Mengenal Nyikep Madura, Tradisi Warga Selipkan Senjata Tajam di Balik Baju
Baru-baru ini viral orang tadarus dengan membawa senjata tajam di balik bajunya.
Baru-baru ini viral orang tadarus dengan membawa senjata tajam di balik bajunya.
Mengenal Nyikep Madura, Tradisi Warga Selipkan Senjata Tajam di Balik Baju
Masyarakat Pulau Madura memiliki tradisi unik membawa senjata tajam ke manapun pergi. Tradisi ini dikenal dengan sebutan nyikep. Tradisi ini masih lestari hingga sekarang.
-
Apa itu tradisi Nyumbun? Tradisi nyumbun adalah mencari atau menangkap sejenis kerang yang sudah dilakukan secara rutin setiap setahun sekali.
-
Bagaimana cara tradisi nyedengin baju dilakukan? Saat dibawa, kain akan diukur dan dijadikan pakaian sesuai permintaan. Pelanggan bisa meminta dibuatkan kemeja, kaus sampai celana pendek dan panjang sesuai kebutuhan.
-
Dimana tradisi Nyepuh dilakukan? Dalam pelaksanaan tradisi Nyepuh pada Senin (26/2) lalu, ratusan warga antusias dan berkumpul di makam leluhur Desa Ciomas, Kecamatan Panjalu.
-
Kenapa tradisi Nyepuh dilakukan? Tradisi ini rutin dilaksanakan, sekaligus untuk menghormati leluhur di masa silam. Harapan utama dari acara ini agar diberikan kelancaran dalam menjalankan ibadah puasa.
-
Bagaimana Tradisi Nyeraye dilakukan? Kaum laki-laki biasanya mendirikan tenda, memotong hewan dan berbagai macam keperluan untuk acara tersebut. Sementara kaum perempuan atau ibu-ibu juga ikut andil dengan memasak makanan, membuat kue, cuci piring dan lain sebagainya.
-
Dimana tradisi Nyumbun dilakukan? Suku ini tinggal di Pesisir sebelah Timur Jambi, tepatnya di Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Tanjung Jabung Barat.
Video Viral
Instagram @wecarebangkalanmadura mengunggah video seorang pria tengah tadarus Al-Qur'an dengan kondisi baju bagian belakang tampak menonjol. Ia diduga sedang nyikep alias menyelipkan senjata tajam di balik bajunya.
Tradisi Turun-temurunTradisi Nyikep
Mengutip situs digilib.uinsa.ac.id, tradisi nyikep bertujuan untuk memberikan pengamanan terhadap diri sendiri,
maupun keluarganya dan warga desanya. Pengamanan ini dilakukan dengan menyiapkan alat berupa senjata tajam. Mayoritas warga memilih celurit.
Sejarah
Konon tradisi nyikep sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Saat itu, nyikep adalah bentuk bela diri kaum lemah dari penindasan kolonial Belanda.
Setelah kolonial Belanda hengkang, tradisi ini masih terus dilakukan dan diperkenalkan kepada generasi muda.
Umumnya senjata yang digunakan untuk nyikep ialah celurit yang dibungkus bahan kulit hewan.
anak memiliki kemampuan hidup tanpa meninggalkan jati dirinya sebagai warga Pulau Madura yang pandai menjaga keamanan diri dan orang di sekitar.
Tradisi nyikep celurit masih bertahan hingga sekarang. Dua di antaranya di Desa Durin Timur Kecamatan Konang Kabupaten Bangkalan dan Desa Larangan Luar Kabupaten Pamekasan.
Tujuan Nyikep
Mengutip Instagram @wecarebangkalanmadura, tujuan warga Madura melakukan nyikep adalah:
1. Siap siaga jika sewaktu-waktu terjadi bahaya yang tidak diinginkan. Mereka percaya bahwa dalam menjaga diri bukan hanya pasrah kepada Tuhan, tetapi harus ada usaha dari diri sendiri, yaitu dengan nyikep.
2. Melindungi diri dari kemungkinan bahaya. Apalagi ketika ada pesta rakyat, seperti pemilihan kepala desa.
3. Melindungi keluarga. Bagi kepala keluarga, melindungi keluarga dari ancaman bahaya adalah tanggung jawab sekaligus identitas yang menunjukkan tingkat kewibawaan.
4. Nyikep merupakan identitas dan sudah menjadi tradisi di Madura. Melakukan tradisi nyikep menjadi bentuk melestarikan budaya nenek moyang.
6. Adanya kepercayaan salah satu tanda kejantanan laki-laki selalu membawa sekep (senjata). Siapa yang membawa sekep dia akan disegani masyarakat sekitar dan tidak ada yang berani menganggu.
Mereka hanya melestarikan tradisi yang diturunkan oleh nenek moyang. Nyikep adalah membawa pegangan senjata untuk melindungi diri dari berbagai hal yang mungkin mengancam.