Migrant Care: Jumhur mau jadi presiden, mending ngaca dulu
Yang pasti, Anis mengatakan, Jumhur tak mampu mewakili aspirasi buruh dan TKI saat menjadi kepala negara.
Koordinator Migrant Care, Anis Hidayah memberikan sinyal negatif terhadap niatan Kepala Badan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat untuk ikut dalam konvensi capres Partai Demokrat. Menurut Anis, mengurusi TKI saja tidak becus malah mau urusi negara.
"Setiap hari TKI diperas oleh BNP2TKI bagaimana dipimpin oleh seperti itu. Kita meminta untuk Jumhur berkaca dari kinerja BNP2TKI," kata Anis saat dihubungi merdeka.com, Jumat (19/7).
Anis mengaku, dalam hal ini Migrant Care tak mau menghalangi niatan Jumhur sebagai presiden, dia hanya berusaha menilai secara objektif. Yang pasti, Anis mengatakan, Jumhur tak mampu mewakili aspirasi buruh dan TKI saat menjadi kepala negara.
"Saya kira prestasi BNP2TKI amburadul sebagai lembaga yang melindungi BNP2TKI mengurus TKI saja belum mampu. Kita tahu persis kinerja dia. Ada pun yang mendukung terserah mereka. Kita objektif menilai," tutupnya.
Seperti yang diberitakan, Jumhur Hidayat juga ikut konvensi yang digelar partai Demokrat. Tujuannya tak lain untuk meraih posisi tertinggi di pemerintahan. Tindakan Jumhur ini juga didukung oleh sebagian organisasi buruh di Indonesia. Mereka yang percaya pada Jumhur bahkan mengkampanyekan ketua BNP2TKI ini lewat sosial media.