Meski ditutup Kemendikbud, TK JIS tetap terima murid baru
Hanya TK A atau Early Childhood 2 yang tidak menerima murid baru di tahun ajaran 2014-2015.
Taman Kanak-kanak (TK) Jakarta International School (JIS) telah resmi ditutup oleh Kementerian Pendidikan dan Budaya (Kemendikbud) secara permanen pada beberapa waktu lalu. Namun, pada saat ini sekolah bertaraf internasional itu masih beroperasi seperti biasa.
Anggota Dewan Pembina Yayasan JIS Benardino Vega mengatakan, pada tahun ajaran 2014-2015, untuk Early Childhood 2 atau setingkat TK A, tidak dapat menerima murid baru hanya melanjutkan pendidikan. Sedangkan, untuk Kindergarten atau setingkat TK B dapat menerima murid baru seperti biasa.
"Kalau untuk Early Childhood 1 atau setingkat playgroup, kami juga tidak menerima murid baru," kata Benardino, di JIS, Jakarta Selatan, Senin (18/8).
Diketahui, Taman Kanak-kanak JIS, Cilandak, Jakarta Selatan, telah ditutup pada Selasa 22 April lalu secara permanen oleh Kemendikbud. Dengan begitu, semua kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut dihentikan.
Benardino menegaskan, sekolah tersebut akan tetap melanjutkan kegiatan ngajar-mengajar. Pihaknya, mengakui pada waktu lalu, TK JIS memiliki masalah yang belum dapat diselesaikan. Namun, kata dia, saat ini permasalahan tersebut sudah diselesaikan.
"Sekarang sudah selesai. Kalau tidak dilanjutkan, murid yang sekarang akan di kemanakan?" ucapnya.
Berikut pernyataan Jakarta International School:
Hari ini adalah hari pertama tahun ajaran baru dimulai dan kami dari Jakarta International School sangat menyambut hari ini. Menjadi tugas kami sebagai pendidikan untuk senantiasa memusatkan seluruh perhatian dan pikiran kami menyediakan pendidikan terbaik bagi siswa. Meskipun saat ini kami tetap mendampingi kedua guru kami yang tengah menjalani proses hukum untuk sesuatu yang tidak pernah mereka lakukan.
Kami juga akan fokus mulai hari ini dan hari-hari ke depan untuk memberikan pendidikan yang terbaik buat anak didik kami. Dengan rasa gembira kami laporkan bahwa untuk tahun ajaran ini, kami mencatat sekitar 2.500 murid yang terdiri dari murid yang kembali dari tahun ajaran lalu dan murid baru dari 70 kebangsaan, di mana 85% di antaranya adalah siswa berkebangsaan asing dan sisanya adalah siswa warga negara Indonesia.