Misteri Mahasiswa asal Medan Tewas Mengenaskan di Bali Disorot Komisi Hukum DPR
Keluarga korban merasa proses autopsi dipersulit oleh pihak kepolisian Polresta Denpasar, padahal kuat dugaan korban tewas dibunuh.
Mahasiswa Elizabeth International Bali, Aldi Sahilatua Nababan ditemukan tewas mengenaskan di dalam kamar indekosnya di Kuta Selatan
Misteri Mahasiswa asal Medan Tewas Mengenaskan di Bali Disorot Komisi Hukum DPR
Mahasiswa Elizabeth International Bali, Aldi Sahilatua Nababan ditemukan tewas mengenaskan di dalam kamar indekosnya di Kuta Selatan, Bali.
Keluarga korban merasa proses autopsi dipersulit oleh pihak kepolisian Polresta Denpasar, padahal kuat dugaan korban tewas dibunuh.
Kasus ini turut mendapat sorotan dari Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni. Dia ingin kasus ini segera selesai dengan cepat, jelas, dan berkeadilan.
- Kasus Mahasiswa di Bali Tewas Mengenaskan Hingga Kelamin Rusak: Tak Ada Tanda Kekerasan di Tubuh Korban
- Sosok Mahasiswa Asal Medan yang Tewas Mengenaskan di Bali
- Geger Mahasiswa di Bali Ditemukan Tewas Mengenaskan, Alat Kelaminnya Rusak dan Banyak Lebam
- Misteri Tewasnya Mahasiswi Unair, Benarkah Bukan Korban Pembunuhan?
“Tanpa menunggu berlama-lama, saya ingin Polda Bali segera ungkap dan selesaikan kasus ini. Karena kematian korban kan di Bali, dalam keadaan tak normal pula. Jadi supaya tidak berlarut-larut, saya minta pihak kepolisian Bali segera berkordinasi dengan Polda Sumut agar penyelidikan berjalan cepat, lancar dan tepat,” ujar Sahroni, Kamis (23/11).
Lebih lanjut, Sahroni juga meminta polisi, baik di wilayah Bali maupun Sumatera Utara, untuk mengklarifikasi terkait kekecewaan keluarga korban.
Sebab menurut Sahroni, jika apa yang disampaikan keluarga itu benar, patut diduga ada oknum kepolisian yang sengaja menutup-nutupi kasus tersebut.
“Dugaan proses autopsi yang dipersulit itu juga harus segera diusut dan diklarifikasi. Polisi harus datangi korban, tanya di mana itu terjadi? Siapa yang mempersulit? Agar semuanya jadi jelas dan tak ada kecurigaan di tengah masyarakat,” tambah Sahroni.
Terakhir, Sahroni juga meminta polisi bekerja secara profesional dalam menangani kasus ini.
Sebab, dirinya meyakini masyarakat akan mengawal langsung setiap perkembangan kasus.
“Ingat, masyarakat sedang melihat dan memantau setiap perkembangan yang dilakukan oleh kepolisian di dalam kasus ini,” ujar Sahroni.
Kecurigaan Keluarga
Sebelumnya, Kakak dari korban,Monalisa Nababan mengatakan, adiknya itu ditemukan tewas mengenaskan di dalam kamar indekos.
"Ditelepon polisi dari Polsek Kuta Selatan mengatakan adik saya meninggal dunia di kamar indekos," kata Monalisa di Medan, Rabu (22/11).
Kemudian, Monalisa meminta kerabatnya yang berada di Bali untuk memastikan kabar tewasnya Aldi. Lalu, kerabat mereka menyampaikan memang benar Aldi telah tewas.
"Kamarnya bersimbah darah. Alat kelaminnya rusak, semacam ada sobek. Dari situ keluar darah. Ada darah di bagian mulut dan hidung juga. Ada memar lengan tangan kanan dan engselnya bergeser. Lantai penuh darah," jelas Monalisa.
"Kami merasa dipersulit dengan pernyataan-pernyataan mereka (polisi) di Bali. Makanya kami memutuskan agar mayat dikirim dari Bali ke Medan pada Minggu (19/11) siang. Jenazah baru tiba di Medan esoknya. Setibanya di Medan baru kami minta diautopsi," ucap Monalisa.
Menurut Monalisa, kuat dugaan adiknya menjadi korban pembunuhan karena ditemukan sejumlah kejanggalan salah satunya alat kelamin Aldi yang sudah rusak.
"Dugaannya adik saya dibunuh secara sadis. Semoga keadilan berpihak dengan kita," kata Monalisa.