Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tradisi Marpege-pege, Bentuk Toleransi dan Semangat Berbagi Masyarakat Padangsidempuan

Tradisi Marpege-pege, Bentuk Toleransi dan Semangat Berbagi Masyarakat Padangsidempuan<br>

Tradisi Marpege-pege, Bentuk Toleransi dan Semangat Berbagi Masyarakat Padangsidempuan

Marpege-pege sampai sekarang masih dilestarikan dan dilaksanakan oleh seluruh masyarakat asli Padangsidempuan maupun masyarakat pendatang yang menetap di sana.

Dalam kehidupan sosial masyarakat, tentunya setiap orang akan saling membutuhkan satu sama lain. Hubungan saling bantu ini akhirnya menjadi sebuah tradisi yang sudah dilakukan secara turun-temurun dari nenek moyang mereka.

Salah satunya terlihat di daerah Padangsidempuan, Tapanuli Selatan yang bernama Marpege-pege. Tradisi ini masih berkaitan erat dengan sikap rasa toleransi dan rasa saling berbagi antar sesama.

Marpege-pege sampai sekarang masih dilestarikan dan dilaksanakan oleh seluruh masyarakat asli Padangsidempuan maupun masyarakat pendatang yang menetap di sana.

Rasa Kekeluargaan

Dalam prinsip kehidupan sosial masyarakat Batak Angkola, rasa kekeluargaan mereka berakar dari sistem sosial bernama Dalihan na Tolu.

Hal ini yang menyebabkan terbentuknya pola perilaku dan berinteraksi di dalam lapisan masyarakat.

Pola perilaku tersebut semakin terbentuk di masyarakat yang pada akhirnya melahirkan rasa toleransi dan jiwa saling membantu satu sama lain. Solidaritas ini tak hanya dalam lingkup keluarga inti saja, melainkan juga dengan seluruh anggota masyarakat.

Maka dari itu, Marpege-pege merupakan salah satu bentuk dari rasa solidaritas, saling membantu dan toleransi antar anggota keluarga dan masyarakat khususnya dalam upacara perkawinan.

Pemberian Mahar

Dalam upacara perkawinan Batak Angkola, setiap mempelai laki-laki wajib memberikan mahar yang menjadi alat yang dibayarkan kepada pihak keluarga perempuan yang akan dinikahi.

Pemberian mahar ini sebagai langkah awal untuk mempelai laki-laki dalam kestabilan ekonomi rumah tangga baru bagi masyarakat Batak Angkola. Namun, mahar tersebut bukanlah tanggung jawab satu-satunya dari pihak laki-laki saja, melainkan juga kewajiban bagi masyarakat Batak Angkola yang andil dalam membantu menyediakan mahar.

Mengutip dari Antara, Tradisi Marpege-pege mulai berperan penting di sini. Tokoh adat memberitahu kepada masyarakat tentang kebutuhan biaya pesta kawin yang sudah ditentukan harinya. Mereka yang diundang pastinya sudah menyanggupi untuk hajatan tersebut.

<b>Saling Berbagi</b>

Saling Berbagi

Marpege-pege juga menjadi ajang saling berbagi untuk meringankan beban si pemilik acara hajatan. Tetapi, dalam Marpege-pege tersebut sang ahli bait juga menyuguhkan syarat dalam acara nantinya.

Lazimnya, ahli bait menyediakan makanan berupa nasi pulut yang dibarengi dengan lauk pauk yang disebut Inti. Makanan ini bukan hanya sekadar syarat, melainkan semacam perekat agar apa yang sudah dijanjikan berupa sumbangan benar-benar diberikan demi suksesnya acara.

Dalam aspek silaturahmi ini juga terjadi dalam tradisi Marpege-pege ini. Kerabat yang sudah tidak lama bersua, kembali dipertemukan dalam acara tersebut.

Marpege-pege ini terus ada di dalam masyarakat Batak Angkola karena sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.

Mengenal Ngidang-Ngobeng, Tradisi Memuliakan Tamu ala Orang Palembang
Mengenal Ngidang-Ngobeng, Tradisi Memuliakan Tamu ala Orang Palembang

Adab menghormati serta memuliakan tamu itu sudah melekat pada diri orang di Indonesia, mereka dianggap sebagai 'raja'.

Baca Selengkapnya
Mengulik Batagak Kudo-Kudo, Tradisi Masyarakat Minangkabau yang Masih Lestari
Mengulik Batagak Kudo-Kudo, Tradisi Masyarakat Minangkabau yang Masih Lestari

Tradisi Islam yang satu ini masih terus dilestarikan sampai sekarang dan sudah menjadi bagian dari kebanggaan masyarakat Padang Pariaman.

Baca Selengkapnya
Mengenal Bebehas, Tradisi Mengumpulkan Beras ala Masyarakat Muara Enim yang Mulai Ditinggalkan
Mengenal Bebehas, Tradisi Mengumpulkan Beras ala Masyarakat Muara Enim yang Mulai Ditinggalkan

Dari tahap awal sampai akhir, tradisi ini melibatkan orang banyak alias dikerjakan secara bergotong-royong dan dilaksanakan dengan penuh suka cita.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mengenal Tradisi Nganggung, Bentuk Gotong Royong Masyarakat Bangka Belitung
Mengenal Tradisi Nganggung, Bentuk Gotong Royong Masyarakat Bangka Belitung

Biasanya, tradisi ini dilaksanakan ketika hari besar Islam yaitu Idulfitri, Maulid Nabi, dan juga Iduladha.

Baca Selengkapnya
Potret Toleransi, Warga Lintas Agama di Lumajang Guyub Bikin Patung Ogoh-Ogoh Jelang Nyepi
Potret Toleransi, Warga Lintas Agama di Lumajang Guyub Bikin Patung Ogoh-Ogoh Jelang Nyepi

Warga Desa Burno, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur mulai membuat patung raksasa untuk tradisi pawai ogoh-ogoh persiapan perayaan Hari Raya Nyep

Baca Selengkapnya
Tradisi Batagak Penghulu, Upacara Pengangkatan Seseorang Menjadi Pemimpin Adat
Tradisi Batagak Penghulu, Upacara Pengangkatan Seseorang Menjadi Pemimpin Adat

Sebuah upacara adat Minangkabau ini diperuntukkan ketika seseorang menjadi Panghulu atau disebut dengan pemimpin adat atau klan yang cukup sakral.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tulak Bala, Tradisi Khas Masyarakat Pesisir Pantai Barat Aceh
Mengenal Tulak Bala, Tradisi Khas Masyarakat Pesisir Pantai Barat Aceh

Tulak Bala, tradisi menolak bala dari bencana maupun wabah khas masyarakat pesisir Pantai Barat Aceh.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Momong Pedet Asal Sleman, Bentuk Apresiasi Peternak Terhadap Peliharaannya
Mengenal Tradisi Momong Pedet Asal Sleman, Bentuk Apresiasi Peternak Terhadap Peliharaannya

Tradisi itu diadakan sebagai bentuk apresiasi terhadap hewan ternak sapi sebagai makhluk Tuhan

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Andung, Ungkapan Perasaan Duka saat Upacara Kematian Ala Suku Batak Toba
Mengenal Tradisi Andung, Ungkapan Perasaan Duka saat Upacara Kematian Ala Suku Batak Toba

Ketika seseorang telah pergi untuk selamanya, bagi kelompok Suku Batak Toba orang tersebut layak untuk mendapatkan penghormatan.

Baca Selengkapnya