Polisi Nyatakan Surat Wasiat Identik dengan Tulisan Tangan Mahasiswi FKH Unair yang Tewas dalam Mobil
Polisi masih menunggu hasil autopsi untuk mengungkap kasus kematian mahasiswi ini
Kematian mahasiswi Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (Unair) asal Kediri berinisial BCAH, masih menjadi teka-teki. Surat wasiat yang ditemukan polisi pun dijadikan salah satu petunjuk untuk menguak misteri itu.
Polisi Nyatakan Surat Wasiat Identik dengan Tulisan Tangan Mahasiswi FKH Unair yang Tewas dalam Mobil
Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo Kompol Tiksnarto Andaru Rahutomo mengatakan, seusai melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) Minggu (5/11) kemarin, pihaknya melanjutkan pemeriksaan ke apartemen BCAH.
Di apartemen ini, BCAH diketahui tinggal bersama sang adik. Di tempat itu pula, pihaknya juga menemukan catatan sekolahnya. Catatan itu dibandingkan dengan surat wasiat yang ditemukan penyidik.
"Jadi kami setelah olah TKP kemarin ada beberapa yang harus kami tindaklanjuti. Kami lakukan pemeriksaan ke apartemen korban. Kebetulan di sana korban tinggal bersama dengan adiknya. Dan di sana kami menemukan catatan sekolah korban untuk mencatat pelajaran dan kami temukan ini kedua tulisan tangan ini," ujarnya, Senin (6/11).
Ia menambahkan, dari perbandingan yang dilakukannya, tulisan tangan di buku catatan pelajaran dengan tulisan di surat wasiat, memiliki keidentikan. Selain bentuk tulisan, kertas yang digunakan pun identik.
"Kedua tulisan tangan ini identik. Selain itu kertas yang digunakan juga identik," tambahnya.
Ia menambahkan, dari keterangan adik BCAH yang tinggal satu apartemen, Sabtu sekitar pukul 15.00 WIB, mahasiswi itu pamit dan memeluk adiknya dengan erat. Setelah itu keberadaannya tidak diketahui sampai jenazahnya ditemukan Minggu kemarin.
"Kami juga melakukan penyelidikan ke rekan-rekan korban yang berinteraksi di kampus, nanti hasilnya masih menunggu. Tim berjalan ke sana."
Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo Kompol Tiksnarto Andaru Rahutomo.
Autopsi telah selesai dilakukan. Namun, penyidik masih menunggu hasilnya dari kedokteran forensik di RS Bhayangkara Polda Jatim.
"Untuk hasil autopsi, memang autopsi sudah selesai. Kami sekarang menunggu hasilnya dari kedokteran forensik di RS Bhayangkara Surabaya. Nanti ditanyakan saja ke RS Bhayangkara seperti apa hasilnya," katanya.
Polisi juga melakukan uji toksikologi pada organ tubuh BCAH untuk memastikan ada tidaknya kandungan bahan kimia. Pengujian ini dilakukan mengingat di tempat kejadian perkara polisi menemukan barang bukti tabung gas helium yang disambungkan melalui selang ke kepala mahasiswi itu.
Andaru menyatakan, uji toksikologi terhadap jenazah BCAH untuk memastikan penyebab kematiannya.
"Untuk memastikan penyebab kematian, kami juga melakukan uji toksikologi terhadap sample-sample organ dalam korban. Apakah ada racun atau tidak," kata Andaru, Senin (6/11).
Dia juga belum bisa mengungkapkan hasil pengujian itu. "Nanti kita tunggu hasilnya," ujarnya.
Seperti diberitakan, BCAH ditemukan tak bernyawa di dalam mobil Honda Jazz bernopol AG 1484 BY yang terpakir di halaman apartemen kawasan Waru, Sidoarjo, Minggu (5/11) pagi.
Dia didapati meninggal dalam kondisi duduk di jok kemudi belakang.
Kepalanya terbungkus plastik dan lehernya ada lakban dengan selang yang tersambung ke tabung helium di tasnya.