Metode Tes Covid-19 Besutan BRIN Kantongi Izin Kemenkes, Ini Keunggulannya
Metode tes Covid-19 Reverse Transcription Loop Mediated Isothermal Amplification (RT-LAMP) besutan Pusat Riset Kimia - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah mengantongi izin edar dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). RT-LAMP menjadi alternatif baru untuk mendeteksi paparan virus corona.
Metode tes Covid-19 Reverse Transcription Loop Mediated Isothermal Amplification (RT-LAMP) besutan Pusat Riset Kimia - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah mengantongi izin edar dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). RT-LAMP menjadi alternatif baru untuk mendeteksi paparan virus corona.
Peneliti Kimia BRIN, Tjandrawati Mozef sangat bersyukur dengan telah terbitnya izin edar RT-LAMP dari Kemenkes. "Dengan diterbitkannya izin edar reguler untuk RT-LAMP hasil riset BRIN, maka kita memiliki alternatif baru untuk mendeteksi Covid-19. Apalagi di beberapa negara seperti Belanda dan Spanyol juga telah menetapkan RT-LAMP sebagai salah satu metode setara RT-PCR yang digunakan untuk mendeteksi Covid-19," katanya dalam keterangan tulis dikutip pada Kamis (13/1).
-
Kenapa penting untuk melakukan tes DNA? Oleh karena itu, penting untuk melakukan tes DNA agar bisa mengetahui struktur genetik dalam tubuh seseorang. Selain itu juga bisa mendeteksi kelainan genetik.
-
Bagaimana cara mengambil sampel untuk tes DNA? Pada umumnya, tes DNA dilakukan dengan cara mengambil sampel darah maupun jaringan tubuh seperti rambut atau kulit.
-
Apa yang diukur oleh tes IQ? Tes IQ sendiri sebenarnya mengukur berbagai keterampilan kognitif seperti logika, penalaran, pemecahan masalah, dan kemampuan memahami informasi.
-
Apa saja manfaat dari tes DNA? Tes DNA sebenarnya tidak hanya bermanfaat sebagai itu saja. Tes DNA juga bisa dimanfaatkan untuk mendeteksi penyakit tertentu.
-
Mengapa testpack bisa menunjukkan hasil positif palsu? Hasil positif palsu adalah ketika testpack menunjukkan dua garis—yang menandakan kehamilan—meskipun seseorang tidak benar-benar hamil. Hal ini bisa membingungkan, karena sebagian besar orang menganggap hasil positif pada testpack sebagai konfirmasi kehamilan. Namun, sejumlah faktor dapat menyebabkan hasil yang keliru ini.
-
Bagaimana cara menggunakan test pack agar hasilnya akurat? Test pack hanya akan memberikan hasil yang akurat jika digunakan pada waktu yang tepat. Karena hCG baru diproduksi setelah 7-14 hari pembuahan, sebaiknya Anda menunggu setidaknya satu minggu setelah tanggal haid seharusnya datang sebelum melakukan tes.
Tjandrawati mengklaim penggunaan RT-LAMP lebih ekonomis ketimbang menggunakan alat tes RT-PCR. "Keunggulan RT-LAMP dibandingkan dengan RT-PCR ini selain tidak memerlukan alat deteksi PCR yang mahal, harga kit-nya pun lebih murah," tambahnya.
Dia memaparkan pada awal pandemi Covid-19, dirinya beserta tim berinisiatif untuk mengembangkan sistem alternatif untuk melakukan skrining dan deteksi RNA virus SARS-Cov-2.
"Pada saat itu, kebutuhan untuk mendeteksi virus adalah dengan menggunakan PCR. Sementara alat PCR yang ada di Indonesia sangat terbatas dan hanya terdapat di laboratorium besar. Selain itu, reagen yang digunakan untuk uji PCR merupakan (produk) impor," jelasnya.
Pandemi Covid-19 yang belum berakhir dan bermunculannya varian-varian baru, memotivasi Tjandrawati untuk terus melakukan riset, berkontribusi dalam pengendalian pandemi, dan mendukung program Pemerintah 3T (tracing, testing dan treatment).
Untuk meningkatkan kemampuan testing, ia dan timnya mengusulkan inovasi baru, yaitu metode RT LAMP yang mampu mendeteksi secara spesifik material genetik dari virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.
Hasil Setara RT-PCR
Produk inovasi RT-LAMP ini menggunakan sampel ekstrak RNA hasil swab hidung yang dapat dideteksi secara kualitatif dengan melihat adanya presipitasi dengan akurasi yang baik. Selain itu, RT-LAMP bisa juga menggunakan alat real-time turbidimeter hasil inovasi riset BRIN, tim peneliti dari Pusat Riset Fisika (Dr Agus Sukarto Wismogroho) yang sudah didaftarkan patennya.
"Akurasinya dapat ditingkatkan setara dengan sistem RT-PCR dan reaksi amplifikasi dapat dipantau secara real-time," ujarnya.
RT-LAMP merupakan detektor Covid-19 tanpa alat PCR. Reaksi amplifikasi gen target dengan metode RT-LAMP berlangsung kurang dari 1 jam sehingga diagnosa hasil Covid-19 bisa diperoleh lebih cepat, dengan hasil seakurat RT-PCR (reverse transcription polymerase chain reaction).
Invensi RT-LAMP berupa paten terdaftar P00202110865 yang memiliki desain sistem menggunakan 2 gen target ORF dan gen N, 6 set primer, enzim reverse transcriptase, enzim polimerase; dengan sistem deteksi berbasis turbiditas.
Metode temuan periset BRIN itu dikembangkan sejak Maret 2020 bersama mitra PT Biosains Medika Indonesia, yang saat itu akan melakukan komersialisasi produk. Kini RT-LAMP telah memiliki Nomor Izin Edar Alat Kesehatan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, yakni Kemenkes RI AKD 2030322XXXX. Izin edar produk dengan merek dagang Qi-LAMP-O ini berlaku sampai dengan Januari 2027.
Tjandrawati berharap, RT-LAMP BRIN mampu bersaing dengan keunggulannya. "Keunggulan produk ini adalah tidak memerlukan alat thermocycler, cepat, dan akurat," sebutnya.
Dikembangkan untuk Gunakan Liur
Ia mengungkapkan, produk inovasi BRIN ini dapat diaplikasikan di masyarakat dengan jangkauan lebih luas, sehingga dapat membantu program pemerintah dalam hal peningkatan kapasitas testing secara nasional. Selain itu, hasil deteksi Covid-19 dengan RT-LAMP diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dokumen persyaratan perjalanan," paparnya.
RT-LAMP BRIN juga sedang dikembangkan untuk dapat menggunakan sampel saliva. Metode ini diklaim memiliki hasil yang sangat menjanjikan. Saat ini statusnya sedang diproses untuk pengajuan izin edar.
"Secara in silico, RT-LAMP telah diuji spesifisitasnya terhadap varian-varian SARS-CoV-2, termasuk varian Delta dan Omicron, dengan hasil mampu mendeteksi varian-varian tersebut," tutup peneliti biokimia/farmasi tersebut.
Reporter: Yopi Makdori/Liputan6.com.
(mdk/yan)