Minibus terguling di depan Makodam IV Diponegoro Watugong, 6 luka
Korban dibawa ke du rumah sakit berbeda.
Enam pemuda asal Kelurahan Banyumanik, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, dilarikan ke rumah sakit, usai minibus ditumpangi terguling dan menabrak pembatas jalan. Insiden terjadi di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Salah satu korban bahkan sempat terjepit dan mengalami patah kaki. Lima orang lainnya mengalami luka ringan.
Kecelakaan itu terjadi di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kawasan Watugong, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. Tepatnya di depan Markas Kodam (Makodam) IV/Diponegoro, Rabu (13/7), sekitar pukul 05.10 WIB.
Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut. Namun, mobil travel milik PT Jabal Makmur Sentosa bernomor polisi B 7006 GGA ringsek pada bagian depan sebelah kiri.
Ke enam pemuda itu diketahui bernama Prastowo, Haidar, Wanda, Susilo alias Ompong, Wawan alias Bakwan, dan Aditya. Korban Prastowo masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Hermina Banyumanik.
Haidar, Wanda, Susilo alias Ompong, dan Wawan alias Bakwan dirawat di Rumah Sakit Danubroto Banyumanik. Sedangkan Aditya yang mengalami patah kaki sempat dilarikan ke Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND) Tembalang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun merdeka.com, kecelakaan berawal saat minibus itu melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Ungaran menuju Kota Semarang. Saat melintas di depan Kompleks Markas Kodam IV/Diponegoro, mobil dikemudikan oleh Wanda sempat saling mendahului dengan satu mobil lainnya.
Menurut saksi, Agus (23), saat di lokasi, mobil warna biru langit itu hilang kendali dan oleng. Kemudian sempat terguling sebelum akhirnya berhenti setelah menabrak pembatas jalan.
"Itu menabrak pembatas jalan di tengah-tengah. Kebetulan saya melaju di belakang mobil itu, tapi cukup jauh. Mobil (travel) ada di sebelah kanan. Sempat mendahului kendaraan (Honda) Mobilio, tapi Mobilio-nya sempat mendahului lagi dan tiba-tiba seperti mengerem. Mobil (travel) mendadak oleng dan terguling sebelum menabrak pembatas jalan," kata Agus.
Mobil travel tersebut berhenti dalam posisi melintang di tengah jalan. Melihat kejadian tersebut, Agus kemudian mendekat dan berusaha memberikan pertolongan. Begitu mendekat, Agus terkejut lantaran wajah keenam orang di dalam mobil tersebut tidak asing.
"Saya lihat, ternyata itu teman saya sendiri. Ada enam orang sama sopirnya. Sudah dibawa ke rumah sakit semua. Satu orang patah kaki, yang duduk di bagian depan sebelah kiri. Tadi waktu mobil didirikan, masih ada sisa potongan daging," ujar Agus yang sempat membantu mencari barang-barang milik korban.
Berdasarkan keterangan saksi Agus dan rekan-rekannya saat ditemui di RS Banyumanik Kota Semarang, ke enam korban merupakan teman sekampung dan sering bermain bersama. Sebelum kejadian, diduga rombongan korban hendak pulang ke rumahnya di Kelurahan Banyumanik usai makan di daerah Ungaran.
"Itu mau pulang, katanya habis dari makan di Ungaran. Kalau berangkatnya kapan tidak tahu," ujar Agus.
Saksi lain, Siswanto, warga Ungaran Kabupaten Semarang, mengatakan peristiwa itu terjadi saat ia hendak berangkat bekerja ke RS Banyumanik. Sesampainya di lokasi, dia sudah melihat mobil travel terguling dalam posisi melintang. Ban mobil sebelah kanan berada pada bagian atas.
"Sampai sini sudah terguling. Terus ada korban yang berusaha ditolong oleh beberapa pengendara sepeda motor. Saya berusaha telepon ke rumah sakit untuk bawa ambulans, tapi belum direspon. Lalu inisiatif ambil mobil ambulans milik Kodam. Evakuasi korban juga dibantu oleh anggota TNI Kodam IV Diponegoro/ Jateng. Korban juga ada yang dibawa pakai mobil lain," kata Siswanto.
Kecelakaan mengakibatkan kemacetan di jalur utama dari Ungaran menuju ke Kota Semarang, selama tiga jam lebih.