau Permen dengan mertua laki-laki atau Kila, kemudian menantu laki-laki dengan mertua perempuan, serta ipar laki-laki dengan ipar perempuan maupun sebaliknya.
Proses Pelaksanaan
Berlangsungnya tradisi Nengget ini pihak keluarga yang akan disengget tidak boleh marah atau tersinggung. Melainkan harus menerima dengan lapang dada dan larut dalam kegembiraan. Mereka juga menyiapkan makanan dan minuman layak tamu sebagai bentuk dukungan dan doa.
Dalam pelaksanaannya, orang-orang Rebu tadi akan menghindari kontak langsung antara satu sama lain yang memicu terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Namun, pada tradisi Nengget semua itu diabaikan karena Rebu harus berinteraksi langsung dengan pasangan yang disenggeti.
Mereka akan memanggil pasangan itu dengan kata-kata kasar dengan menyebut nama secara langsung atau menggunakan bahasa "Engko". Tak hanya itu, terdapat beberapa perlengkapan seperti kain adat karo, batu (simbol anak), lau simalem-malem (air suci), gendang, dan makanan.