Modus beri uang, Oni cabuli siswi SMP selama 2016-2017 di Manado
Sayangnya saat Polisi akan menangkap pelaku, pria bejat itu sudah terlebih dahulu melarikan diri.
Seorang ibu rumah tangga berinisial BLW (40), warga salah satu Kelurahan yang berada di Kecamatan Paal Dua ini mendatangi sentra pelayanan kepolisian terpadu (SPKT) Polresta Manado, Rabu (4/10). BLW membawa anaknya berinisial I (12) untuk melaporkan lelaki berinisial RW alias Oni (40an).
Menurut penuturan BLW, Oni merupakan tetangga yang telah mencabuli anaknya. Peristiwa itu terjadi sejak tahun 2016 silam, dan terakhir pada bulan September 2017 lalu.
Korban menceritakan apa yang sudah dialaminya sejak tahun 2016 silam sampai bulan September 2017 lalu. Dimana, sebelum peristiwa itu terjadi waktu korban yang masih berusia 11 tahun, pelaku memanggil korban untuk pergi ke rumahnya dengan rayuan akan diberikan uang. Karena waktu itu korban masih polos, sehingga siswi SMP itu mengiayakan panggilan tetangganya (pelaku).
Ternyata ketika sampai di rumahnya, pelaku menarik korban masuk ke kamarnya dan menelanjangi korban, kemudian lelaki bejat itu mencabuli korban. Kejadian itu berulang ketika beberapa bulan kemudian pelaku kembali memanggil korban dengan modus yang sama, yakni akan memberikan uang ke pada korban, namun harus pergi ke rumah pelaku.
Peristiwa itu kembali terjadi kurang lebih dua minggu kemarin. Namun kali ini pelaku memanggil korban pergi ke rumahnya dengan modus yang sama dan tidak disangka, saat korban sampai di rumah pelaku, lelaki bejat itu kembali menarik korban ke dalam kamar dan langsung menyetubuhi korban. Setelah itu, pelaku memberikan uang dan mengancam korban agar tidak memberitahukan peristiwa itu ke siapa-siapa.
Tidak terima dengan perbuatan tetangganya itu, orangtua korban melaporkan peristiwa itu ke Polisi. Sayangnya saat Polisi akan menangkap pelaku, pria bejat itu sudah terlebih dahulu melarikan diri.
Sementara Kasubag Humas Polresta Manado AKP Roly Sahelangi, mengatakan kalau laporan sudah dibuat dan dalam proses unit PPA. "Untuk pelaku sampai saat ini masih dalam pengejaran anggota lapangan," tegas Sahelangi.