Misteri Tewasnya Mahasiswi Unair, Benarkah Bukan Korban Pembunuhan?
Keluarga meyakini korban tewas bukan karena pembunuhan. Sementara polisi masih menunggu hasil autopsi dan penyidikan yang berjalan.
Saat ditemukan, kepalanya terbungkus plastik dengan leher dilakban.
Misteri Tewasnya Mahasiswi Unair, Benarkah Bukan Korban Pembunuhan?
Penemuan jasad mahasiswi Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Bernadette Caroline Angelica Harianto (BCAH) di dalam mobil cukup menggegerkan.
Apalagi saat ditemukan, kepalanya terbungkus plastik dengan leher dilakban. Plastik itu terhubung ke selang yang mengaliri gas helium.
Mobil yang ditumpangi korban terpakir di lahan apartemen Royal Bisnis, Tambak Oso, Sidoarjo yang terbengkalai.
Sebelum temuan itu, korban terekam CCTV meninggalkan apartemennya pada Sabtu (4/11).
Berikut fakta-fakta tragisnya kematian mahasiswi Unair.
Ditemukan di Jok Belakang Mobil
Korban ditemukan dalam posisi duduk di jok belakang mobil dengan kepala yang terbungkus plastik dan lehernya dilakban.
Namun, penyebab kematian korban masih menjadi misteri, dan polisi sedang menunggu hasil autopsi dari rumah sakit.
Ditemukan Surat Wasiat
Selain itu, terungkap bahwa korban meninggalkan dua surat wasiat dalam bahasa Inggris yang ditujukan kepada keluarganya. Mulai dari ibu, saudara kandung hingga pamannya.
Tengah Menjalani Koas
Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Unair, Prof. Budi Santoso, menjelaskan bahwa CA adalah mahasiswi Fakultas Kedokteran Hewan Unair, bukan Fakultas Kedokteran Unair. Dia sedang menjalani program koasistensi, dan berita tentang kematiannya membuat banyak teman dan sahabat terkejut.
Selama ini, mahasiswi tersebut yang baik dan ramah selama kuliah. Mereka merasa terpukul dan terkejut atas berita kematian tragis mahasiswi ini.
Sosok Tertutup dan Pendiam
Ayah dari Bernadette, Gunawan Sakari Mulya mengatakan sang anak merupakan sosok yang tertutup. Sebab, sepengetahuannya, selama ini sang anak tidak memiliki masalah apa pun.
"Anak ini memang dia tertutup. Sebenarnya gak ada masalah apa-apa. Cuman dia mungkin terlalu capek ya. Kan Surabaya-Kediri, kadang-kadang bantu ibunya di toko, kadang-kadang kembali dia harus koas di Unair. Pernah dia kembali ke surabaya dengan posisi infeksi tenggorokan sampai suaranya habis ya tetep berangkat karena harus bekerja keras," ungkap Gunawan.
Bernadette juga tidak pernah bercerita apakah dia memiliki masalah atau beban hidup. Padahal hubungannya dengan sang anak diakuinya sangat dekat.
Tidak Ada Barang yang Hilang
Diketahui saat korban ditemukan, dilaporkan tidak ada kehilangan barang berharga. Demikian ditegaskan oleh Iptu Ahmad Yani, Kanit Reskrim Polsek Waru.
Keluarga meyakini korban tewas bukan karena pembunuhan. Sementara polisi masih menunggu hasil autopsi dan penyidikan yang berjalan.
"Perlu saya jernihkan. Berita pertama dari pers itu kan mengatakan bahwa anak saya itu meninggalnya dikarenakan pembunuhan dan lain sebagainya. Gak betul itu," kata ayah korban.