Moeldoko Sebut Gerakan Politik di Papua Mulai Masif
Moeldoko Sebut Gerakan Politik di Papua Mulai Masif. Dia hingga saat ini masih menunggu laporan terkait kabar enam orang yang tertembak di Papua. Menurut Moeldoko, dari kabar yang diterima, seorang anggota TNI tewas dan dua anggota Polri luka-luka.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menduga gerakan politik di Papua saat ini mulai masif. Sehingga membuat seorang anggota TNI AD tewas dan sejumlah anggota Polri terluka saat jaga demonstrasi di Kabupaten Deiyai, Papua, Rabu (28/8).
"Ya memang ada. Memang ada. Jadi sering saya katakan memang poros gerakan politiknya sedang masif. Sekarang betul-betul sedang masif," kata Moeldoko di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (28/8).
-
Kodok baru apa yang ditemukan di Papua Barat? Spesies baru itu dikenali berbeda berdasarkan ukuran, warna, bentuk tubuh, dan garis-garis di tangannya.
-
Apa yang ditemukan di Papua yang viral di TikTok? Viral di TikTok Ditemukan di Papua Penemuan tank yang terpendam di dalam tanah ini diketahui berlokasi di Sarmi Kota, Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua. Indonesia.
-
Kenapa situasi baku tembak di Papua semakin memanas? Anggota Brimob dan TNI pun kerap terlibat baku tembak dengan para teroris di Papua yang semakin lama mulai berani menyerang TNI dan Polri yang berjaga di sana.
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Kenapa konflik Papua semakin meningkat, meskipun pembangunan di wilayah tersebut digalakkan? Sekretaris Gugus Tugas Papua UGM Arie Ruhyanto mengatakan bahwa angka kekerasan di Papua meningkat di tengah gencarnya proses pembangunan oleh pemerintah.
-
Bagaimana cara menyelesaikan konflik Papua, menurut para akademisi dan ahli? Semua itu dilakukan melalui pendekatan pengakuan hak sipil politik, ekonomi sosial budaya, memperkuat pendidikan untuk kesadaran hak, dan memperkuat kualitas SDM anak muda dengan pendidikan adat dan pendidikan nasional.
Dia hingga saat ini masih menunggu laporan terkait kabar enam orang yang tertembak di Papua. Menurut Moeldoko, dari kabar yang diterima, seorang anggota TNI tewas dan dua anggota Polri luka-luka.
"Sementara dari Pangdam tadi, karena Pangdam dengan Panglima TNI baru turun dari pesawat, sementara jawabannya seperti itu. Belum ada laporan," ujarnya.
Sebelumnya, Empat orang aparat keamanan jadi korban saat unjuk rasa menuntut penandatanganan persetujuan referendum Papua berujung ricuh. Massa menggelar aksi tersebut di depan Kantor Bupati Deiyai, Papua, hari ini (28/8).
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, awalnya jumlah demonstran hanya berjumlah 150 orang. TNI-Polri yang dikerahkan ke lokasi mencoba bernegosiasi dengan pengunjuk rasa.
Saat proses negosiasi berlangsung, ribuan massa dari berbagai penjuru datang membawa senjata tajam dan panah.
"Langsung menyerang aparat keamanan. 1 TNI (tewas), dan 3 Polri (belum dapat konfirmasi) jadi korban," katanya di Mercure Convention Centre Ancol, Rabu (28/8).
Dedi mengungkapkan, seluruh korban mengalami luka akibat terkena panah. Saat ini, TNI-Polri berupaya mengendalikan situasi di wilayah tersebut.
"Kami terus mengimbau masyarakat melalui tokoh-tokoh masyarakat kemudian melalui Pemda setempat untuk tidak terprovokasi terhadap pasukan-pasukan, sekelompok orang yang akan memanfaatkan situasi seperti ini," tutup dia.
Baca juga:
Ma'ruf Amin Utamakan Pendekatan Budaya Redam Gejolak Papua
Kasus Rasisme Mahasiswa Papua di Surabaya, Dua Anggota TNI Diduga Indisipliner
Tri Susanti, Korlap Insiden Asrama Papua di Surabaya Belum Tahu Ditetapkan Tersangka
Bendera Bintang Kejora Berkibar di Depan Istana, Ini Tanggapan Pemerintah
Dua Warga Sipil Tewas dalam Kerusuhan di Deiyai Papua
Semangat Perempuan Papua saat Aksi di depan Mabes TNI AD