Mahasiswi Kedokteran Undip Diduga Bunuh Diri di Kosan, Sempat Curhat Tak Kuat dengan Senioritas
Saat ditemukan wajah korban sudah dalam keadaan kebiruan serta posisi miring seperti orang tertidur
ARL (30), seorang mahasiswi program dokter spesialis anestesi di Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang ditemukan tewas bunuh diri di kos yang ada di Lempongsari, Gajahmungkur, Semarang.
Saat ditemukan wajah korban sudah dalam keadaan kebiruan serta posisi miring seperti orang tertidur.
"Mukanya biru-biru sedikit sama pahanya, seperti orang tidur," kata Kapolsek Gajahmungkur, Kompol Agus Hartono, Rabu (14/8).
Ditemukan Buku Diari
Dari hasil pemeriksaan saksi dan bukti di lokasi bahwa, polisi menemukan curhatan di sebuah buku harian bahwa korban berniat mundur karena bersinggungan dengan seniornya.
"Kita cek bukti buku harian, bahwa ia merasa berat pelajarannya dan senior-seniornya," ungkapnya.
Dari informasi bahwa korban sudah menempati kos selama setahun ini. Sebelumnya juga sudah cerita kepada ibunya ingin resign karena tidak kuat.
"Jadi memang pernah cerita tidak kuat dengan sekolahnya. Ada kemungkinan lain sama seniornya itu kan perintahnya sewaktu-waktu minta ini itu, ini itu, keras," ungkapnya.
Korban ditemukan tewas berawal dari kecurigaan karena korban tak bisa dihubungi sejak pagi oleh pacarnya. Ketika disambangi kamar kos dalam keadaan terkunci dari dalam. Kemudian berusaha nelpon handphonenya tidak diangkat.
"Kita minta tolong temannya itu, temannya cek di kos Tembalang kosong," ujarnya.
Akhirnya pacar korban balik lagi ke sana dicek sama ibu kosnya mau dibuka pakai kunci serep tidak bisa.
"Kita akhirnya panggil tukang kunci dan ditemukan sudah meninggal," jelasnya.
Korban Diduga Meninggal Karena Obat Penenang
Polisi juga sempat memanggil dokter dan diketahui korban meninggal karena obat penenang. Obat penenang itu disebut disuntikkan sendiri oleh korban ke tubuhnya.
"Obat untuk pelemas otot, saya enggak bisa ngomong yang bisa ngomong dokter tapi obat itu seharusnya lewat infus," ujarnya.
Kasat Reskrim Polrestabes Semarang Kompol Andika Dharma Sena mengatakan tengah mendalami mahasiswa kedokteran Undip yang ditemukan tewas di kos diduga bunuh diri. Dari informasi bahwa korban diduga dirundung (bullying).
"Kita dalami dulu yang bersangkutan informasinya sudah nggak kuat lagi atau bagaimana kita cek dulu benar apa tidaknya," kata Kompol Andika.