Keunikan Baju Pesa’an Asal Madura, Identik dengan Pakaian Tukang Sate
Baju Pesa’an ini merupakan pakaian adat Madura untuk laki-laki.
Baju Pesa'an ini merupakan pakaian adat Madura untuk laki-laki.
Keunikan Baju Pesa'an Asal Madura, Identik dengan Pakaian Tukang Sate
Indonesia memiliki beragam pakaian adat yang unik dari setiap daerah. Pakaian adat juga menjadi salah satu ciri khas dari sebuah daerah. Selain itu, baju adat pastinya memiliki makna ataupun filosofi yang terkandung di dalamnya. Salah satu pakaian adat yang unik yaitu berasal dari Madura, Provinsi Jawa Timur. Pakaian ini dikenal oleh masyarakat dengan sebutan Baju Pesa’an. Masyarakat Madura dikenal terus melestarikan dan mempertahankan keunikaan baju adat hingga saat ini.
-
Siapa yang mengenakan baju khas Jawa? Thariq dan Aaliyah terlihat seperti raja dan ratu keraton dengan mengenakan baju khas Jawa.
-
Siapa yang memakai baju tradisional? Istri Kapolda Riau Tampil Elegan saat Hadiri Acara Penyematan Gelar di Balai Adat Melayu Riau Kompak menggunakan pakaian adat Melayu, penampilan Nindya tak kalah keren dari dekorasi balai adat yang mewah.
-
Dimana Sate Madura pertama kali dibuat? Mengutip situs PT Suparma Tbk, munculnya Sate Madura berawal dari cerita rakyat yang melibatkan dua orang yaitu Arya Panoleh dan Batara Katong.Arya Panoleh adalah seorang penguasa Madura sedangkan Batara Katong adalah kakak dari Arya Panoleh. Saat itu, Arya Panoleh mengunjungi sang kakak yang berkuasa di Ponorogo.
-
Apa yang membuat Sate Padang unik? Salah satu ragam kuliner Indonesia dari Sumatera Barat ini tergolong unik dan berbeda dari sate lainnya.
-
Bagaimana ciri khas Sate Tukangan? Menariknya, sate di sini menggunakan daging ayam kampung dan diberi irisan bawang merah segar sehingga menambah rasa yang khas.
-
Apa yang membuat Sate Madura begitu terkenal? Sate Madura bisa ditemukan nyaris di semua daerah di Indonesia. Ciri khasnya yakni gerobak yang bagian depannya menjorok seperti moncong perahu.Ada kalanya pedagang keliling juga memasang lonceng di bagian bawah gerobak. Tujuannya agar saat gerobak didorong, lonceng ini berbunyi sehingga menjadi penanda bagi para calon pembeli bahwa penjual Sate Madura sudah dekat.
Pesa’an merupakan salah satu pakaian adat yang berasal dari Madura, Provinsi Jawa Timur. Sebagaian orang juga menyebut Baju Pesa’an dengan Baju Sakera.
Pakaian adat Suku Madura ini digunakan untuk kaum laki-laki. Dengan model yang simpel, baju ini juga biasanya dipakai untuk sehari-hari.
Sejarah Pakaian Adat
Melansir dari laman Liputan6, Baju Pesa’an diambil dari nama pejuang kelahiran Madura yang dahulunya melawan penjajah pada abad ke-19. Di Bangil, Ia menentang Belanda di perkebunan tebu. (Foto: Pixabay)
Selain di Bangil, nama Pesa’an atau Sakera juga banyak dikenal di Madura dan Pasuruan. Seiring berkembangnya waktu, baju ini banyak digunakan untuk penjual Sate Madura, sehingga baju ini identik dengan baju tukang sate. (Foto Ilustrasi Sate Ayam/Liputan6)
Keunikan Baju Pesa’an
Baju ini memiliki ukuran yang longgar dan baju luar dengan lengan berwarna hitam. Keunikan baju ini terletak pada motifnya yang bergaris merah putih dengan kombinasi luaran berwarna hitam. Baju Pesa'an biasanya dipadukan dengan bawahan celana gombrong. Panjang celana di antara lutut dan mata kaki ataupun bisa seukuran mata kaki.
Aksesoris Baju Pesa’an
Baju ini kurang lengkap jika tidak digunakan bersama aksesorinya. Odheng yang terbuat dari kain batik, sabuk, dan sarung yang diikatkan pada pinggang biasanya digunakan sebagai aksesori Baju Pesa’an. (Foto:Youtube Raniyaa)
Filosofi Baju Pesa’an
Baju adat ini memiliki beragam makna mulai dari atasan hingga aksesorinya. Berikut makna filosofinya yang dikutip dari penjelasan Menkopulhukan, Mahfud MD saat mengenakan Baju Pesa’an pada perayaan HUT ke-75. Foto: instagram@infomdr
Menurut Mahfud MD, warna hitam Baju Pesa’an melambangkan kegagahan dan pantang menyerah yang merupakan kerja khas warga Madura. Baju luaran dan celana yang longgar memiliki simbol masyarakat Madura menghargai kebebasan. Bentuk baju yang sederhana melambangkan kesederhanaan. Kaos bergaris merah putih menandakan bahwa orang Madura menunjukkan sikap tegas dan semangat juang tinggi dalam menghadapi segala hal. Odheng (penutup kepala) dengan ujung simpul berbentuk huruf alif sebagai penanda keesaan Tuhan yang menunjukkan ketaatan masyarakat Madura pada Penciptanya.