Mahasiswi Kedokteran Undip Diduga Menyuntikan Obat Penenang ke Tubuhnya, Sebelum Ditemukan Meninggal
Korban diduga meninggal dunia karena obat penenang. Obat penenang itu disebut disuntikkan sendiri oleh korban ke tubuhnya
Seorang mahasiswi program dokter spesialis anestesi di Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, berinisial ARL (30), ditemukan meninggal dunia di dalam kamar kosannya.
Kapolsek Gajahmungkur, Kompol Agus Hartono mengatakan berdasarkan keterangan dokter yang dipanggil pihak polisi untuk memeriksa korban.
Korban diduga meninggal dunia karena obat penenang. Obat penenang itu disebut disuntikkan sendiri oleh korban ke tubuhnya.
"Obat untuk pelemas otot, saya enggak bisa ngomong yang bisa ngomong dokter tapi obat itu seharusnya lewat infus," ujarnya, Rabu (15/8).
Curhat Ingin Mundur sebagai Mahasiswi Kedokteran
Dari hasil pemeriksaan saksi dan bukti di lokasi bahwa, polisi menemukan curhatan di sebuah buku harian bahwa korban berniat mundur karena bersinggungan dengan seniornya.
"Kita cek bukti buku harian, bahwa ia merasa berat pelajarannya dan senior-seniornya," ungkapnya.
Dari informasi bahwa korban sudah menempati kos selama setahun ini. Sebelumnya juga sudah cerita kepada ibunya ingin resign karena tidak kuat.
"Jadi memang pernah cerita tidak kuat dengan sekolahnya. Ada kemungkinan lain sama seniornya itu kan perintahnya sewaktu-waktu minta ini itu, ini itu, keras," kata Kompol Agus.
Korban ditemukan tewas berawal dari kecurigaan karena korban tak bisa dihubungi sejak pagi oleh pacarnya. Ketika disambangi kamar kos dalam keadaan terkunci dari dalam. Kemudian berusaha nelpon handphonenya tidak diangkat.
"Kita minta tolong temannya itu, temannya cek di kos Tembalang kosong," ujarnya.
Akhirnya pacar korban balik lagi ke sana dicek sama ibu kosnya mau dibuka pakai kunci serep tidak bisa.
"Kita akhirnya panggil tukang kunci dan ditemukan sudah meninggal," jelas Kompol Agus