Moeldoko minta mahasiswa pendemo Jokowi bicara berdasarkan data
Moeldoko minta mahasiswa pendemo Jokowi bicara berdasarkan data. Pernyataan ini sekaligus merespons aksi sejumlah mahasiswa yang menggelar unjuk rasa di depan Kementerian Keuangan, pada Jumat (14/9) lalu. Moeldoko mengatakan, informasi yang tidak diperkuat dengan data dan fakta akan menjadi tendensius.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, meminta mahasiswa tidak asal berbicara. Apapun yang disampaikan harus berlandaskan data.
"Jangan buru-buru menggoreng seperti (pemerintah gagal). Kita bicara ada datanya, bicara tentang pertumbuhan, kemiskinan, kesejahteraan. Ada, semuanya ada datanya. Bicara tentang kesenjangan, semua ada datanya," kata dia di Monas, Minggu, (16/9).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Siapa yang mengunjungi Presiden Jokowi di Indonesia? Presiden Jokowi menerima kunjungan kenegaraan dari pemimpin Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 4 September 2024.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
Pernyataan ini sekaligus merespons aksi sejumlah mahasiswa yang menggelar unjuk rasa di depan Kementerian Keuangan, pada Jumat (14/9) lalu. Moeldoko mengatakan, informasi yang tidak diperkuat dengan data dan fakta akan menjadi tendensius.
"Jadi jangan menyampaikan sesuatu yang di luar fakta, data, nanti menjadi bias," ujar dia.
Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia Wilayah Jabodetabek dan Banten menyuarakan beberapa poin tuntutan. Di antaranya mendesak pemerintah agar menjaga stabilitas harga bahan pokok, di tengah melemahnya Rupiah tanpa harus mengintimidasi produk-produk lokal untuk bersaing di pasar nasional.
"Menekan pemerintah untuk mempermudah akses mendapatkan pinjaman, dengan menjaga suku bunga kredit yang rendah," katanya.
Pihaknya pun mendorong pemerintah untuk memperluas ekspor dengan mencari pasar alternatif untuk mengurangi impor. "Meminta Pemerintah mempermudah proses bongkar muat di pelabuhan untuk mendorong ekspor. Mendesak pemerintah mengakomodir produk lokal agar lebih dikenal," tandasnya.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com