Mobilitas Masyarakat ke Tempat Wisata Selama HUT RI Meningkat Ekstrem
"Taman yang dimaksud itu tempat-tempat wisata, taman nasional yang dikelola secara resmi. Ini mendekati normal dan ada kenaikan ekstrem. Ini risiko yang sangat besar,"
Kepala Departemen Epidemiologi FKM Universitas Airlangga (Unair), Atik Choirul Hidajah, mengatakan mobilitas masyarakat Indonesia ke taman atau tempat-tempat wisata belakangan ini cukup tinggi. Bahkan, selama perayaaan HUT ke-75 RI, mobilitas masyarakat ke tempat wisata meningkat ekstrem.
"Taman yang dimaksud itu tempat-tempat wisata, taman nasional yang dikelola secara resmi. Ini mendekati normal dan ada kenaikan ekstrem. Ini risiko yang sangat besar," ujarnya dalam acara Sapa Daerah: Pelajaran dari Kerumunan di Libur Panjang yang disiarkan melalui YouTube BNPB Indonesia, Selasa (25/8).
-
Bagaimana desa wisata ini dikelola? “Konsep pengembangan desa wisata di Kaduela dikelola secara mandiri dan melibatkan pemberdayaan masyarakat setempat sebagai kunci keberhasilan,” terang Iim
-
Di mana Desa Wisata Huta Tinggi berada? Desa wisata yang satu ini bahkan berhasil meraih peringkat kelima dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 kategori Konten Kreatif.
-
Di mana Desa Wisata Cisaat berada? Desa Cisaat di Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, baru-baru ini mendapat gelar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI.
-
Mengapa Gerbang Wisata Toronipa-Kendari menjadi viral? Video viral dari gerbang tersebut salah satunya beredar di akun Instagram @undercover.id. Di sana tampak seseorang menunjukkan kondisi dari gapura besar itu yang dianggap tak sesuai standar.
-
Kapan Desa Wisata Nusa meraih juara? Desa Wisata Nusa telah menyabet juara di Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 kategori homestay.
-
Kapan Wisata Perahu Kalimas diresmikan? Bertepatan dengan Hari Jadi Kota Surabaya ke-729, pada Selasa (31/5/2022) malam, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meresmikan wisata “Perahu Kalimas Reborn”.
Tren kenaikan yang sama terjadi di Jawa Timur. Atik Choirul menyebut, sejak tanggal 1 sampai 20 Agustus 2020, mobilitas masyarakat Jawa Timur ke tempat wisata meningkat.
Namun, ada tren penurunan setelah 20 Agustus hingga 23 Agustus 2020. Berbeda dengan Jawa Timur, mobilitas masyarakat Bali ke tempat wisata selama perayaaan hari kemerdekaan ke-75 RI tidak meningkat ekstrem.
"Pergerakan masyarakat Bali ke tempat-tempat wisata dan area publik juga masih ada di bawah baseline. Kalau Jatim dan Indonesia pada umumnya mendekati baseline," kata dia.
Menariknya, warga Bali cenderung berhati-hati keluar rumah. Atik Choirul menyebut, pergerakan masyarakat Bali untuk memenuhi kebutuhan esensial atau farmasi cenderung menurun.
"Rasanya masyarakat Bali sangat berhati-hati," ucapnya.
Pecalang Bali, I Made Sudiarta, mengatakan belakangan ini pergerakan masyarakat ke tempat wisata memang menurun. Bahkan, kerumunan di tempat-tempat tertentu mulai berkurang.
"Tidak seperti sebelumnya," sambung dia.
Sudiarta menjelaskan, Pecalang Bali terus mengimbau kepada masyarakat untuk patuh menerapkan protokol kesehatan saat ke area publik. Harus menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan pakai masker.
"Kita wajibkan ada tempat cuci tangan depan rumah," tutupnya.
(mdk/ray)